(chapter 19) Timeout

13 1 0
                                    

Setelah Villia sadar dan pulih, Gion menanyakan padanya tentang kejadian yang menimpa dirinya sekitar tahun 2009 lalu. Meski sedikit memaksa, Villia menurutnya sebagai balas budi, dan mengaktifkan kekuatan clairvoyance miliknya, dengan Time vision, Villia melihat kejadian yang sebenarnya.

Dia mengatakan bahwa Gion telah dicuci otak sehingga melupakan ingatannya. Menurut penglihatan Villia, Gion telah dijadikan sebagai subjek experimen oleh ilmuan gila bernama dokter Mako. Dia menyuntikkan sebuah serum ke 15 anak dan salah satunya Gion. Banyak diantara mereka yang mati setelah sel blastema disuntikkan padanya. Ada juga yang selnya mati dan kalah dengan antibodi yang dimilikinya.

   Singkat cerita pada tanggal 29 September 2009, insiden Daybreak terjadi. Kesempatan itu digunakan oleh Gion dan  yang lainnya untuk lari dari laboratorium itu, namun hanya Gion saja yang selamat.

Dr. Mako kemudian melihat data hasil eksperimen milik Gion, ternyata sejak awal memang tidak cocok. Dia membiarkan anak itu kabur dengan memberikan sebuah serum pelumpuh ingatan pada Gion untuk melupakan kejadian sebelumnya.

   Setelah terkena tembakan bius itu, Gion terus berlari hingga batas kemampuannya. Bahkan dia berlari sambil tertidur. Hingga satu ketika dia hampir tertabrak mobil, akibat kelelahan itu, diapun pingsan dipinggir jalan. Orang yang hampir menabraknya membawanya kerumah sakit. Namun setelah sadar, Gion tidak ingat apa-apa.

    Orang itu kemudian melaporkan Gion ke kantor polisi untuk diperiksa dan dipertemukan dengan keluarga yang merasa kehilangannya dalam waktu dekat ini.

"Gion dari mana saja kau?" Ucap ibunya khawatir sambil memeluknya.

"Ibu, aku tidak tau, aku lupa. Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Apa yang terjadi pada kota ini?" Ucapnya kebingungan.

   Perlahan-lahan Gion mengingat masa lalunya, kecuali masa kelam saat dirinya dijadikan sebagai subjek experimen. Gion mulai ingat siapa dirinya dan kota tempat tinggalnya. Namun sayangnya ayahnya meninggal terkena reruntuhan bangunan yang diakibatkan benturan dengan asteroid dari pecahan planet Nimera.

"Ayah!!!" Gion berteriak, namun kenyataannya suaranya tidak sanggup membangkitkan ayahnya yang telah mati.

"Hanya itu yang aku lihat kak Gion" ucap Villia.

"Begitu ya? Dokter Mako!. Terimakasih Villia chan. Semoga kau bisa menjalani harimu dengan kuat" ucap Villia mengelua kepalanya. Villia hanya mengangguk dan membalasnya dengan senyuman, sebab kedepannya dia akan di tempatkan di tempat khusus untuk dibina dan diajari cara menggunakan kekuatannya.

Waktupun berlalu, kini Red Cluster kembali beraksi, mereka menjadi teroris untuk mendapatkan Villia kembali dan  bertekad untuk membalas dendam atas kekalahannya tempo hari. Dia bersama 100 pasukan mafia dengan jas dan kacamata hitamnya lengkap dengan senjata api mengepung seluruh tekoat di sektor 15.

"Para shit seperti kalian memang tidak bisa dikasih kesempatan ya?" Ucap Jake.

"Mana anak itu, berikan padaku" ucap Marco.

"Dia sudah tidak ada disini" ucap Gion.

"Tembak!!!" Suruhnya kepada pasukan Mafia.

Baku tembak terjadi, warga sekitar menjadi sasarannya.
" Berhenti!! Lawanmu adalah Kami! Jangan libatkan mereka yang tidak ada hubungannya dengan ini!!" Teriak Gion.

"Serahkan dia atau kuhancurkan tempat ini" ucap Marco.

Villia pun maju tanpa rasa takut.

"Ooh? Berani juga kau rupanya. Apa yang kalian rencanakan?" Ucap Marco.

"Zone of teritoria! My zone!" Ucap Villia.

"Apa ini?!! Kekuatan ini... Kau.... Siapa kau Sebenarnya?!" Marco dibuat kesal oleh Villia. Sementara semua pasukannya mengarahkan senjatanya ke arah gadis itu.

EIZENGRIFT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang