Bagian 13

7K 532 53
                                    

Jika kalian menyukai cerita ini maka beri dukungan melalui vote dan komen untuk penulis karya ini 💜

—————

"Waalaikumussalaam. Jangan lupa pesenan Papi yak. Kebab, makaroni pedes sama siomay kubis doang. Sambel kacangnya beli 2 bungkus sambelnya 4 bungkus. Dah sana masuk." Ujar Hasbi setelah punggung tangannya dicium oleh Hasmi.

Hasmi pun mengacungkan ibu jarinya dengan semangat lalu mengecup lembut bibir sang papi begitu juga dengan Hasbi membalas kecupan bibir anaknya dengan kecupan di pipi Hasmi dan juga dahinya.

Hasmi pun keluar dari mobil sembari melambaikan tangannya semangat. Hasbi menatap anaknya dari dalam mobil dengan senyuman hangat. Ia merasa tak percaya telah merawat Hasmi hingga berusia hampir 18 tahun ini bersama sang suami.

"

Papi sayang banget sama kamu Nak." Ujar Hasbi dengan tersenyum haru.

Dia pun menyalakan mesin mobilnya hendak menginjak pedal gas namun terhenti saat ada seseorang yang mengetuk kaca jendela mobilnya.

Znnnt~

Hasbi menurunkan kaca mobilnya dan melihat seorang wanita yang memakai topi dan juga masker.

"Maaf siapa ya?" Tanya Hasbi secara langsung  walau wajahnya terlihat bingung.

Hingga wanita itu membuka maskernya dan jantung Hasbi berhenti berdetak beberapa saat ketika mengenali wajah wanita tersebut.

"Sorry kayaknya salah orang." Ujar Hasbi dengan cepat melajukan mobilnya.

Jantungnya berdegup dengan kencang, kedua matanya terasa memanas mengingat wajah wanita itu. Dadanya mendadak terasa sangat sesak, dia meningkatkan kecepatan mobilnya.

Kedua matanya memanas hingga pandangannya terlihat kabur karena air mata yang menggenangi pelupuk matanya. Kedua bilah bibirnya bergetar dengan air mata yang mulai berjatuhan.

Wajah wanita itu memenuhi kepalanya yang mana semakin membuat dadanya terasa begitu sesak dan sakit.

Ckiiit!

Hingga dia pun berhenti di pinggir jalan lalu menunduk untuk mengatur napasnya. Air matanya berjatuhan dengan sangat deras, tangannya bergetar hebat dan dia pun mencengkeram kuat setir kemudinya.

"Anjing." Lirih Hasbi sembari meremas dadanya yang terasa begitu nyeri dan sesak.

Ingatannya seketika teringat kenangan buruknya yang terjadi masa lalu karena wanita tersebut. Itu adalah Hida, kakak kandung Hasbi yang telah memilih pergi dari kehidupannya sejak belasan tahun yang lalu.

Namun sekarang kembali muncul di hadapannya, kedua tangan Hasbi terasa kebas dan terasa panas dingin. Dia terlihat gelisah dan begitu ketakutan, dia seakan kembali merasakan semua rasa sakit yang disebabkan oleh wanita itu.

"Bangsat." Hasbi mengumpat dengan suara tercekat.

Dia berusaha menenangkan dirinya, ia mengatur napasnya secara perlahan agar kembali sadar dari rasa takutnya. Ia memejamkan matanya erat dengan bibir yang bergetar, ingatan menyakitkan itu sungguh menyiksanya.

"Hasmi." Hingga dia seketika teringat jika Hida berada di sekolah anaknya.

Dia seakan kembali mendapatkan kekuatannya, tanpa pikir panjang dia segera memutar balik setir mobilnya untuk kembali ke sekolah Hasmi.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang