14. Kunjungan

2.9K 320 3
                                    

Dengan menggunakan mobil kodok warna putihnya, Baim berkendara dengan santai di jalan kota yang padat karena bertepatan dengan jam pulang kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan menggunakan mobil kodok warna putihnya, Baim berkendara dengan santai di jalan kota yang padat karena bertepatan dengan jam pulang kerja. Katy dan Dewi duduk dengan nyaman di kursi belakang menikmati sore yang macet, tak ada yang bermain ponsel, ketiganya memilih ngobrol mengenai topik apapun.

"Kita ke supermarket dulu ya, aku mau isi kulkas, sungkan kalau kita makan pakai bahan makanan punya Bang Dirga terus"

"Bahan makanan masih cukup kok untuk malam ini Im, tapi kalau memang mau belanja, kalian berdua saja, antar aku ke kost dulu, aku gerah mau mandi dan rebahan sebantar" ucap Katy sambil melihat Baim lewat kaca spion.

"Kalau nggak ada kamu nggak seru, masa cuma kami berdua saja" rajuk Dewi mengoyang-goyangkan tangan gadis berkaos abu-abu di sampingnya.

"Gak apa-apa kita berdua saja Wi, kasian Katy harus masak buat kita lagi sebentar, meski kamu bantu, kan untuk pekerjaan yang ringan-ringan saja"

Dewi akhirnya mengangguk pasrah mendengar ucapan Baim, benar yang dikatakan pemuda berambut sedikit ikal itu, ia hanya mampu membantu memotong sayuran, selebihnya dikerjakan Katy semua.

"Baiklah, kalau begitu kasi kami catatan, apa-apa saja yang perlu dibeli biar kami nggak bingung"

Katy mengeluarkan selembar kertas dan mulai menulis bahan-bahan yang ia butuhkan, selesai mencatat, bertepatan dengan mereka yang tiba di depan gerbang kost. Gadis itu segera turun, begitu juga Dewi yang langsung pindah ke kursi depan. Baim yang menyuruhnya karena tidak ingin di anggap sebagai sopir.

🐱

Jam enam lewat, setelah tidur sebentar dan mandi. Katy menuju rumah Dirga, berbekal kunci yang diberikan Baim, ia bisa masuk dengan mudah, kemudian menguncinya kembali. Karena ia akan beraktifitas di dapur, jangan sampai ada orang asing masuk tanpa dirinya sadari.

Dengan bahan makanan seadanya, Katy mulai bekerja. Baim dan Dewi sudah memberi kabar datang agak telat karena ban mobilnya kempes terkena paku.

Karena menu yang dibuatnya sederhana, jadi bagi Katy tidak terlalu merepotkan mengerjakannya sendiri. Ia berencana membuat ikan goreng, sayur sup, perkedel tahu dan sambal, sembil menunggu ikan dimarinasi, ia mulai memotong sayuran. Saking seriusnya mengolah masakan gadis itu tidak menyadari kehadiran Dinda dan Cakra.

Pasangan pasutri itu tidak mengatakan apapun, mereka terpaku menyaksikan Katy yang terlihat begitu fokus memasak. Hingga suara Dirga mengejutkan mereka bertiga.

"Ma, Pa!"

Mendengar suara Dirga, Katy otomatis menoleh selain Dinda dan Cakra tentunya. Gadis itu terkejut bukan main karena ternyata bukan hanya ada pria itu sendiri.

"Kalian kebiasaan, datang tanpa memberi tahuku" gerutu Dirga, namun tak urung menyalim tangan kedua orang tuanya. "Oh ya, kalian pasti heran melihatnya, Katy kemarilah!" Ujarnya memberi isyarat kepada gadis yang baru saja ia sebut namanya. "Ma, Pa, perkenalkan dia Katy, temanku!"

My Lovely Katy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang