=

195 11 235
                                    

2020.11.19

"Sayang!"

Seorang gadis melambaikan tangannya cepat ketika melihat seorang lelaki yang sedang berjalan ke arahnya. Lelaki itu menyunggingkan senyumnya tipis kemudian sedikit mempercepat langkahnya.

"Kamu udah nunggu lama?" tanya lelaki itu duduk di samping gadis itu.

Gadis itu menggeleng pelan kemudian menyunggingkan senyumnya lebar.

"Kamu mau pesan apa? Aku udah pesan beberapa sih tadi, kesukaan kamu juga ada, mungkin ada yang mau kamu tambahin?"

Lelaki itu bergumam pelan kemudian menggeleng.
"Gausah deh, aku yakin pesanan kamu udah cukup."

Gadis itu pun tersenyum kemudian mengangguk paham.
"Jalanan macet ya?"

Lelaki itu tersenyum tipis kemudian menggeleng.
"Maaf ya, aku telat, tadi ada urusan dulu sama temen-temen kampus."

"Ah, kamu reuni mendadak?" goda gadis itu.

Lelaki itu tertawa kemudian mengangguk tanda mengiyakan pertanyaan itu.

"Wiratara.."

Baik gadis dan juga lelaki itu pun menoleh mendengar seseorang yang tiba-tiba memanggil.

Lelaki itu, Wiratara, terdiam kemudian mengedipkan matanya terkejut. Ini sangat di luar dugaannya.

"Jes..." gumam Wiratara pelan.
"Iya, masih inget ya namaku, kirain udah lupa," ketus gadis yang baru saja datang itu.

"Siapa?" tanya gadis di samping Wiratara. Raut wajahnya terlihat sangat kebingungan.

"Jawab dong ke dia, Wira, aku siapa?"

Wiratara menghembuskan nafasnya pelan menatap gadis di sampingnya.
"Dia mantan aku."

Gadis itu terdiam kemudian menatap gadis yang dipanggil "Jes" oleh Wiratara tadi.

"Oh diakuin, aku kira ga diakuin," ketus gadis itu kembali.
"Halo, gue Jesselyn, mantannya Wira," lanjut gadis itu.
"Lo yang namanya Bulan?" tambahnya

"Jes!" seru Wiratara dengan kesal.

Gadis di sebelah Wiratara semakin terlihat bingung. Ia menatap Wiratara dan Jesselyn bergantian.

"Aku bukan Bulan," ucap gadis itu sebagai balasan pertanyaan Jesselyn.
"Nama aku–"
"Kalo lo bukan Bulan, berarti ga penting buat gue," putus Jesselyn.

"Sampai jumpa lagi, Wira," lanjut gadis itu.

Wiratara menarik sejenak nafasnya kemudian menatap gadis di sampingnya.

"Maaf ya, dia–"

"Ah iya, entah siapapun nama lo, hati-hati, nanti lo diputusin tiba-tiba kalo dia udah ketemu sama cewek yang namanya Bulan," tambah Jesselyn sebelum akhirnya melangkah pergi meninggalkan Wiratara dan gadis di sebelahnya dalam keadaan diam.

"Mind to explain?" tanya gadis itu akhirnya.

Wiratara menarik sejenak nafasnya. Ia tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya.

"Who is Bulan?" tanyanya kembali.
"Adik kelas aku waktu SMA," jawab Wiratara.
"And then?"

Wiratara terdiam. Ia bingung harus menjelaskan bagaimana.

"Acara hari ini kita tunda aja, hubungin aku kalau kamu udah siap jawab," ucap gadis itu segera berdiri dari tempat duduknya.

"La.." panggil Wiratara namun gadis itu tetap bergeming.

secret love song Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang