07. Kota

3.5K 344 3
                                    

Dirga baru saja selesai melakukan kunjungan di HRD cabang dan sedang mencari tempat untuk makan siang, ada satu warung favoritnya yang terletak di dalam gang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dirga baru saja selesai melakukan kunjungan di HRD cabang dan sedang mencari tempat untuk makan siang, ada satu warung favoritnya yang terletak di dalam gang. Pria itu memacu motornya dengan santai sampai saat ia melintas di depan sebuah rumah kosong dan mendengar suara teriakan yang sangat memilukan.

Awalnya Dirga ragu untuk mengecek, namun karena teriakan itu disertai permintaan tolong, ia tidak mungkin mengabaikannya begitu saja. Pria berkemeja biru tua itu pun memarkirkan motornya ke halaman rumah yang tidak berpagar, ia lantas turun dengan bergegas setelah yakin suara itu berasal dari dalam rumah.

Dengan sekuat tenaga Dirga mendorong pintu yang tampak tertutup rapat hingga terbuka dengan lebar, hingga terlihatlah pemadangan yang sangat di luar nalar. Seorang pria terbaring tidak berdaya di lantai tengah ruangan dengan pakaian yang sudah terkoyak. Tubuhnya penuh luka cakaran yang masih mengeluarkan darah segar. Tak jauh darinya, berdiri seorang gadis dengan rambut dicepol, mengenakan hoodie kebesaran, tampak sedang tersenyum puas sembari mengelap kedua tangannya dengan sisa robekan baju korbannya.

Katy yang terlalu menikmati hasil karyanya tidak menyadari bahwa sudah ada orang lain disana, sampai ia mendengar namanya disebut.

"Katy!!"

🐱

Seperti menemukan pawangnya Katy tidak berkutik dan hanya duduk diam dalam boncengan Dirga, ada tas jinjing yang sengaja ia taruh di tengah, agar duduk mereka berjarak.

Pria mesum yang mencoba melecehkannya di tinggal begitu saja dalam keadaan tak sadarkan diri. Setelah bangun nanti, ia pasti trauma berat dan tidak akan berani mengulangi perbuatannya.

Mereka berkendara sekitar 10 menit, sampai motor itu berhenti di sebuah warung makan berkonsep rumahan.  Para pembeli bisa langsung ke dapur mengambil sendiri makanan yang mereka mau.

Sejak tadi Dirga tidak mengatakan apapun, namun dari bahasa tubuhnya ia seolah meminta Katy terus mengikutinya termasuk saat mengambil makanan. Kebetulan sekali gadis itu memang lapar setelah bekerja keras.

Keduanya makan dengan lahap tanpa ada yang berbicara, barulah setelah mereka selesai dan sedang menikmati segelas es teler, Dirga membuka suaranya.

"Jelaskan!" Ucapnya singkat namun Katy mengerti maksudnya.

Gadis itu menghela nafas sejenak, kemudian mengambil sesendok lagi es untuk menghalau rasa gugupnya. Tatapan pria yang sedang bersidekap di depannya lumayan mengintimidasi.

"Aku kemari untuk kuliah, tapi ponselku rusak dan tidak bisa menghubungi temanku, pria tadi bilang dia akan mengantar ke alamat yang aku tuju, tapi dia malah hendak melecehkanku, makanya kuberi sedikit pelajaran" Katy menjelaskan secara singkat lalu lanjut menikmati es telernya.

"Haruskah sesadis itu?"

"Karena aku kesal!, aku lelah dan kepanasan, dia malah main-main denganku" balas Katy menaikkan intonasi suaranya.

My Lovely Katy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang