12

2.1K 161 9
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Dua hari berlalu, Gio pun masih sibuk-sibuknya menghemat uang. Anak itu bahkan sengaja tak jajan dan membawa bekal dari rumah, upaya untuk tetap mempertahan kan uang sakunya minggu ini tetap utuh. Karena ia berniat untuk melakukan check up lagi, jadi butuh uang.

Kini Gio tengah mengerjakan tugas bahasa, di luar tengah hujan tapi tak begitu deras. Rasanya kalau hujan begini enak sekali makan yang kuah-kuah dan hangat.

Ketukan pintu kamar membuyarkan fokus Gio yang tengah berkhayal makan enak, untung saja ia tak begitu kaget.

Gio bangkit dan membuka pintu, ternyata Erlan yang mengetuk.

"Kenapa Bang?" Tanya Gio.

"Ikut yuk, Abang sama bang Brian mau makan bakso diluar" Ajaknya.

Kebetulan sekali, baru saja Gio bilang pengen yang berkuah eh di tawari. Tapikan Gio malas kalau bertiga, nanti pasti dia di abaikan lagi.

Tapi makan bakso hujan-hujan gini enak banget pasti, udah lama juga gak makan bakso diluar.

"Mau gak?" Tanya Erlan saat mendapati Gio melamun.

"Boleh deh, Gio ganti baju bentar ya Bang" Jawab Gio memutuskan ikut, yang penting makan bakso, mau di abaikan juga udah biasa pikirnya.

•••

Disinilah mereka bertiga, makan bakso di salah satu bakso favorit di daerah ini. Viral katanya karena rasanya yang enak.

"Akhirnya datang juga" Ujar Erlan saat pesanan mereka datang. Gio mengangguk setuju, anak itu pun sudah tergiur sekali dengan hanya melihatnya saja.

Brian dan Erlan sibuk menambah saos dan sambal. Sedangkan Gio hanya menambahkan kecap sedikit saja, hingga mebuat kuah milik anak itu tetap bening sedikit kecoklatan.

Gio juga menyisihkan sawi yang ada di bakso miliknya, anak ini memang sedikit sulit makan sayur.

Gio menikmati baksonya dalam diam, rasanya benar-benar enak, gurih kuah yang berkaldu dan hangat sangat nyaman di perut.

"Di makan sayurnya Gio, gimana gak kurus kalau gamau makan sayur" Ujar Erlan saat melihat Gio memilah-milah sawi.

"Gamau, rasanya kaya rumput" Balas Gio membuat Erlan menggeleng.

Sekitar dua puluh menit mereka menikmati bakso mereka hingga tandas. Gio pun merasa sudah kenyang sekarang.

"Mau langsung pulang atau gimana?" Tanya Brian pada Erlan.

SASTRANAGARA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang