(chapter 15) Red Cluster

10 2 0
                                        

[ 20 Mei 2019. Lokasi Sektor 16, Easter ]

Suatu hari terjadi sebuah insiden di sektor 12 kota Easter, daerah di kawasan itu porak poranda akibat serangan teroris dalam waktu semalam tidak jelas apa penyebabnya.

Tim gabungan dari Kapten Edo dan Andy membuat operasi gabungan untuk menyelidiki kasus yang terjadi di wilayah itu.

Edo memiliki anggota yang terdiri dari Gion, Jake, Ray dan Emilia. Sedangkan tim Andy beranggotakan Diego, Adam dan Marley serta anggota lain yang masih menggunakan kode.

Tim Edo memecah anggotanya untuk menelusuri kawasan itu. Gion membawa 6 orang bawahan, Jake membawa 7 orang, Emilia membawa 5 orang,  Ray membawa 4 orang dan kapten Edo sendirian menginvestigasi daerah sekitar untuk mengumpulkan bukti-bukti dan informasi. Sedangkan tim Andy menggunakan strategi berpencar dengan beranggotakan 2-3 orang.

Selama 3 jam operasi dilangsungkan, akhirnya mereka berkumpul kembali di titik yang telah ditentukan untuk mengumpulkan bukti dan petunjuk yang tertinggal dilapangan.

Tim Emilia menduga bahwa kejadian ini dilakukan oleh sekelompok orang, sebab mereka menemukan jejak Eforce dari keluaran manusia.

Mengapa Emilia tau penyebabnya adalah manusia? Sebab ada kode khusus dari Eforce yang ditembakkan oleh manusia dengan yang dilakukan oleh Beasters. Manusia akan meninggalkan jejak residu dalam jumlah kecil berupa partikel halus, sedangkan Beasters yang tidak bisa mengontrol kekuatannya, hampir tidak memiliki residu.

Hal ini terjadi karena manusia untuk mengeluarkan kekuatannya butuh visualisasi imajiner, sehingga ada kode perintah yang disalurkan kepada Eforce sebelum dimanifestasikan sebagai fenomena. Tetapi Beasters secara spontan mengeluarkan kekuatan itu karena kebutuhan dan insting bertahan hidup, tidak ditambah kode perintah apapun.

Emilia menjelaskan "Jika diibaratkan, apabila fenomena yang terjadi adalah reaksi pembakara seperti api. Api bisa tercipta karena menggunakan konsep tetrahedron, dimana untuk menciptakan fenomena api harus ada 3 sarat utama. Panas, bahan bakar, dan oksigen"

Dalam teori ini, Emilia mengungkapkan bahwa jika fenomena ini ulah manusia, ini layaknya menggunakan pembakaran konvensional dengan bahan bakar kayu/minyak, akan meninggalkan residu berupa arang dan abu, selain itu api dari pembakaran ini juga memiliki asap. Berbeda dengan itu api yang dihasilkan dari gas tidak menimbulkan residu dan asap.

Karena manusia menambahkan visual imajine, maka ada sisa data residu yang tertinggal berupa Encode, yang hanya bisa diteliti dengan mekanisme tertentu. Tetapi jika itu ulah Beasters, hanya akan terlihat kerusakannya saja. Bukti ini didukung oleh Gion.

Dan Emilia menyimpulkan bahwa kejadian ini merupakan pengalihan dari tujuan aslinya, sebab jika ini adalah kejadian yang sebenarnya, maka tidak mungkin pak Eddy selaku trouble detector tidak menangkap adanya sinyal dari lokasi tersebut sebagai tanda bahaya. Sebaliknya Eddy mendapatkan anomali kembali ketika mendapatkan informasi ini.

Sedangkan Tim Andy menduga bahwa pelakunya adalah Beasters kelas atas. Jadi Beasters dibagi menjadi 2 kategori besar:

wildest: tipe ini adalah golongan ancaman sehingga wajib dimusnahkan atau dijinakkan. Wildest dibagi menjadi beberapa kelas.

1. kelas S, lahir dari mutasi manusia dan punya kecerdasan taktikal dalam berkelahi. Ini adalah kasus yang jarang terjadi. Manusia yang menjadi Beasters disebut Beast Human, kejadian ini pernah dialami oleh Joy di chapter sebelumnya. Namun kasus ini sangat langka. Atau kelas S ini bisa dimaksudkan kepada seekor mutan dari binatang yang berevolusi mendekati evolusi manusia, sehingga memiliki perwujudan tubuh humanoid.

2. Kelas A, mahluk liar yang bisa berbicara dan berwujud seram dan memiliki kekuatan seperti gabungan mutan dan Esper.

3. kelas B, mahluk liar yang memilki kekuatan tapi tak dapat bicara dan hanya memiliki insting mengamuk/menghancurkan.

EIZENGRIFT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang