Mereka baru saja tiba di rumah Kiyai Adam,,lelaki jangkung dengan tinggi 215cm.Untuk masuk ke rumah nya saja lelaki itu harus sedikit jongkok.
"Ada apa Ustadzah Robiah..Tumben anda datang kemari."
"Sekte PERSUGIHAN KAMBING Kiyai..Sekarang kami berurusan dengan jubah biru itu.."
"Bagaimana cerita nya...Tidak mungkin keluarga Kiyai dan Ustadz seperti keturunan orang tua kamu melakukan PERSUGIHAN Robiah."
"Bukan keluarga saya Kiyai,Tapi orang tua mereka." Ustadzah Robiah menunjuk Dini dan Bagas.
"Jadi sekarang dimana pelaku PERSUGIHAN itu?"
"Mama sudah meninggal pak Kiyai.."
"Dan tumbal nya siapa?"
"Kakak laki laki saya pak.."
"Kasihan mereka...Sekarang pasti sedang menderita..."
Dan benar saja..
"Dija!!.Kain kapan saya udah kering belum!!"Teriak Pocong.
"Masih di jemurr tuann.."
"Sedap sekali jus darah ini...Eh dukunn sok imut,,mijit nya kencangan dikit!!"
"Baik tuann!!"
"EMBEKKK!!!"
"Hendra kambing loe tuhh"
"Iya tuann!!"
Kembali ke rumah Kiyai Adam. Dini dan Bagas sangat mencemaskan mama dan kakak mereka.
"Jadi bagaimana,apa yang harus kita lakukan Kiyai.?" Tanya Dini.
"Kita,,Loe aja keless gue nggak.."
"Tolong lah Kiyai Adam..Kita harus menumpas mereka.."
"Ustadzah Robiah,anda tentu tau seberapa bahaya ini.."
"Iya Kiyai,,Tapi kalau pun kita mati insyallah kita syahid..Amin"
"Amin"
"Amin"
"Amin,amin aja loe.Seharusnya dari awal loe cegah mak loe melakukan PERSUGIHAN."Omel Kiyai Adam.
"Kami sungguh tidak tau Kiyai.."Kiyai Adam kemudian mengingat sesuatu.
"Ok Robiah..Tapi kita Juga harus menemui Kiyai Abdul hasan atau Kiyai Hasan mungkin dia juga bisa menolong..
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA"Suara tawa yang begitu keras dari depan rumah Kiyai Adam. Membuat mereka segera berlari keluar rumah..
"Hai Setan yang di laknat Allah..Mau apa kamu kesini pergi kamu!!!"
"AKU ADALAH JIN DARI TIMUR TENGAH!!"
"BODOH AMAT PERGI KAMU!!"
"HEI KIYAI ADAM,JANGAN IKUT CAMPUR...ATAU KOE BAKALAN IKUT MODARR!!"
"WAHAI IBLIS YANG DI LAKNAT ALLAH SESUNGGUHNYA KAMI ADALAH MILIK ALLAH DAN KEPADA NYA LAH KAMI AKAN KEMBALI."
"HAHAHAHAHAHAAH.TAPI MEREKA SUDAH BERSEKUTU DENGAN KAMI.DUKUN SOK IMUT DAN DIJA AKAN TETAP MENJADI BUDAK KAMI."
"Mama..."Dini semakin sedih mendengar kata-kata Iblis tersebut wanita itu menangis..
"EMMMMMBEEEEEEEKKKKKKK"
"KAMBING SIALAN KENAPA KAMU IKUT SAYA TERUS..HENDRAAA"Tidak ada Hendra.
"KIYAI ADAM,MAU BELI KAMBING NGGAK..MURAH AJA MUMPUNG YG PUNYA KAGAK ADA.."
"Itu memang sipat mu Iblis!!!Pergi kamu!!"
"HAHAHAHA,YA SUDAH KALAU NGGAK MAU!!AYO KAMBING KITA PERGI!!"Raja Jin menarik kambing tersebut.
"Alhamdulillah Iblis itu sudah pergi.Sudah lah Dini,apa yang harus kamu tangisi..."Ustadzah Robiah berusaha menenangkan Dini.
"Tidak ada waktu lagi.Ayo segera kita menemui Kiyai Hasan."Ajak Kiyai Adam
Sementara itu Tanto dan Rusdi sedang bersantai sudah dua hari majikan mereka tidak pulang..Uang saku mereka pun masih banyak.Akhirnya mereka membeli selusin Anggur merah.
"Selamat malam duhai kekasih..."Tanto Karaoke dengan salon.Dua lelaki itu benar benar mabok..
Bahkan saat pocong Hendra datang mereka anteng aja..
"Masss Tantooo..."Ucap Pocong Hendra yang muncul di depan Salon.
Tentu membuat Tanto tidak bisa melihat teks lagu nya.
"HEI POCONG sialan jangan berdiri di sana dong!!" Rusdi yang mabok berat tidak takut pada Hendra yang sudah menjadi pocong."Masss Rusdi..HAHHHHH!!"lagi lagi Hendra berusaha menakuti Rusdi.
"Bau banget napas loe cong...Ehh kita joget aja yok.."
Rusdi memegang pinggang Hendra dan mengajak nya berjoget."Selamat malam duhai kekasih..."Tanto Masih saja bernyanyi
Sementara pocong Hendra nampak Shock, kenapa dua orang ini tidak takut .
"Eh cong!..Loe Hampir sebulan ini ganggu kita muluk.. Kurang kerjaan amat LOEE..."
"Bukkk!!"Pocong Hendra nyungsep ke tanah di tendang Rusdi..
"Apes banget gue malam ini...Lain kali kalau mereka mabok gue kagak berani lagi ahhh..."Hendra pun menghilang.
"Dia minggat Tokk...Joget lagi tokkk.."Mereka bergoyang sampai pagi..
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN CERITA HOROR
Terror-Lantai 8 -Telat datang -Jadi tumbal ibuku -Jangan bersisir malam hari -Mati sehari -Gara gara main Jalangkung -Rumah kosong -Rumah baru -Kakek -Gantung Diri -Lingser wengi