17. Rasa

3K 321 12
                                    

Dirga tidak tahu sejak kapan perasaanya berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dirga tidak tahu sejak kapan perasaanya berubah. Dalam bayangannya dulu, ia dan Katy akan menjalani hubungan dengan santai dan seperti layaknya teman, meskipun kelak perasaan mereka akan berubah, tidak akan secepat ini, terutama dari pihaknya.

Gadis itu terlihat biasa saja, menyapa dan tersenyum seperti sebelumnya. Tidak terlihat salah tingkah atau gugup.

"Kak, kenapa melamun? Silahkan dimakan!" Seru Dewi saat selesai menyajikan makanan.

"Oh iya, terima kasih, mana Katy?" Tanyanya setelah melihat gadis itu tidak ada di ruang makan dan di dapur.

"Dia ke kamar mandi sebentar Kak"

"Kalau begitu, aku akan menunggunya" Dewi dan Baim saling melirik setelah mendengar ucapan Dirga yang terasa cukup aneh bagi mereka. Apalagi setelah Katy muncul, pria itu memberi tempat di sampingnya.

"Kenapa tidak makan duluan saja, bukankah kau belum makan sejak sarapan tadi pagi? Tanya gadis itu dan mulai mengisi piring Dirga lalu memberikan padanya, kemudian dia mengisi piringnya sendiri.

"Makan bersama akan terasa lebih nikmat" Katy hanya tersenyum membalas ucapan pria disampingnya lalu mulai makan dengan khidmat tanpa memeprhatikan wajah kedua sahabatnya yang keheranan menyaksikan interaksi keduanya yang seperti sepasang pengantin baru.

'Makan bersama katanya, lalu dia pikir kami dari tadi disini apa" cibir Baim dalam hati seraya melirik sinis.

🐱

Setelah selesai makan malam dan beberes, Katy dan Dewi berniat pulang, biasanya kalau Dirga tidak ada, mereka tidak perlu pamit. Namun karena pria itu sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton TV. Mereka-pun mendatanginya.

"Kami pamit pulang Kak, assalamu alaikum" ucap Dewi mewakili mereka berdua.

"Baiklah, terima kasih"

"Mau makan apa untuk sarapan besok?" Tanya Katy tiba-tiba, padahal biasanya setelah Dewi pamit ia akan lansung keluar begitu saja.

"Terserah saja, asal kau yang masak aku pasti suka" jawab Dirga tersenyum tipis.

"Baiklah, selamat beristirahat, ayo Wi!" Ajak Katy manggadeng tangan gadis yang kini mulai memiliki pemikiran-pemikiran aneh di kepalanya.

🐱

Sementara itu di rumah Keluarga Cakra, tampak sepasang suami istri itu juga baru menyelesaikan makan malamnya. Setelah beberes, Dinda menyusul Cakra ke kamar tidur.

"Pa, hari ini Dirga sudah kembali, Mama akan mulai menjalankan rencana yang sudah kita bahas tempo hari" ucapnya seraya berjalan ke arah meja riasnya.

"Nanti Dirga, ngamuk loh Ma, sebaiknya dibicarakan dulu sama dia" Cakra meletakkan buku yang dibacanya lalu fikus pada Sang Istri dan mencoba menasehatinya.

"Gak perlu, dia akan banyak alasan, biar Mama yang urus semuanya" balas Dinda tegas membuat Cakra enggan membantah lagi dan memilih berbaring menunggu istrinya selesai melakukan rutinitas malamnya.

My Lovely Katy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang