10. Serumah

3.4K 350 0
                                    

Wangi sabun mandi menyeruak ke seluruh ruang makan begitu Dirga tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wangi sabun mandi menyeruak ke seluruh ruang makan begitu Dirga tiba. Pria itu tampak segar dengan rambut yang masih setengah basah. Makanan sudah tersaji di meja, tampak Katy sedang mencuci peralatan masak dan Dewi tengah menyajikan air putih di meja.

"Kemarilah, mari kita makan! Titah Dirga lalu duduk di kursi yang berada paling ujung.

Tanpa membantah kedua gadis itu menurut dan duduk bersisian, mereka makan dengan tenang hingga hanya suara benturan sendok dan piring yang terdengar.

"Makanannya enak, terima kasih, kalau sudah selesai, tinggalkan saja biar besok baru di bereskan, kalian boleh pulang dan istirahat!" Dirga berujar dengan eskpresi datar, namun sebelum ia sempat bangkit dari duduknya, Katy mencegahnya.

"Tuan, apa bisa kami bicara sebantar?" Pintanya dengan sopan.

Dirga kembali duduk  lalu menatap Katy dan Dewi bergantian seolah menunggu apa yang akan mereka katakan selanjutnya.

"Baiklah langsung saja" Katy melirik Dewi sebentar, setelah mendapatkan anggukan ia-pun meneruskan ucapannya.

"Tuan tahu kan teman kami Baim, yang tadi pagi ikut membantu, dia sedang cari tempat tinggal baru, karena tempat kostnya yang sekarang banyak anak nakalnya, kami pikir karena Tuan tinggal sendirian, siapa tahu Tuan bersedia menerima Baim kost disini" ucap gadis itu dengan cepat, ia hanya berani menatap jidat pria di depannya.

Tak ada jawaban bahkan hingga satu menit, membuat kedua Katy dan Dewi salah tingkah dan menganggap Dirga menolak permintaan mereka. "Lupakan apa yang saya katakan tadi Tuan, kami permisi" Ketika keduanya sudah hendak mencapai pintu, suara bariton Dirga menghentikan langkah mereka.

"Selain uang sewa, aku juga butuh hal lain, kalau kalian bisa menyanggupinya, aku akan mengizinkan teman kalian tinggal disini"

"Apa itu!?" Katy dan Dewi serempak menjawab antusias dengan sorot mata yang berbinar.

"Tetap bekerja di rumah ini, masak dan membersihkan, katakan saja alat atau bahan yang kalian butuhkan nanti saya siapkan dan untuk teman kalian itu, suruh temui aku secepatnya"

Syarat yang sama sekali tidak memberatkan hingga dengan segera Katy dan Dewi mengangguk setuju tampa pikir panjang.

🐱

Setelah hanya tinggal sendiri di rumah, Dirga menikmati waktunya sendiri sambil menonton serial Netflix favoritnya, ia bukan tipikal orang yang suka membawa pekerjaannya pulang. Sehingga ia benar-bemar menikmati waktunya.

Ia sudah memikirian meski dalam waktu singkat, ketiga remaja yang menginjakkan kaki ke rumahnya sejak tadi pagi terlihat sederhana dan tidak merepotkan, dirinya malah terbantu karena ada yang masak dan membersihkan rumah, dan yang paling penting adalah ia bisa setiap hari berinteraksi dengan Katy, gadis unik yang tanpa sadar telah menarik perhatiannya.

🐱

"Kalian benar-benar sahabat terbaik, rela ngebabu demi aku bisa ngekost di rumah Om itu, sebagai balas budi, aku akan siap jadi sopir kalian" seru Baim di seberang sana, wajah terharunya memenuhi layar ponsel milik Dewi.

My Lovely Katy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang