=

189 12 41
                                    

2019.12.29

-

From: Nanas

Lan, di mana?

Bulan menepuk jidatnya pelan menatap notifikasi ponselnya itu, ia sungguh lupa, ia terlalu sibuk mengurus wisudanya sampai melupakan ini.

Ia diajak oleh temannya itu kemarin akan untuk datang ke konser, namun ia tidak tahu jika ajakan itu benar-benar serius, ia bahkan belum memesan tiket.

Bulan dengan cepat mengecek web itu dengan panik, ia harap-harap cemas, ia sangat berharap jika masih ada tiket, ia menghembuskan nafasnya lega karena masih ada, sayangnya di festival, ya sudah yang penting ada. Ia tidak ingin mengecewakan temannya itu.

"Lan mau ke mana?"
"Konser," ucap Bulan cepat membereskan barang-barangnya, temannya itu menatapnya dengan heran karena Bulan tadi mengatakan gadis itu kosong hari ini.
"Jam segini?"

Bulan mengangguk sebagai jawabannya.
"Gue duluan ya guys, besok pagi gue dateng lagi."

*

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

From: Nanas

Oh, udah di festival? gue juga.. tapi maaf banget ni Lan, kayanya gue harus pulang duluan.. Udah ditelpon Mama.

Bulan menatap pesan itu dengan tidak percaya, ia sudah sejauh ini... sejauh ini.....

Jika, ia bilang ia tidak bisa datang atau lupa tadi, temannya itu pasti marah, dan sekarang ia ditinggalkan? Luar biasa, luar biasa.

Bulan menghembuskan nafasnya pelan ia menahan dirinya dengan sangat baik, ia tidak ingin mengumpat, tidak ingin.

"Bulan, sabar Lan, dengarkan Dewa19 si paling ok luar biasa paripurna ini dengan baik."

Bulan kembali menghembuskan nafasnya kemudian menyunggingkan senyumnya tipis.

"Wah lagu ini favorite Kak Wira dulu," gumam Bulan pelan.

"Olivia, please.."

Bulan menoleh mendengar suara di sebelahnya, audio konser jauh di depannya jadi ia lebih mendengar jelas orang di sebelahnya.

"I'm tired. So tired. Je, enough, kita ga bisa memaksa keadaan, aku juga capek sama kamu yang selalu bersikap ga ada masalah, ini semua masalah, Je. Udah ya, kita selesai. Kita bisa nyakitin satu sama lain kalau kita terus bersama."

Bulan tidak bermaksud menguping, ia memang mendengarnya dengan jelas, ia melihat gadis itu yang pergi meninggalkan lelaki itu yang masih diam di tempatnya.

Bulan melihat lelaki itu yang kembali menghadap ke panggung, diam menatap penampilan band di depannya, namun ia bisa melihat lelaki itu menitihkan air mata. Gadis itu pasti sangat dicintai sampai lelaki ini menangis. Pikir Bulan.

Dalam hati, Bulan juga ingin dicintai seperti itu, walaupun ini bukan moment yang pas untuk iri karena pasangan itu baru saja putus. Tetapi, ia tidak pernah dicintai sebesar itu. Ia sungguh iri.

Mungkin Bulan terlalu lama menatap lelaki itu sampai lelaki itu menatap Bulan yang juga menatapnya.

Keduanya hanya diam.

Dan, lelaki itu yang memutuskan tatapan itu lebih dahulu.

Di dalam hati Bulan penasaran.

Siapa nama lelaki ini?

secret love song Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang