Agus dan Zulaika mendatangi rumah Peri,kampung sudah gempar gara gara Herman mengatakan melihat POCONG JEPRI.
"Assalamualaikum"Peri segera membuka pintu."Agus,Zulaika.Mari masuk,"Ajak Peri dia curiga kedatangan mereka pasti hendak bertanya soal almarhum Jepri.
"Ada apa,tumben kalian kesini.?"Tanya Peri.
"Langsung saja pada intinya Per,apa benar kamu orang pertama yang bertemu dengan pocong kakak kami.?"Tanya Agus penasaran begitu juga dengan Zulaika.
Peri benar-benar merasa tidak enak mengapa mereka bisa tau padahal dia sudah memperingatkan Jukik dan Ijal."Kalian dapat kabar dari mana?."
"Sudah lah Per.Loe tinggal jawab iya atau tidak!"Nada bicara Agus sudah mulai emosi."I-iya iya Gus."Agus mendengus kesal."Terus ngapain loe bilang ke Herman berita itu kini tersebar ke semua warga kampung..Dia bilang semalam melihat langsung pocong Kak Jepri."
"Sumpah Gus,gue nggak cerita sama Herman.Gue cuma cerita sama Ijal dan Jukik itu pun semalam aku udah bilang ke mereka untuk tidak cerita ke orang lain. "Agus mulai memikirkan kejadian semalam.
"Ohh..Jadi mereka semalam melakukan ritual minta nomor Togel di makam kak Jepri.Pantas gue mau ikut nggak boleh."Zulaika kaget mendengar itu begitu juga dengan Peri.
"Wah mereka keterlaluan."Ucap Peri kesal.
"Sudah lah Per,dalam hal ini loe juga salah.seharusnya loe cerita dulu ke gue.Bukan pada orang lain."
"Maaf Gus,gue merasa nggak enak cerita sama loe.."
"Oke malam nanti kita kumpul di pos kamling kampung..Kita buktikan omongan kalian,awas saja kalau omongan kalian tidak terbukti kalian akan berurusan dengan polisi.."Agus dan Zulaika langsung pergi dari rumah Peri.Wajar mereka marah hal ini membuat keluarga mereka malu.
"Kami pulang dulu,tar malam loe harus datang.."
"Iya Gus,sekali lagi gue minta maaf. "
Peri yang kesal langsung pergi kerumah Jukik dan Ijal dia benar benar merasa malu dan tidak enak pada Agus dan Zulaika.Padahal rencana nya Peri mau ikut mereka ke kota kalau begini jadinya bisa bisa semuanya berantakan.
Kebetulan sekali mereka bertiga sedang berkumpul di rumah Ijal jadi Peri tidak perlu repot repot mendatangi mereka satu satu."Pakk!!"Tanpa banyak omongan Peri langsung menampar muka Herman yang paling mudah di antara mereka berempat.
"Apa apaan ini kak,kok datang datang nampar saya.."
"Mulut loe tu,kampret!!"
"Tenang Peri..Tenang...Kita udah marahin dia kok."
"Kalian berdua juga bodoh!.Gue kan sudah bilang jangan kasih tau siapa siapa,ini malah bocah mulut ember ini..."
"Maafin kami Per,"Ijal dan Jukik merasa bersalah.
"Malam ini,kita kudu buktikan sama Agus kalau ucapan kita ini benar.Kalau tidak kita berempat bakal berurusan dengan polisi..Agus sendiri yang bilang begitu!"
"Iya,dia udah bilang ke kita juga Per..Terpaksa nanti malam kita ajak dia ke makam Jepri."
"Gue nggak ikut kak,takut gue.."Sahut Herman tentu saja Jukik dkk jadi emosi urusan berabe begini kan gara gara mulut Herman.
"Pakk!"
"ADUHH..Ampun kak"
"Kalau kamu tar malam nggak nongol ke pos kamling kampung. Besok K**t*l loe gue potong. Paham!"Ancam Jukik.
"Paham kak."Ini pasti akan jadi pelajaran berharga untuk Herman agar lebih hati hati dalam bicara.
Setelah acara yasinan malam kedua Jepri Agus,Jukik, Ijal dan Herman serta Peri berkumpul di pos kamling kampung.Mereka berencana untuk datang lagi ke makam Jepri untuk membuktikan omongan mereka pada Agus.
"Maaf kak Agus.."Ucap Herman penuh penyesalan
"Sudah lah Herman,lah terlambat.keluarga kami lah malu..Awas bae kalau sampai omongan kalian tidak terbukti.Aku penjara kan kalian."
"Jadi kita berangkat sekarang..Langsung ke makam Jepri atau bagaimana?."
"Nanti Gus,masih jam 10.Kita ke makam keramat burung jauh dulu minta nomor Togel."
"Oke,"Jawab Agus
Mereka berlima berjalan menuju pemakaman keramat burung jauh.Yang dimaksud dengan burung jauh adalah jaman dulu ada wanita pribumi menikah dengan seorang prajurit belanda mereka mempunyai anak keturunan indonesia dan belanda saat belanda di kalahkan jepang mereka kembali ke belanda bersama anak tersebut.Namun saat meninggal anak tersebut berwasiat minta di kuburkan di kampung halaman yaitu tahun 1971..Baru kali itu di kampung mereka ada keturunan belanda di makam kan di sana.Karena itu makam nya dijadikan keramat.
"Siapa nama makam keramat itu,Kik."Tanya Peri
"Lupo jugo aku..Mun dak salah awal namo nyo Van Der,yang jelas cuma kuburan itu yang namonyo cak namo wong Belanda."
"Ohhh.Apo yakin bakalan di kasih?"Sahut Agus
"Mudah mudahan lah..Namanya juga usaha."
"Yang jelas nanti,kita manggil nyo Menirr.."
"Iyo,jadi cak ini.Menirr ohh Menirr mintak nomor Togel. Gitu!"Ucap Jukik memperagakan
"Iyo lah.."
Setelah mereka sampai di Area pemakaman mereka berpencar mencari kuburan yang nama awal nya Van Der..Setelah cukup lama akhirnya Herman berteriak memanggil teman teman nya.
"Kak!Kak!Ketemu kak!" Agus Dkk segera mendekati Herman.
"Van Der Bluss.Nah iyo nian..Ini lah makam Nyo,payo Kito duduk."Ucap Jukik selaku pemimpin mereka.
"Duduk bersila, pejamkan mata.Jangan ada yang bersuara."Teman teman Jukik menuruti perintah nya.
Jukik mengoles batu Nisan dengan minyak Zaparon dan Minyak duyung setelah itu kapur sirih..
"Mantra!!"Teriak Jukik
Alep lam mim Sot Alep lam mim Sot Alep lam mim Sot Alep lam mim Sot Alep lam mim Sot. Terus matra itu mereka ucapkan.
Saat Jukik menatap tajam batu Nisan itu dia melihat ada Angka di sana..Namun aneh Jukik tidak mendengar mantra Alep lam mim Sot Alep lam mim Sot di ucapkan lagi.
"Mantra!"Teriak Jukik.
"Alep lam mim Sot Alep lam mim Sot "Suara di belakang terdengar aneh di telinga Jukik tidak seperti suara Agus bukan,Ijal bukan,Peri bukan,Herman juga bukan.Suara itu sangat serak.Karena bingung Jukik membalikkan badan.
"UAAAHHHH!!"JUKIK MUNDUR KE BELAKANG.
Ada 4 POCONG termasuk Jepri sedang duduk berjejer.
"JUKIK,BERAPA NOMOR DI KASIH MENIR VAN DER " POCONG JEPRI MENYERINGAI..
"POCONG.POCONG POCONG!!!"JUKIK LAGI LAGI BERLARI..
Agus terlihat capek sekali saat menaiki tangga bagaimana tidak tadi dia berlari saat ritual di colek pocong kakak ipar nya.
Tok tok tok tok Agus mengetok rumah mertua nya lalu muncul lah Zulaika.
"Bagaimana kak..?"Zulaika sangat penasaran..
Agus mengangguk."Memang benar dek.."Ucap Agus
"Benar bagaimana?"
"Kak Jepri benar jadi POCONG"Zulaika menitikkan air mata..
"Yaa allah."Zulaika jatuh Pingsan
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN CERITA HOROR
Horor-Lantai 8 -Telat datang -Jadi tumbal ibuku -Jangan bersisir malam hari -Mati sehari -Gara gara main Jalangkung -Rumah kosong -Rumah baru -Kakek -Gantung Diri -Lingser wengi