~ Part 14, My Dear Communists.. ( Smut )~

313 9 29
                                    


!! Warning !!

- Kegabutan Indo dan PK!.
- Adanya konten komunisme.
- Adanya konten dewasa.
- PK! X USSR
- PK! Top / Bottom?
- USSR Top / Bottom?
- Sedikit MPAJA X PK!
- Adanya character representatif PK!.
- Adanya character representatif Martial Law.
- Adanya character representatif MPAJA.
- Sangat amat teramat cringe.

If you are okay with the warnings, please do enjoy the story then.

{ PK!'s POV }

2023,,

"Kamu mau kemana tengah malam beginii!" Ujar guru sambil memegang tanganku "Aku cuma ada kerjaan,, nanti aku pulang secepatnya kok! Sumpah! Janjii!" Ujarku yang sedang mencoba melepaskan tangan guru yang memegang tanganku. "Janji lu ya, awas koe." Ucap guru yang sedang mengintimidasiku, tetapi sepertinya nanti setelah aku pulang dia akan meminta maaf soal itu.. ( Hayoloh pak Sopet, nanti mau ngapain tuhh? ). "Iyaa, janji guru.. Btw, karena guru nakal, aku akan kasih hukuman.. Ayo sini darling~.. dan tidak ada penolakan~" Perintahku yang membuat wajah guru merah tomat. Beberapa menit berlalu, guru masih terdiam kaku. Apakah guru memberiku kesempatan untuk menggodanya? Hm,, takkan aku lewati kesempatan itu!

!! Scene dewasa dan mengandung unsur tak sesuai bagi yang masih bochil !!

"Hei, cutie ( manis ), mengapa kau terdiam disana?" Ucapku yang berpura-pura tak mengetahui apa-apa. Guru tadinya ingin kabur saja dari situasi itu, untungnya, langsung aku cegat dia sambil mengambil pose menjepit guru di dinding ke arah kananku.

( G ada ych lagi selain ituu ):< )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( G ada ych lagi selain ituu ):< )

"Hei! Kau ngapain PK-?!" Tanya guru yang perkataannya terpotong oleh lidahku yang sudah masuk ke mulutnya. Untuk hanya 14 menit, aku menghabiskan waktu itu menjelajahi isi mulut USSR. ( Buset PK!.. 14 MENIT!? ). Sehabis itu, guru mulai memukul lenganku, dengan begitu kuat.. Aw....... Aku pun lalu melepaskannya.

"Huft, huft.." Gumam guru terengah-engah sambil merona lembut merah sekali di bagian ujung hidung dan terutama bagian pipi kanan dan kiri. Aku lalu mengelus pipi lembut itu. "Ah~, mau seperti itu yah?" Tanya guru sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku, sampai-sampai ujung hidung kita bertemu. Aku pun bersiap karena aku tahu apa yang aka-. Ugh, sialan, baru saja aku ingin bersiap-siap. Udah di ambil aja sama dia..! Sebentar.. Oh~, so this big guy is horny already, hm? ( Oh~, jadi pria besar ini sudah terangsang, hm? ). Masih saja guru mencoba memuaskan dirinya.. Mengetahui waktu, aku menggigit bibir guru sampai berdarah. Aku pun menghisap darah itu.

Dia melepas ciuman dalam itu, tetapi suhu badannya makin memanas. Dia pun ke posisi berlutut sambil mendekatkan wajahnya ke bagian bawah tubuhku, memeluk diriku sambil meraba-raba milikku dengan wajahnya. "Guru, berdirilah. Ada yang mengetuk pintu!" Bisik ku sambil mencoba membuat guru berdiri dalam suara yang palingggggggg lembut. Dia sudah tak melakukan 'itu' lagi, namun sekarang guru hanya memelukku sambil mencoba menahan nafsunya untuk menggigit leherku. Aku tahu segalanya tentang engkau, guru~..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

~ Apapun yang terjadi.. ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang