30. Pindah

2.9K 285 1
                                    

Seminggu Herman di rawat di rumah sakit, kondisinya tak makin membaik karena ia menolak untuk makan, meski Sang Ibu menangis dan memohon padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu Herman di rawat di rumah sakit, kondisinya tak makin membaik karena ia menolak untuk makan, meski Sang Ibu menangis dan memohon padanya.

"Kembalikan Ambar padaku, maka aku akan memaafkan Ibu" hanya kalimat itu yang ia ucapkan setiap Ibunya datang menemuinya membuat wanita itu putus asa dan menyesal, ia ingin melihat Putranya bahagia, bukan malah terbaring tak berdaya.

Dalam langkah lunglainya kembali ke rumah, seseorang mencegat jalannya. "Bagaimana keadaan Pak Herman Bu? Apa sudah baikan, maaf saya belum sempat menjenguk, karena akhir-akhir ini saya juga kurang enak badan" Tanya Katy dengan sopan.

Bukannya menjawab, wanita paruh baya itu malah menangis tersedu sambil memegang lengan wanita bergaun soft pink di depannya.

"Saya tidak tahu harus bagaimana lagi, Herman cuma mau makan kalau Ambar kembali, sedangkan saya tidak tahu dia dimana, saya sangat menyesal, saya tidak menduga cinta Putra saya begitu besar untuknya" raungnya tanpa memperdulikan mereka sedang berada di pinggin jalan.

"Ibu akan melakukan apa kalau Kak Ambar mau kembali?"

"Saya rela bersujud dan memohon padanya, Saya juga akan pergi dari kehidupan mereka dan tidak akan menganggu lagi, asalkan anak saya tetap hidup" ibu Hasna berkata dengan putus asa karena kemungkinan Ambar kembali sangat kecil.

"Kalau begitu Ibu berdoa saja semoga ada keajaiban" balas Katy menepuk pelan pundak wanita tua yang baru saja runtuh keangkuhannya.

🐱

Keeseokan paginya, Ibu Hasna menemukan sebuah surat terselip di bawah pintunya. Setelah membaca surat itu, ia menangis lalu kembali masuk ke dalam rumah untuk membereskan pakaiannya.

Dua hari kemudian, Herman mendapatkan kunjungan dari Kakak perempuannya, Hera. Ia tinggal di luar pulau bersama keluarganya, selain memang ingin membesuk adiknya wanita itu juga datang untuk menjemput Sang Ibu.

"Ibu akan tinggal bersamaku mulai sekarang, berbahagialah bersama Ambar"

"Ambar sudah pergi Kak" jawab Herman lemah, tubuhnya semakin kurus, tak ada gairah hidup di matanya.

"Dia akan kembali, percayalah! Tidak mungkin aku dan Ibu meninggalkanmu tanpa ada yang merawat" balas Hera tersenyum lembut dan mengelus sayang kepala Adik bungsunya, adik manja keras kepala yang menjadi kesayangan Sang Ibu.

Benar saja apa yang di katakan Hera, begitu Herman membuka mata setelah terbangun dari tidurnya, sosok pertama yang ia lihat adalah wajah cantik istrinya yang menatapnya dengan khawatir. Pria itu hendak menjamah wajahnya untuk memastikan, tapi saking lemahnya ia bahkan tak mampu mengangkat tangannya.

"Nanti kita bicarakan, sekarang biarkan aku merawatmu" Ambar mengenggam tangan suaminya yang terbebas dari jarum infus lalu di arahkan ke perutnya. "Kita berhasil, dia ada di sini sekarang, cepatlah sembuh" ucapnya lagi dengan senyum bahagia.

My Lovely Katy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang