Bagian 11

5.7K 592 108
                                    

Jika menyukai cerita ini maka mohon dukungannya melalui voment 💜

—————

"Nuga ih bangun!" Hasmi mengguncang tubuh Nuga dengan brutal namun bocah itu tak kunjung sadar.

Hasmi pun mengerang kesal, dia tak mengira jika reaksi Nuga akan begitu berlebihan hanya karena kecupan singkat di pipi bocab itu. Hasmi pun menatap wajah Nuga yang tak sadarkan diri dengan seksama.

Ia tertawa geli merasa begitu terkejut akan reaksi Nuga hingga jatuh pingsan. Dia mencubit gemas pipi Nuga karena tingkah bocah itu selalu membuatnya terheran-heran.

"Kekeuh banget ngejar-ngejar aku." Hasmi berdecih pelan sembari mengelus kepala Nuga.

Dia meletakkan bantal di bawah kepala Nuga dan membiarkan Nuga bangun dengan sendirinya. Sementara dia pun memejamkan matanya untuk istirahat.

Dan 30 menit kemudian Nuga sadarkan diri, dia menatap langit-langit kamar Hasmi dengan tatapan kosong. Dia mengingat kejadian sebelumnya dimana pipinya mendapatkan kecupan dari seseorang yang ia cintai selama ini.

"Mimpi apa gue semalem dapet rejeki nomplok gini Ya Allah." Nuga tak dapat menyembunyikan senyuman lebarnya.

Dia pun segera bangun dan menatap wajah tidur Hasmi dengan tatapan penuh cinta. Dia mengelus dengan hati-hati pipi gembil sang kesayangan.

"Dede Nuga pulang dulu ya Ayang. Makasih udah dikecup manja. Ih pengen ngecup Ayang juga deh, tapi ga berani ah." Gumam Nuga dengan kedua pipi merona.

Dia pun segera berlari pulang karena dia ingin melakukan sesuatu.

"PAK!! BAPAK! PAK! WOI BAPAK! DIMANA?!" Teriak Nuga berlari kesana kemari mencari keberadaan sang bapak.

"APAAN?! BAPAK DI RUANG KERJA BABA!" Terdengar suara teriakan Ale.

Nuga segera berlari menuju tempat sang bapak berada, dia membuka pintu ruangan tersebut dengan kasar membuat Ale terkejut karena anaknya itu sangat terburu-buru.

"Apa sih! Gosah gusrak gusruk bisa kali Nak! Jangan bikin Bapak kesel pagi-pagi deh!" Kesal Ale sembari menatap tajam anaknya yang memasang wajah berseri.

Nuga melompat girang menghampiri Ale membuat pria itu memasang wajah takut dan penuh curiga karena dia yakin jika sesuatu terjadi kepada anak spesialnya ini.

"Paaaakk!!! Bapak tau ga?! Nuga dapet rejeki nomplok loh pagi-pagi!" Nuga dengan sengaja melipat kedua tangannya di dada.

Tubuh bongsornya bergoyang ke kanan dan ke kiri sembari menatap penuh misterius ke arah sang bapak. Nuga pun mencondongkan pipi wajahnya yang tadi dikecup Hasmi.

"Apa sih?! Bapak ga kepo!" Kesal Ale menatap aneh anaknya.

Nuga mendengus kasar, dia kembali melompat hingga berdiri di depan tubuh bapaknya. Nuga menunduk sembari mencondongkan pipinya ke arah Ale.

"Nuga dikecup manja loh sama ayang Hasmi~ uhuy! Uhuy! Uhuy! Senangnya dalam hati dikecup ayang Hasmi!!!" Nuga bergoyang dengan heboh melakukan selebrasi akan kecupan dari Hasmi.

Ale merotasi bola matanya malas meladeni omong kosong anaknya. Tak mungkin bocah manis seperti Hasmi mengecup manusia aneh seperti anaknya ini.

"Iya iya udah selamat deh. Sana pergi, Bapak sibuk!" Ale mengibaskan tangannya mengusir Nuga.

Cup cup cup

Nuga mengecup pipi Ale dengan riang lalu dia berjalan dengan riang seperti anak kecil keluar dari ruangan kerja sang baba. Hari itu adalah hari paling bahagia dan berarti bagi seorang Nuga Al-Bahaa.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang