(chapter 8) Eforce

10 3 0
                                        

Saat mereka sedang membahas tentang perkenalan masing-masing, datanglah seorang pria misterius dari balik gelapnya hutan.

"Oh... Jadi kalian semua rupanya ya? Yang telah menghambat anak buahku?!!" Ucap pria misterius dari balik semak-semak, dikegelapan hutan. Terlihat mata merah menyala diantara semak dan pepohonan hutan mengepung mereka.

"Gawat!! Sepertinya kita terkepung" ucap Ren.

"Siapa kau?! Jangan-jangan kau..." Rian memasang sikap siaga dengan mewaspadai kehadiran sosok itu.

"Ya! Akulah yang menyuruh mereka untuk mencuri hasil pertanian. Memangnya kenapa?"

Pria itu berjalan memasuki kawasan yang lebih terang disinari cahaya rembulan, nampak seorang pria berpenampilan aneh dengan baju merah dan berdasi dengan sikapnya yang tidak normal dihadapan mereka.

"Siapa kau?! Mau apa kau dengan tikus-tikus itu?!!" Tanya Ren dengan tatapan geram.

"Apapun yang kulakukan, bukanlah urusanmu. Bocah" ucapnya sambil meludah.

"Serang mereka!" Perintah orang itu kepada para tikusnya.

"Blacky!, Shiro!" Katia mengandalkan peliharaannya.

" Teknik membelah diri" blacky membelah dirinya menjadi 10 dan menyerang para tikus yang berevolusi dengan tambahan sayap kelelawar.

{"Seperti yang kuduga! Orang ini.... Juga adalah Beast Tamer"} ujar Ren.

Shiro membuka mulutnya dan mengeluarkan gelombang ultrasonik yang membuat tikus-tikus itu kesakitan. Tetapi mereka juga  membalas serangan gelombang ultrasonik milik Shiro.

"Aku juga Z-alqita: makuro" Katia diselimuti oleh bayangan hitam dan memakai kostum kucing, dengan mode ini Katia mampu bergerak dengan gesit seperti para kucing.

"Aku juga tidak mau kalah. Eforce kon..."

Sebelum Rian menggunakan kekuatannya, Ren menyuruhnya untuk menahan diri dan mengamati situasi seperti yang diajarkan oleh gurunya, kemudian Ren menanyakan apa yang di prioritaskan dan apa yang harus Rian lakukan saat ini. Rian menjawab menyelesaikan misi

"Eforce kontroler" Rian menangkap seekor tikus dengan menggunakan Eforce yang dipadatkan menyerupai lidah bunglon yang lengket untuk menangkapnya.

[Flashback: awal kebangkitan]

"Baiklah. Nah, seharusnya dengan ini Eforcemu  bisa mengalir dengan lancar. Cobalah kau coba keluarkan" ucap Master.

Rian menepuk kedua tangannya dan mengeluarkannya "Haaaaaaa....!!!"

Eforce yang keluar sangatlah banyak karena Rian mengeluarkannya sekaligus.
Dia lepas kendali dan berselimutkan Eforce yang sangat besar.

"Ini tidak bagus" ucap Master.

"Gawat!! Dia hilang kendali, Master!! Kalau begini... Dia bisa mengalami overscale!! Apa yang harus kita lakukan?" 

"Tenanglah Ren Kun" Master kemudian mendekati Rian dan memegang pundaknya.

"Tenangkan dirimu Rian. Kendalikan dirimu"

"AAAA.....!!! AKU TIDAK BISA MENAHANNYA... RASANYA SEPERTI MAU MELEDAK!! TUBUHKU DIHUJANI TEKANAN BESAR DARI SEGALA ARAH. AAAAA..." Rian menahan rasa sakit seperti tersengat listrik bertegangan tinggi.

"Dengar Rian. Saat kau mengalami kondisi seperti ini, apa yang harus kau lakukan? Tenangkan dirimu, jangan melawan. Biarkan kekuatan besar ini mengguyur dirimu. Nikmatilah sensasinya, pahamilah rasanya, dan tenangkanlah dirimu. Jangan melawannya. Semakin kau melawannya dia akan semakin kuat untuk melawanmu balik. Bahaya adalah kesempatan. Kau harus menangkap momen yang tepat untuk bisa menguasai Kondisi ini" ucap gurunya.

EIZENGRIFT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang