Bagian 34

5.6K 565 143
                                    

Jika menyukai cerita ini beri dukungan penulis melalui vote dan komen 💜

————

Keesokan harinya Hasmi pulang lebih cepat dari kampus karena hanya masuk beberapa kelas saja. Sore harinya dia menuju asrama Nuga, dia lapor ke penjaga asrama untuk melakukan kunjungan dan dipersilakan.

Hasmi belum memberitahu Nuga jika dia akan datang karena dia berniat memberi kejutan bocah itu. Dia pun duduk di bangku taman di depan gedung asrama. Hasmi cukup takjub dengan bangunan asrama yang terlihat besar dan elit.

Dia pun menghubungi Nuga dan tak membutuhkan waktu lama panggilannya diangkat yang mana membuat Hasmi tersenyum.

"Assalaamualaikum Ayaang~ maap bisik-bisik soalnya lagi ada temen. Dede Nuga pengen tereak sih sebenernya soalnya ditelpon Ayang duluan, tapi Dede Nuga tahan." Suara Nuga terdengar berbisik.

Hasmi mendengus geli mendengar ucapan Nuga yang sangat panjang padahal dia yang memanggil belum berkata apapun.

"Waalaikumussalaam. Kamu sibuk ga? Aku ada di taman depan asrama kamu nih." Ujar Hasmi sembari berusaha menahan senyumannya.

Dia sebenarnya merasa malu datang ke asrama Nuga karena dia yakin jika anak itu akan kegirangan dan bersikap berlebihan. Hasmi senang jika Nuga senang akan kehadirannya, namun hal tersebut membuat Hasmi cukup malu karena dia tak pernah seperti ini sebelumnya.

"Hah?! Di depan mana?! Cius?! Ga boong?! Meluncur kesana sekarang!! Tunggu! Minggir anjeng! Lu keluar dari kamar gue Cok!" Nuga berteriak heboh.

Hasmi menjauhkan ponselnya dari telinga karena suara di seberang sana sangat gaduh, dan sepertinya Nuga sempat mengusir temannya dari kamar.

Hasmi pun memutuskan panggilannya dan menunggu Nuga dengan gugup. Hasmi berdecak kesal saat dia sadar jika dirinya mulai bersikap lunak kepada Nuga, dia bahkan rela datang kemari. Hasmi sadar, ada yang berubah dari dirinya mengenai Nuga. Namun dia tak mau memikirkannya secara berlebihan, dia tak ingin menyimpulkan sesuatu yang sebenarnya ditakuti oleh Hasmi.

Hasmi tersenyum saat melihat Nuga berlari kencang keluar dari gedung asrama. Anak itu masih memakai seragam yang lengkap walau kancing seragamnya sudah dilepas semuanya.

"Iihhh beneran loh~ Ayang di sini!" Nuga melompat girang sembari menatap berbinar ke arah Hasmi.

Hasmi merotasi bola matanya malas walau sebenarnya dia berusaha menahan diri agar tak terlihat senang akan reaksi Nuga.

"Udah diem deh Nuga. Jangan berisik." Ujar Hasmi sembari menarik tangan Nuga agar duduk di sampingnya.

Nuga mengangguk antusias tanpa menghilangkan senyuman lebarnya, dia menatap wajah manis Hasmi tanpa berkedip membuat Hasmi mendorong pelan wajah Nuga karena membuatnya malu. Padahal jika dulu dia dipandangi seperti apapun oleh Nuga dia tak pernah menghiraukannya, namun sekarang dia malu.

"Iya deh iya. Ayang kesini naik apa?! Motor?! Ga panas?! Haus ga Ayang?! Ayo ke kamar Dede Nuga buat ngadem sama minum. Ayo! Ayo!" Nuga sangat semangat sembari menarik tangan Hasmi agar berdiri.

Hasmi belum sempat menjawab deretan pertanyaan Nuga namun tubuhnya sudah diseret oleh anak itu masuk kedalam gedung asrama. Dan Hasmi semakin takjub melihat fasilitas dari asrama tersebut.

Mereka naik lift untuk menuju kamar Nuga, Hasmi melirik ke arah Nuga yang masih tersenyum lebar sembari menatapnya. Bocah itu menggenggam lengan kurus Hasmi dengan kedua tangannya seperti anak kecil yang tak ingin berpisah dari indukannya.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang