Bagian 32

4.9K 499 108
                                    

Jika menyukai cerita ini maka beri dukungan penulis dengan vote dan komen 💜

—————

Hingga dia pun mengapit dagu Hasmi dan menariknya pelan membuat mulut Hasmi sedikit terbuka. Dan saat itulah Nuga menggigit bibir bawah Hasmi yang berwarna pink.

Hasmi membuka matanya dengan cepat dia mendorong dada bidang Nuga hingga gigitan pada bibirnya terlepas. Wajah Hasmi tercengang begitu juga dengan Nuga.

"K-kamu ngapain?" Cicit Hasmi sembari menyentuh bibirnya.

Hasmi mengulum bibir bawahnya bekas gigitan Nuga dengan kedua mata mengerjap pelan karena dia masih terkejut dengan apa yang dilakukan Nuga.

"Gigit bibir Ayang Hasmi kan. Apa lagi?" Jawab Nuga dengan polos.

Hasmi mengernyit aneh merasa ada yang tidak benar namun dia bingung apa yang harus ia katakan.

"Kalo gigit bibir bukannya ciuman ya Nuga? Kayak ayah sama papi aku sering gigit-gigitan bibir. Tapi mereka kan pasangan jadi gapapa." Gumam Hasmi sembari menatap ragu ke arah Nuga.

Nuga pun menangkup wajah mungil Hasmi lalu tersenyum lebar membuat Hasmi memundurkan kepalanya sedikit karena wajah mereka terlalu dekat.

"Tapi Dede Nuga sering kok nyium bibir baba sama bapak. Ayang Hasmi juga sering kan? Padahal bukan pasangan, tapi ortu sama anak." Ujar Nuga berusaha mengelabuhi Hasmi.

Hasmi mengernyitkan dahinya berpikir keras, dia berusaha mencari jawaban akan ucapan Nuga yang menurutnya aneh dan mencurigakan namun Hasmi tak tahu apa itu.

Hingga dia pun membulatkan matanya saat menemukan jawaban yang akan ia ucapkan kepada Nuga.

"Ih itu kan cuma nempel doang Nuga, bukan digigit. Aku ga pernah gigit bibir mereka tuh, tapi kamu malah gigit bibir aku. Kamu aja bukan pacar aku, bukan orang tua aku kok." Hasmi berusaha protes.

Wajah Nuga terlihat sedikit panik karena ayang Hasminya sudah dapat membalas perkataannya.

"Ya udah kalo gitu kita pacaran aja Ayang biar Dede Nuga bisa gigit bibir Ayang Hasmi terus." Nuga tersenyum lebar.

Hasmi menggelengkan kepalanya dengan tegas membuat Nuga berdecak kesal namun dia mengangguk dan kembali tersenyum menghargai penolakan Hasmi. Nuga sudah terbiasa ditolak oleh sang pujaan hati.

"Jadi kamu kenapa malah gigit bibir aku Nuga? Ga sopan ih! Ngeselin!" Hasmi memukul kesal bahu Nuga.

Dia naik ke atas ranjang lalu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Dia kesal karena Nuga menggigit bibirnya tanpa ijin. Hasmi tidak suka, Hasmi marah karena menurutnya Nuga sangat lancang.

"Ayaaaang jangan marah~  iya deh Dede Nuga salah. Maapin ya. Diulangin lagi kok——eh maksudnya ga diulangin lagi kok." Ujar Nuga sembari memukul bibirnya sendiri karena tidak sengaja berbicara seperti itu.

Hasmi menyembulkan kepalanya dan menatap garang ke arah Nuga yang hanya meringis malu sembari menggelengkan kepalanya pelan.

"Ampun ampun Ayang." Nuga tersenyum konyol.

"Ga boleh kayak gitu ya Nuga. Ga sopan tau. Kamu masih kecil." Hasmi menasehati Nuga.

Nuga terlihat terkejut disebut anak kecil oleh sang pujaan hati, memang dia masih di bawah umur dan lebih muda dari ayang Hasminya. Namun Nuga lebih dewasa dari pada Hasmi jika tentang hal dewasa seperti itu. Justru Hasmi lah yang patut disebut anak kecil karena begitu polos dan menggemaskan.

Nuga mengangguk pasrah karena tak mau membuat sang pujaan hati semakin marah. Nuga pun naik ke atas ranjang dan ikut masuk kedalam selimut.

"Dede Nuga kan cinta sama Ayang Hasmi. Jadi ya Dede Nuga hilaf gigit bibir Ayang, soalnya keliatan enak." Jawab Nuga dengan jujur.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang