25

229 14 498
                                    

Bulan meletakkan minuman yang sedang dipegangnya kemudian menatap Wiratara yang terlihat sibuk dengan tablet di tangannya.

Bulan kemudian menatap ponselnya sendiri yang tidak menunjukkan notifikasi apapun, ia tidak bisa menjelaskan suasana hatinya sekarang, rasanya ia ingin menangis sekencang-kencangnya, namun di sisi lain ia merasa untuk apa menangisi apa yang sudah berakhir sejak lama.

Sekeras apapun ia mencoba jika Jehan memang tidak mencintainya lagi, untuk apa?

"Bulan?"

Wiratara mengalihkan sejenak pandangannya dan melihat Bulan yang terlihat melamun dan hanya menatap ponselnya yang terletak di meja itu.

"Bulan??" panggil Wiratara sekali lagi membuat Bulan tersadar dari lamunannya dan menatap Wiratara yang menatapnya dengan bingung.

Bulan menyunggingkan senyumnya tipis kemudian menatap sekelilingnya.
"Tumben ya Kak, ga rame cafènya," ucap Bulan membuat Wiratara ikut menatap sekitarnya.

"Mungkin karna kita dateng hari kerja dan jam makan siang udah lewat kali ya," ucap Wiratara dan dijawab anggukan paham oleh Bulan.

Wiratara pun kembali menatap tabletnya, sungguh laporan yang memusingkan.

"Kak Wira," panggil Bulan membuat Wiratara kembali mengangkat wajahnya.

"Hm?"

"Soal hubungan yang terus-menerus Kak Wira tanyain ke aku," ucap Bulan membuat Wiratara meletakkan tabletnya dan berfokus penuh pada apa yang akan dikatakan Bulan.

"Kalau... kalau, aku terima kita pacaran, aku boleh kasih syarat?" tanya Bulan

Wiratara terdiam.

*

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
secret love song Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang