Bagian 23

5.7K 552 129
                                    

Jika menyukai cerita ini maka dukung penulis melalui vote dan komen 💜

—————

DUAGH!

Hasbi menendang perut Hida dengan kuat hingga wanita itu tersungkur di lantai. Mereka pun masuk dan Amri menutup pintu kamar apartemen Hida, ia menyeringai kecil saat melihat suaminya sedang meregangkan tangannya.

"Kalian ngapain di sini hah?! Dimana anakku?!" Teriak Hida sembari merintih kesakitan.

Dia berusaha bangun dan melangkah mundur menjauhi Hasbi yang menatapnya dengan tatapan membunuh. Bulu kuduk Hida meremang melihat wajah Hasbi yang begitu dingin.

"Anak lu bilang?! Sejak lu ninggalin Hasmi——dia udah bukan anak lu. Dia anak gue sama Amri. Dia cuma numpang idup bentar di rahim busuk lu." Geram Hasbi sembari mengambil vas bunga di atas meja.

Hida menatap takut ke arah Hasbi, dia segera berlari dan bersembunyi di balik sofa saat Hasbi melempar vas bunga tersebut ke arahnya.

PYAAR!!!

Hida menatap takut ke arah vas bunga tersebut yang pecah berhamburan di lantai.

"Kamu gila hah?! Aku bakal lapor polisi!" Hida berteriak histeris.

Hasbi mengambil ponselnya dari saku lalu melemparkan ke arah Hida seolah mempersilakan wanita itu untuk menghubungi polisi. Hida mengeraskan rahangnya menatap marah ke arah Hasbi yang seolah meremhkannya.

"Keluar! Aku bakal ngambil Hasmi dari kalian! Dia bakal benci sama kalian! Pasangan homo gila! Kalian ga berhak bahagia di atas dosa hina yang kalian lakuin!" Hida berteriak marah sembari keluar dari balik sofa.

Dia berjalan dengan berani menghampiri Hasbi, ia menatap benci ke arah Hasbi yang menatapnya datar. Hida mencengkeram kuat kerah kaos yang dipakai Hasbi, dia menatap jijik Hasbi seolah pria itu adalah manusia paling menjijikkan di dunia.

Sraaakk!!

"Arrgh!!!" Hida memekik kesakitan saat rambut panjangnya ditarik kuat oleh Hasbi hingga mendongak.

Hasbi mengeraskan rahangnya hingga bergemeltuk, dia mendekatkan wajahnya ke arah wajah Hida. Menatap tajam tepat di kedua mata Hida dengan napas terengah karena amarahnya.

"Ngomongin tentang dosa hina. Bukan gue doang yang ahli dalam ngelakuin dosa. Tempik lu juga sama hinanya kayak bool gue. Otak lu, kelakuan jahat lu ke gue selama ini juga sama hinanya. Sesama pendosa ga usah sok ngatain ." Ujar Hasbi dengan suara bergetarnya karena amarah.

Hida hendak memukul wajah Hasbi namun kepalanya lebih dulu didorong dengan kuat oleh Hasbi ke arah sofa. Hida menyentuh kepalanya yang sedikit pening karena Hasbi.

"Bangsat!!!!" Hida menjerit murka hingga suaranya melengking.

SRAAAKK!!

Hasbi menarik kaki Hida hingga kepala Hida membentur lantai dari sofa dengan kuat, Hasbi menariknya dengan kasar lalu dia menginjak kepala Hida tanpa perasaan.

"HAARGHH!!! SAKIT GOBLOK!!" Hida berteriak kesakitan sembari berusaha menyingkirkan kaki Hasbi.

Hasbi semakin menekan injakannya di pipi Hida, ingin sekali dia menbunuh wanita di bawahnya ini namun dia masih waras tak ingin menambah dosa dengan membunuh manusia menjijikkan seperti Hida.

Hasbi pun menjauhkan kakinya lalu mengayunkan kembali ke arah wajah Hida.

DUGH!

Amri meringis ikut merasakan sakit yang dirasakan Hida, Hasbi menendang kuat kepala Hida beberapa kali hingga hidung wanita itu berdarah.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang