13

211 11 73
                                    

Jehan meletakkan pensil yang sedang dipegangnya dan menghembuskan nafasnya pelan menatap beberapa notes yang telah ia selesaikan.

Ia melirik jam di mejanya kemudian menatap jendela yang tidak jauh darinya, hari sudah sore dan sepertinya ia harus mencari makan malamnya sekarang, terlalu malam akan sangat merepotkan untuknya.

"Jehan, where are you going?"

Jehan menatap Jeffrey yang tidak jauh darinya. Ia tidak sadar jika Jeffrey sudah kembali sejak tadi.

"Get some food," balas Jehan.
"Oh. Let's go!"

Jehan hanya mengangguk dan berjalan lebih dahulu, tumben sekali Jeffery ikut dengannya.

"Jehan, how's Jakarta by the way. Is your girlfriend ok?"

Jehan tersenyum menatap jalan di depannya, mengingat kekasihnya membuatnya bahagia.
"Couldn't be more perfect. She's okay, I'm planning to back again next month."

Jeffrey mengangguk, ia bisa melihat raut bahagia di wajah Jehan. Ia ikut bahagia, namun ia tidak bodoh, Jehan... menutupi sesuatu.

"Jehan."

Baik Jehan dan Jeffrey menghentikan langkahnya melihat seseorang yang berdiri tidak jauh dari mereka. Jehan tidak membuka suaranya.

"Hi, Olivia. It's been so long?" tanya Jeffrey membuka suaranya.
"Hi Jeffrey. Yeah, how are you?"
"Never been this good. What are you doing here? I thought you are in London."
"I moved here, week ago. We will probably meet often I guess."
"Ah, I see.."

Jehan menghembuskan nafasnya pelan kemudian menepuk bahu Jeffrey pelan.
"I go first."

Jeffrey hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Je, Mama mau ketemu kamu."

Jehan menatap gadis itu.

"She felt sorry," tambahnya.

*

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
secret love song Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang