Setelah pagi itu, Katy, Dewi dan Baim berkumpul, mereka langsung membagi tugas. Baim mengikuti Amir dan mencsri tahu sebanyak mungkin tentangnya, sedangkan Katy dan Dewi mengikuti Rostina.
Katy merasakan ada yang janggal pada wanita itu, ditambah sikapnya sangat meresahkan yang nampak jelas berusaha menarik perhatian Dirga padahal dia sendiri sudah bersuami. Ungtunglah kedua sahabatnya paham dan bersedia membantu, bahkan mereka yang lebih antusias untuk menjalankan misi yang sudah di susunnya
Dalam waktu tiga hari penyelidikan Baim berhasil mendapatkan alamat rumah Istri pertama Amir dan juga beberapa informasi tentang pekerjaan dan keluarganya. Sedangkan Katy dan Dewi yang mengawasi Tina, mengetahui bahwa ternyata admin perpustakaan di kampus mereka yang bernama Rosmala, adalah adik dari wanita itu, keduanya pernah bertemu untuk makan siang bersama.
Merasa informasi yang di dapatkan sudah cukup, mulailah dibuat skenario pelabrakan dan pengungkapan wajah Asli Rostina. Baim mengirimkan foto dan surat kaleng yang di titip melalui security rumah Sang istri pertama, sedangkan Katy sengaja mengundang Rosmala ke rumahnya dengan alasan agar bisa lebih akrab. Mereka cukup saling mengenal karena Katy dan Dewi sering meminjam buku di perpustakaan.
🐱
"Mala! Ke..kenapa kau bisa ada disini" wajah memeles Tina berubah panik, ia mendekat ke arah Rosmala dan berusaha meraih tangannya.
"Jangan sentuh aku dengan tangan kotor Kakak!" Gadis berhijab itu melangkah mundur dengan wajah memerah tampak kekecewaan besar di sorot matanya yang mulai basah.
"Kakak bisa jelasin Mala, kau jangan begini, kakak mohon" Tina tak lagi berani melangkah maju, adik yang paling ia sayangi, keluarga satu-satunya yang ia miliki, kini menjauhinya. Hatinya terasa hancur hingga tak mampu lagi berdiri dan akhirnya jatuh terduduk.
Wanita itu terus mengucapkan kata-kata maaf dan bujukan yang menghiba, suara tangisnya bahkan terdengar sampai keluar pagar, ia tak lagi memikirkan pandangan orang tentangnya termasuk Dirga. Bagi Rostina, Sang adik adalah segalanya.
"Kakak melakukan ini demi kau dan Ibu, biar hutang kita lunas dan kau bisa terus sekolah tanpa memikirkan biaya, kakak tahu ini salah, tapi tak ada cara lain, maafkan Kakak Mala"
Tak ada yang mendekat untuk menghiburmya, meski mereka turut prihatin, tapi saat ini hanya pelukan Rosmala yang Tina butuhkan. Gadis itu masih membelakangi kakaknya, hatinya tak kalah sakit, meski kecewa, ia merasa ikut bertanggung jawab.
"Mala, maafkan Kakak!" Tina beringsut meraih ujung rok yang dikenakan Mala, berharap adiknya itu mau berbalik, ungtunglah hati gadis itu luluh, dia meraih tubuh Tina kemudian memeluknya erat.
"Bertobatlah Kak, ikut pulang bersamaku, kali ini biarkan aku yang merawat Kakak, jangan salah jalan lagi, kasihan orangtua kita di alam kubur" ucap Mala seraya mengurai pelukan lalu mengusap sisa air mata dan merapikan rambut Tina.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Katy (End)
Literatura FemininaKisah seokor Kucing betina yang menjadi pelihaharaan sebuah keluarga kecil. Ia menjadi kesayangan setelah pernah hampir mati di jalan. Namun hidupnya harus berakhir tragis karena menyelamatkan nyawa sahabat kecilnya yang merupakan putra sang majikan...