12. Ego

3.2K 333 3
                                    

Dahi Katy berkerut mendapati pesan dari nomer tak dikenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahi Katy berkerut mendapati pesan dari nomer tak dikenal. Firasatnya mengatakan kalau pesan itu kemungkinan besar dari Dirga, jadi dia mengabaikannya dan memilih menelpon Ibunya.

Setelah mengirim pesan, Dirga masih menatap layar ponselnya meski ia tahu tidak mungkin, pria itu masih berharap Katy mau membalas pesannya. Ia masih lapar, makanan buatan Dewi lumayan enak, tapi bukan seleranya.

Dirga memutuskan keluar kamar dan mendapati suasana sudah sepi, Baim sepertinya sudah mendekam di dalam kamarnya. Ia melangkahkan kakinya menuju dapur dan membuka lemari es, ada 3 potong kimbab sisa tadi siang membuat pria itu tersenyum lega. Ia tinggal memanaskannya di oven

Setelah siap saji, ia memotret kimbab yang sudah tertata rapi di piring itu lalu mengirimkannya kepada Katy dengan caption.

'Asal kau yang buat, meski dihangatkan pun rasanya tetap enak'

Dirga merasa geli sendiri dengan perbuatannya, namun ia tidak bisa menahan diri untuk menggoda gadis itu, bisa dipastikan wajah kesalnya besok pagi akan membuat harinya lebih berwarna.

🐱

'Benar dugaanku, pesan itu pasti dari dia' batin Katy begitu melihat foto kimbab yang sampai kepadanya. Ia menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan untuk meredam kekesalannya. Pria itu mulai menganggu ranah pribadinya dengan mengirim pesan seenaknya diluar interaksi normal mereka. Besok, ia harus mempertegas hal ini.

Katy melirik Dewi yang sudah tidak bergerak, gadis itu rupanya sudah tertidur. Ia pun bangkit dari kasur untuk mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur yang berada di antara kedua kasur kecil mereka. Setelahnya ia kembali berbaring, memeluk bantal gulingnya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Tak lama Katy tertidur dan bermimpi indah, mimpi ia bermain lempar bola bersama Dirga, teman kecilnya.

🐱

Karena mimpi indahnya semalam, Katy bangun dengan mood yang lebih baik. Selesai shalat subuh, ia dan Dewi bekerja sama membersihkan kamar, sembari menunggu nasi masak. Setelahnya, mereka sarapan menggunakan sambal teri kiriman Asri. Katy masih enggan sarapan bersama di rumah Dirga.

Tepat jam 6 mereka tiba, dan terlihat Baim sudah beraktifitas di halaman. Mulai hari ini Dewi tidak akan beberes lagi, Baim mengambil tanggung jawab itu, agar ada yang membantu Katy.

"Mau masak apa Kat?" Tanya Dewi begitu keduanya memasuki area dapur.

"Untuk sarapan kita buat bubur ayam saja, terus untuk bekal makan siang, nasi liwet, ayam goreng dan lalapan" ucap Katy mantap dan mulai mengeluarkan bahan-bahan yang mereka perlukan dari kulkas.

Dewi mengangguk paham, dan mulai mengerjakan bagiannya sesuai instruksi Katy, keduanya terlihat kompak di dapur membuat Baim yang sedang menyapu lantai ruangan terseyum. Ia senang akhirmya tidak kesepian lagi dan mereka bisa selalu bersama seperti dulu.

Bau bawang goreng menyeruak hingga masuk kedalam kamar Dirga yang masih tertutup rapat. Pria itu sudah bangun sejak tadi dan memilih latihan angkat beban di dalam kamar. Keringat bercucuran membuat tubuh putihnya berkilat dan rambutmya terlihat basah.

My Lovely Katy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang