Gak buruk

133 21 4
                                    

Lagi-lagi beberapa pakel membangunkan Tzuyu dari tidurnya. Dengan penasaran dia melangkah menuju jendela dan menemukan Sana yang memberikan cengirannya.

"Apa?"

"Ikut gak?"

"Gak."

"Kok gitu?"

"Takut kebawa angin lagi."

"Gaadaa angin pagi-pagi gini. Lihat? Cerah gini."

"Gak mau!"

"Kita mau ke pasar."

"Makin gamau! Yang ada aku dempetan sama domba lagi."

Sana terkekeh geli "gaakan, caya deh ma aku Beb."

Tzuyu menatapnya ngeri "bahasa nya kenapa jadi gitu?"

" Hehe."

"Males ah. Pergi sendiri aja sana."

"Tzuyu ihhh kok tega...."

Tzuyu mengeraskan rahangnya kala puppy eyes Sana semakin mengikis pendiriannya. "Hahh..."

o0o

"Masih lama ini?"

Sana mengintip dari belakang punggung Tzuyu yang menutupi pandangannya "sebentar lagi. Abis ini kita belok kanan." Tzuyu menghela napasnya lalu kembali mengayuh sepedanya.

Sana, gadis itu mengedarkan pandangannya seperti mencari sesuatu, "Chan!" Panggilnya.

Tzuyu berhenti, mencari sosok yang Sana cari. Dan tiba lah sosok lelaki dengan kaus hitam dengan gambar yang mulai pudar, celana jeans yang dipotong selututnya juga terlihat belel, terlihat sangat urakan apalagi dengan pede nya pemuda itu menghisap sebatang rokok pagi-pagi begini.

"San," Panggilnya ramah.

"Chan, gimana? Ada?"

Pemuda itu mengangguk "nanti Mang Bambang kesini bawa angkot." Pandangannya beralih pada Tzuyu.

Chan memandang Sana dan seolah mengerti gadis itu langsung mengenalkan Tzuyu padanya. "Ohh Tzu, ini Chan yang waktu itu aku ceritain. Dan Chan, ini Tzuyu."

Pemuda itu mematikan rokoknya dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan "Chan. Kamu bisa manggil aku Chan, aku temennya Sana dari kecil. Aku denger kamu cucu nya Emak ya? Salam kenal." Suaranya terdengar ramah di telinga. Berbanding terbalik dengan penampilannya, pria ini cukup ramah karena selalu menyelipkan senyuman tulus disetiap kalimat yang dia ucapkan.

"Tzuyu." Balasnya singkat. Dia melihat rokok yang Chan matikan tadi masih panjang "itu? Kenapa dimatiin?"

"Biar nyaman aja, gak sopan kenalan sambil bawa rokok."

"Udah ngerokok dari kapan emang?"

"SMP kalo gak salah."

Tzuyu mengangguk "Kak Sana tau?"

"Tau kok, bahkan dia tau aku sering pake rokok apa."

Tzuyu melirik Sana yang sibuk sendiri disampingnya "kenapa Kak Sana gak larang dia juga?"

"Dia emang mau cepet mati Tzu, biarin aja. Kamu jangan ikut-ikutan." Balasnya sedikit bercanda.

Pemuda itu juga ikut terkekeh geli "kamu ngerokok juga Tzu?"

Tzuyu mengangguk ragu "cuma buat hilangin stress."

"Gimana? Stress nya hilang?"

Tzuyu menggeleng dan lagi-lagu Chan tertawa "jangan nelen omongan orang mentah-mentah atuh dek. Kalo kamu gatau cara aplikasiin nya gimana."

EFEMERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang