Dija baru saja selesai sholat Isya dan membaca Yasin untuk Hendra.
"Tok Tok Tok"Dija menoleh ke arah Pintu Siapa sih ketok pintu keras amat.
"Sebentar..!"Dija membuka pintu tersebut.
"Ehh Mbah,kok bisa tau rumah saya."Orang tua memakai pakaian serba hitam itu hanya menunduk dan tidak menjawab.
Dasar orang aneh,mengapa Tanto dan Rusdi membiarkan orang yang tidak mereka kenal masuk tanpa penjagaan. Akan saya marahi mereka nanti.
"Silahkan masuk Mbah..Bagaimana apakah berhasil Mbah."
"Mbah...?"Lelaki itu menoleh
"AHHHHHHH..MBAHHHHH!!"Tubuh lelaki itu begitu menyeramkan seperti habis di cabik cabik binatang buas wajah nya hancur dengan tidak ada satu bolah mata.
"Tolong sayaaaa....Saya teersikksaaa...."
"KAMU AKAN MATI KAMU AKAN MENEMANI SAYA DI NERAKAAAAAAAAA !"
"TIDAKKK!!"
Tanto dan Rusdi berlari ke rumah majikan mereka. Mereka melihat Dija seperti orang linglung di lantai dekat pintu memakai pakaian lengkap untuk sholat.
"Nyonya..."
"NYONYA!!"Rusdi melihat majikan nya seperti orang hilang akal.
"Tanto cepat telpon non Dini..Nyonya nampaknya shock berat..!Cepat Tanto!!"
"Ba-Baik mas?"Tanto nampak gugup.
***
Dini tidak berhenti menangis di pelukan suami nya. Dia tidak habis pikir mengapa semua ini menimpah keluarga nya.Pertama dia kehilangan kakak nya sekarang mama nya terbaring dirumah sakit dan di perkirakan dokter akan mengalami struk saat mama nya sadar.
Sekarang dia akan memikirkan bagaimana mengganti kan mama nya mengelola perusahaan.Sementara dia mempunyai anak kecil yang ingin dia rawat dengan tangan nya sendiri.Bila dia memang harus mengganti posisi mama nya tentu dia harus mempekerjakan seorang Babysitter.
"Kamu harus sabar sayang.."
"Aku nggak habis pikir mas,kalau memang mas Hendra melakukan ini.Kenapa!?.Kenapa dia tega sama mama nya sendiri!Orang yang melahirkan dia."
"Tenang lah Dini,ini rumah sakit kita tidak boleh membuat keributan.."
"Arrrggghhhh"Dini menangis histeris dia benar-benar membenci semua ini.
Tiba-tiba Rusdi masuk kedalam ruangan..
"Den Bagas sama Non,di panggil dokter."
"Baiklah mas Rusdi saya dan Istri segera ke sana.. "
"Baik Den.."
"Mas tolong ajak Tanto masuk,jaga mama sebentar. "
"Baik Den."
"Ayo Dini"Dini berdiri dangan di papah oleh suami nya.
Rusdi dan Tanto masuk ke ruangan Dija..Mereka duduk di dekat pasien.
"Kasihan sekali keluarga ini ya...?"
"Iya Tok,kenapa Aden Hendra sampai melakukan semuanya..Hidup sudah menyusahkan mati pun demikian.Apa Buk Dija nggak menyesal ya melahirkan anak seperti itu."Ucap Rusdi pembahasan nya terlalu panjang membuat makhluk di sudut gelap ruangan itu menangis air darah.
Hendra menangis melihat kondisi mama nya..Sampai KAMBING pun ikut menangis.
"EMMMBEEKKKKKK"
"UAAAHHH!!"Rusdi
"Loe denger kan Tok!"
"Iya Mas..Udah biasa aja mas!Gue kok sekarang jadi bukan nya takut malah benci sama setan mas Hendra.."
"Maksud loe.."
"Kalau dia muncul,gue kagak bakal lari.Gue bakal hadapi itu setan!"Ucap Tanto..
"Mamaaaaaa..."Rusdi DAN Tanto melihat Pocong Hendra sedang mengelus rambut Dija dengan wajah nya.
"Tanto,pocong Tokk..."
"Tenang Mas,mas belakang saya aja biar saya hadapi.! sini loe pocong durhaka!!Hiat hiat"Tanto mengeluarkan beberapa jurus silat nya.
"Mass Tanto...Bukakan kapan saya dong biar tangan saya bisa ngelus rambut mama..."
"Eh setan,salah.Maksud gue pocong!loe mau ngeluss apa nyekikk hah!!."Pocong Hendra marah karena Tanto tidak melakukan perintah nya.
"CEPAT BUKAKAN KAPAN SAYA..TANTOOOOO!!"
"Di-Dia marah masss...Kabur mass kaburrrr"Tanto dan Rusdi lari tunggang langgang keluar ruangan tersebut..
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN CERITA HOROR
Terror-Lantai 8 -Telat datang -Jadi tumbal ibuku -Jangan bersisir malam hari -Mati sehari -Gara gara main Jalangkung -Rumah kosong -Rumah baru -Kakek -Gantung Diri -Lingser wengi