Bagian 52

3.2K 375 162
                                    

Jika menyukai cerita ini beri dukungan penulis melalui voment dan follow 💜

—————

"Tunggu di sini dulu ya Nuga. Aku mau ganti baju dulu." Hasmi mengelus lembut pipi Nuga yang masih terkapar di lantai kamar mandi.

Namun Hasmi sudah memandikan bocah itu hingga bersih walau sembari menahan malu luar biasa dia menyentuh seluruh tubuh Nuga untuk menyabuninya susah payah.

Hasmi berlari ke kamar untuk memakai pakaian, dia hendak ke kamar mandi memindahkan Nuga namun ia urungkan saat melihat kekacauan dapurnya.

"Aku bersihin dulu aja deh. Nuga
juga masih pingsan." Gumam Hasmi sembari mulai membersihkan kekacauan yang ia buat.

30 menit dia membersihkan semuanya dan menyemprotkan banyak pewangi agar bau bawang menghilang dari dapurnya. Dia pun menyimpan paha ayam mentahnya di lemari es, biarlah nanti Nuga yang memasaknya sendiri. Dia tak mau masak lagi.

Barulah dia ke kamar mandi dan menghela napasnya lelah melihat Nuga yang masih pingsan dalam keadaan bugil.

"Ih malu aku liat kontol dia gede banget gitu. Bodo ah, bentar ya Nuga." Hasmi meletakkan handuk lebar di atas lantai kamar mandi yang kering.

Lalu dia membangunkan tubuh Nuga menjadi duduk, dia meletakkan kedua tangannya di ketiak Nuga kemudian menarik bocah itu ke arah handuk tersebut.

"HIYYYAAAK!!" Hasmi mengerang kuat karena tubuh Nuga sangat berat.

Dia terengah hingga wajahnya merah, dia pun berhasil memindahkan tubuh Nuga di atas handuk besar tersebut. Ia membuat tubuh Nuga kembali berbaring lalu dia menarik tubuh Nuga dengan tumpuan handuk tersebut agar lebih mudah.

"Heuuurghhh!!!!" Hasmi mati-matian menyeret tubuh Nuga hingga urat wajahnya menonjol.

Dia beristirahat beberapa saat karena tidak kuat, lalu dia berusaha dengan sekuat tenaga menarik Nuga ke kamarnya karena lebih dekat.

"Huh! Di sini aja deh kamu! Aku ga bisa mindahin kamu ke kasur! Badan kok gede banget!" Hasmi mengusap keringatnya yang sangat banyak.

Dia kelelahan karena memindahkan tubuh besar Nuga, dia pun ke kamar Nuga untuk mengambil pakaian bocah itu. Tak mungkin dia membiarkan Nuga telanjang hingga bangun, yang ada Nuga akan masuk angin.

Dia memakaikan Nuga celana piyama dan kaos tanpa lengan yang besar agar lebih mudah. Hasmi pun meletakkan bantal di bawah kepala Nuga, lalu dia ikut berbagi bantal dengan bocah itu.

"Bisa-bisanya pingsan pas aku nyatain perasaan." Hasmi mendengus kasar sembari menyisir rambut basah Nuga dengan tangannya.

Hasmi tersenyum bahagia menatap wajah tampan Nuga, ia mengelus wajah tampan Nuga dengan penuh kelembutan. Dia memperhatikan setiap pahatan di wajah Nuga, alisnya hitam pekat dan tebal. Bulu matanya pun tebal dan sangat lentik.

"Mancung banget."  Hasmi mencolek hidung bangir Nuga.

Ia pun mengelus bilah bibir Nuga yang berwarna pink kemerahan sangat kontras dengan kulit Nuga yang putih.

"Bule nyeleneh kamu." Gumam Hasmi sembari terkekeh.

Hasmi mengusakkan hidung bangirnya yang mungil ke pipi Nuga, dia tak dapat menyembunyikan senyuman bahagianya.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang