Langit masih terlihat gelap, tapi ayam sudah berkokok pertanda fajar telah tiba, udara juga sedang dingin-dinginnya. Alih-alih menikmati suasana pagi, Tzuyu lebih memilih untuk semakin tenggelam kedalam selimut.
Suara sang Nenek yang membangunkannya sedari tadi hanya sebatas angin lalu dengan kalimat penenang "iya" Disetiap jawabannya.
Kamar itu sengaja dibuka agar udara dingin masuk dan membuat Tzuyu mau membuka matanya. Namun alih-alih udara segar yang masuk, pakel buah yang semalam tersebar di halaman pun ikut masuk dan mengenai kening Tzuyu yang sedang tidur.
Pakel= mangga yg masih kicik kemasan sachet🤏
Satu pakel, dua pakel, lima dan Tzuyu mulai muak, dia membuka matanya dan pergi menengok keluar jendela, ternyata disana sudah ada Sana yang sudah mengambil ancang-ancang untuk melemparnya lagi.
"NGAPAIN!?"
Sana mengurungkan niatnya "bangunin doang, mau cari paket data kan?"
Tzuyu melihat ke langit dan matahari pun belum terlihat login. "Pagi pagi buta gini!?"
"Iya atuh, ke pasar harus pagi-pagi. Kalo siang bakal susah nyari tumpangannya."
"Emang sekarang ada?"
Sana mengangguk
"Naik apa?"
"Mbeeeek"
Tzuyu memalingkan pandangannya saat harus bertatapan dengan kambing di mobil bak terbuka yang mereka tumpangi.
"Nuhun Kang."
=Makasih bangPria itu mengangguk "hati-hati jatuh ya, jangan buka kunci ini."
Sana mengangguk patuh dan kembali menoleh pada Tzuyu yang masih terkantuk-kantuk disampingnya. Mobil mulai berjalan, udara dingin itu semakin menusuk apalagi mereka berada dalam perjalanan di mobil seperti ini. Hanya pagar besi yang menjadi dinding mobil ini, belum lagi aroma boba alami yang tercium begitu fresh langsung dari pabriknya.
Sana mengusap telapak tangannya, Pagi pagi seperti ini enaknya tidur sampai siang apalagi sudah memasuki liburan semester di akhir tahun. Tapi mereka malah sudah keluyuran pagi-pagi buta.
Tzuyu merasa tidak nyaman dalam tidurnya yang bersandar pada pagar besi, dia mencari tempat lebih nyaman dan ya, dia menemukan pundak Sana.
Ia rasa akan terlelap semakin dalam hingga...
"Mbeeeeekkk!
Suara kambing berbisik seduktif ditelinganya, dia kembali membuka mata namun masih dalam posisi yang sama, Sana yang berfikir dia tertidur lagi hanya bisa menikmati perjalanan, hamparan kebun kol dan bawang daun disepanjang mata memandang dengan sesekali menggosok telapak tangannya.
Melihat itu Tzuyu kesal sendiri, mengambil kedua tangan itu dan membuka resleting jaketnya, dia menarik Sana untuk ikut masuk kedalam jaket tebalnya yang hangat.
"Tzu?"
"Hm?"
"Ini, itu, apa-
"Berisik ish, jengkel banget lihat lo gosok-gosok tangan gitu." Tzuyu menempelkan pipinya diatas kepala Sana yang bersembunyi di ceruk lehernya.
Sana mengulum senyumnya "lihat siapa?"
Tzuyu teringat ucapannya kemarin, "Kak Sana. Jengkel banget lihat Kak Sana kayak gitu. Jangan salah faham ya, gu- ak-u cuma pengen tidur nyenyak."
Sana sedikit menjauh dan melihat wajah Tzuyu yang berada diatasnya "oh? Kok sekarang gak tidur?"
"Eh?"
![](https://img.wattpad.com/cover/352755286-288-k375790.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EFEMERAL
Fiksi PenggemarDipaksa lepas dengan kehidupan liar ibu kota serta diasingkan ke pedesaan dengan orang asing pula. Semuanya terasa berat apalagi ditambah bertemu dengan perempuan aneh yang setiap ucapannya mempu menghipnotis nya tanpa perantara. Semua tentangnya m...