¤¤¤
Hari berganti dan ini sudah jam pulang sekolah. Gio mendekat ke arah mobil yang siap sedia menjemputnya. Anak itu duduk dengan manis di kursi penumpang.
"Anu...Pak Aji boleh antar Gio ke RS. Mutiara, abis itu baru Bapak jemput Erlan. Nanti Gio pulangnya sendiri aja, naik Taxi" Ujar Gio.
Sedikit penjelasan, kalau Erlan sekolahnya tidak sama dengan Brian maupun Gio.
"Boleh Den, tapi kalau bapak boleh tau buat apa ke RS?" Tanya Pak Aji.
"Itu, teman Gio ada yang di rawat mau Gio jengukin" Jawab Gio lancar berbohong.
"Ya sudah saya antar, nanti kalau Aden sudah selesai telpon Bapak, nanti biar Bapak jemput lagi" Ujar Pak Aji.
"Oke deh, nanti Gio telpon Bapak kalau sudah siap" Ucap Gio.
Pak Aji pun mengangguk dan tersenyum melirik Gio lewat cermin gantung. Mobil melaju membelah jalanan menuju RS terlebih dahulu, baru nanti Pak Aji balik arah sedikit lalu belok ke arah rute sekolah Erlan.
•••
Gio duduk dengan sedikit gugup, anak itupun sejak tadi merapalkan apa-apa saja keluhannya. Agar nantinya saat konsul tidak bingung menjawab pertanyaan dokter. Gio kini tengah menunggu kedatangan dokter Gara di depan ruangannya, tadi ia juga sudah menelpon Dokter Yura alias Bu dokter di UKS. Kata Bu dokter, kalau dokter Gara tengah melihat pasien yang di bawah penanganannya sebentar, katanya tunggu saja di dalam ruangan, karena Gio merasa tak enak main masuk saja, jadi anak itu memilih duduk di kursi tunggu depan ruangan.
"Gio ya?" Sapaan itu membuat Gio mendongak, karena sejak tadi dia menunduk memainkan sepatunya.
Gio bangkit dan mengangguk. Tak lupa Gio lempar semyum manisnya.
"Ayo masuk dulu, maaf ya nunggu lama" Ujarnya.
"Gak apa-apa kok Pak dokter, saya juga belum lama" Ucap Gio.
"Silahkan duduk" Ujar dokter Gara.
Gio pun langsung duduk dengan baik.
"Okey kita mulai ya" Seru Dokter Gara, dibalas anggukan oleh Gio.
"Sebelumnya apa Gio gak ada wali untuk menemani?" Tanya dokter Gara, anak itu menggeleng dan dokter Gara pun hanya mengangguk paham, karena sebenarnya ia tahu alasan Gio tak membawa wali, karena temannya dokter Yura sudah cerita.
"Bisa kasih tau saya keluhan kamu apa saja Gio?" Tanya dokter Gara.
"Eumm...dadanya saya suka sesak Dok, tapi sesaknya gak begitu kuat masih bisa ditahan. Biasanya timbul kalau saya tidur terlentang terlalu lama, terus saat demam. Kalau lagi capek juga gitu dadanya suka nyeri terus berdebar-debar gak beraturan, kadang-kadang suka sampai batuk" Jawab Gio lancar, wajah manis itu lucu sekali ketika tengah berpikir dan mengingat-ingat kembali jawaban yang sudah ia siapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SASTRANAGARA [END]✔
FanfictionHanya kisah dari Brian Ghastan Sastranagara dan adiknya Giovanno Sastranagara. Dua saudara yang sering bertengkar padahal nyatanya saling menyanyangi. Brian dengan Ego-nya yang selalu menolak jika ia merasa peduli dengan sang adik. Sedangkan Gio s...