=

208 11 450
                                    

2024.01.19

Bulan membuka matanya mendengar suara alarm ponselnya yang berbunyi. Sebenarnya sudah sejak tadi ia terbangun, namun ia tetap memejamkan matanya karena alarmnya belum berbunyi.

Bulan mematikan alarmnya dan menghembuskan nafasnya pelan kemudian terduduk di tempat tidurnya, mengumpulkan banyak sekali semangat untuk menjalani hari ini.

TING!

From: Wiratara
Bulan, selamat ulang tahun ❤️

From: Wiratara
Semoga...

Bulan menatap ponselnya yang mulai menampakkan notifikasi karena data ponselnya yang sudah ia nyalakan.

Pesan dari Wiratara adalah pesan pertama yang dilihatnya. Bulan terdiam menatap pesan itu karena ia tidak melihat keseluruhan pesan, ia tahu Wiratara pasti mendoakannya yang baik-baik.

Hanya itu, hanya Wiratara yang mengiriminya pesan ulang tahun sepagi ini.

Dulu ada, seseorang yang selalu menghubunginya pukul 12 malam tepat.

Sekarang, tidak ada.

"Bulan?"

Bulan menoleh mendengar pintu kamarnya yang diketuk, itu suara ibunya. Bulan segera berjalan untuk membuka pintu itu.

"Selamat ulang tahun!!"

Bulan menyunggingkan senyumnya lebar menatap ayah, ibu, dan adiknya yang kompak mengucapkan ulang tahun kepadanya, adiknya itu bahkan memegang kue favoritenya dengan lilin yang sudah menyala.

"Make a wish!" seru Marchel.

Bulan terdiam menatap lilin itu, harapan... harapan apa yang ia punya.

Setelah berpikir sebentar, Bulan pun meniup lilin itu lalu disambut tepuk tangan.

"Apa harapannya? Spill dong!" seru Marchel penasaran.

Bulan hanya mengangkat bahunya tanda ia tidak berniat untuk memberitahu apa yang menjadi harapannya.

"Hari ini kamu ada rencana apa?" tanya pria paruh baya itu.

"Kerja kaya biasa, lembur juga, Pa," jawab Bulan lalu dijawab anggukan oleh pria paruh baya

Ulang tahun tanpa Jehan dimulai dari tahun ini sampai seumur hidupnya.

*

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
secret love song Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang