Whoahh aku enggak nyangka, yang baca cerita 21++ itu banyak sekali....
Hmm tapi ini gak ada bocah kan ya? Tolong bagi bocah jangan baca yah 💋💋
Cuma takut pengen nanti gak ada lawan kan susah.
Makasih buat yang vote dan baca, ciumm bashahhh💋💋💋
💋💋💋
Dinda merasa tubuhnya remuk redam karena ulah Fint, benar benar sakit semua... Pinggangnya pun nyut nyutan, cara berjalannya saja sudah seperti orang encok.
Selagi Fint tidak ada di rumah, Dinda memutuskan untuk pergi dari rumah Hazel, jujur saja dia belum siap dengan ke ganasan Fint dalam bercinta.
Yah, salah Dinda sendiri karena menggoda Fint.
Setelah sampai di Apartemen miliknya, Dinda hanya ingin tidur dan mengistirahatkan tubuhnya yang sakit semua.
Baru saja Dinda memejamkan matanya untuk pergi ke alam mimpi, sesuatu yang lembut dan basah bermain dengan bibirnya.
Dinda membuka matanya lelah, dia sungguh tidak ingin bermain.
"Hazel, aku lelah."
"Kenapa kau bermain dengan putraku sepanjang malam?"
"Hazel, aku---"
"Aku akan melakukan dengan cepat, sekali saja...."
Dinda mendesah pasrah saat Hazel menyingkap baju tidurnya dan langsung menusukkan Juniornya yang sudah sekeras baja.
Kali ini, Dinda tidak bisa menikmati percintaan mereka karena Dinda benar benar merasa lelah.
Namun Hazel tidak peduli, dia hanya ingin menyalurkan hasrat bercintanya yang tak sampai pada istrinya.
"Ugh! Ugh!"
Hazel bergerak dengan cepat hingga keduanya meledak bersama.
"Huh! Aku ingin bercerai." kata Hazel tiba tiba.
"Kenapa?" tanya Dinda pelan, walau sebenarnya dia tidak peduli.
"Dia selalu menolak bercinta denganku, tapi selalu menggoda Fint." dengus Hazel kesal.
Dinda tidak menanggapi itu karena dia sudah pergi ke alam mimpi.
Hazel merekan celananya dan membenarkan gaun tidur Dinda, tidak lupa dia juga menyelimuti wanita itu dengan selimut tebal.
"Aku pergi dulu, nanti malam tunggu aku di tempat biasa."
💋💋💋
Malam harinya, Dinda sudah berada di club tempatnya nongkrong seperti biasa. Walaupun dia masih merasa tubuhnya agak sakit, tapi sudah tidak separah waktu pagi.
Dia tengah duduk di sofa seperti biasa, menikmati minumannya sembari menatap para manusia yang tengah berjoget di bawah lampu kerlap kerlip.
"Ardan,"
Dinda agak terkejut saat pria itu datang dan langsung memcium bibirnya.
"Aku kangen,"
"Kau kangen aku?" tanya Dinda.
Yah sejak malam itu, mereka tidak pernah bertemu lagi sih.
"Aku pikir kau melupakan aku,"
Waktu itu Dinda sengaja membuat video adegan panas mereka untuk dia kirimkan pada istrinya, namun Dinda mengurungkan niatnya karena dia yakin jika Ardan akan datang lagi padanya untuk melakukan hal gila lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
21+ [ Aku Pelakor ]
ChickLitWARNING!! 21+ isinya hanya cerita dewasa, bagi bocil tolong jangan mampir, nanti ketagihan enggak ada pelampiasan. UPDATE SETIAP MALAM 💋💋 "Ahh!" "Ugh!" Dinda menjerit saat benda panjang nan besar itu masuk sempurna ke dalam miliknya, rasanya sung...