"Adek Jepri,sudah di kabari galo.."
"Sudah..."Zubaidah masih saja menangis di samping jasad anaknya.
"Sudah lah Zubaidah,tidak ada gunanya menangis terus.Ini lah janji Allah.Ikhlas ke,"
"Aku merasa bersalah Kak.Coba kalau aku bersikeras melarang Jepri makan Duren itu.Pasti tidak seperti ini.."
"Kakak kan lah ngomong..Ini janji Allah,,ngeyel kamu Zuba."
"Kakak.. Kak!"Zubaidah melihat jasad Jepri mengeluarkan air mata.
"Jasad Jepri nangis kak.."Anton juga melihat sudut mata jasad mengalir air.
"Ya Allah Jepri,Ikhlas ke anak ku..."Anton tiba tiba merasa merinding.
"Assalamualaikum"kedatangan Zulaika yang tiba-tiba membuat paman dan ibunya kaget bukan main.
"Kenapa,Mak?"
"Tidak apa-apa Ka..Mana suami mu.."
"Kedepan Mak,katanya mau Silahturahmi sama kak Peri,Kak Andi,dan Sultan.."
"Mak,kenapa bisa terjadi."
"Pendek aja Ka,Ajal.Siapa yang tau kapan kita akan mati"Sahut Om Anton.
Zulaika menangis sambil memeluk Jepri."Ya allah kak.."
"Ka,sudah lah...Air matamu jangan kau tumpahkan di wajah jasad,,Kasian Jepri."
"Iyo Wak Anton."
Jam 11 malam..
"Auuukkkkkk"Suara lolongan Anjing menambahkan aura seram malam jumat kliwon.Peri,Andi,dkk sedang jaga pos ronda kampung..Sedari tadi mereka merasa lain malam ini sebab biasanya Jepri yang paling berisik dengan canda tawa nya,malam ini jadi sepi tanpa Almarhum.
"Jadi,jam berapa Jepri besok dimakam kan?"
"Sudah sholat zhuhur.."Jawab Peri.
"Di,berapa nomor Hongkong keluar?"
"3899,Kak."
"Aii jauh nian..Idak keno lagi."
"Biasa nya Jepri selalu memberikan cotang nomor Togel yang bagus.Sejak Jepri meninggal,,Ahh rasonyo idak lemak.."
Tiba tiba ada suara sayup sayup seperti tangisan."ehee..huuuu...huuuu....."
"Siapa sih nangis malam hari begini...Mana piluu pulak tuhh.."
"Sssttt diamm..."
"Kakkk Andi...Berapa nomor Togel hongkong keluar..."
"Kayak suara Jepri..?"
"Eh udah deh.Kayak nya kita kerumah Almarhum aja deh...Saking kangen kita sampai ngayal dengar suara Jepri."
"Iyo kak,Kito kerumah Jepri bae.."
Keesokan harinya sebelum jenazah Jepri di bawa ke pemakaman.Ketua Persatuan Amal kematian di kampung Jepri menyampaikan ucapan terimakasih dan mohon maaf mewakili tuan rumah.
"Assalamualaikum wr wb.Saya Anton selaku ketua persatuan amal kematian,sekali gus paman dari Almarhum Jepri.Mengucap kan banyak terimakasih kepada bapak bapak ibu ibu dan adek adek sekalian. Yang telah membantu pada hari ini,baik dari segi materi maupun tenaga.Kita tahu Almarhum adalah orang yang baik.-"
"Ihh baik dari mano,ayam samo kambing kami di maling nyo.."
"Iyo celana samo baju baru anak aku lagi di maling nyo,waktu di jemuran.."
"Bukan kamu bae,rumah aku di masukin Jepri waktu kami ke kota.Mas aku samo celengan anak aku hilang. Ado wong lihat Jepri masuk rumah kami,tapi idak ado bukti yang kuat."Bisik bisik ibu ibu kampung terdengar oleh adik ipar Jepri.Mereka tidak sadar kalau suami Zulaika ada di belakang mereka.
"Marilah kita berdoa,semoga amal ibadah Almarhum di terima di sisi allah.Amin.Apa bila Almarhum mempunyai hutang kepada para warga sekalian,harap segera menghubungi pihak keluarga atau kepada saya. Demikian lah wassalam."Ucap Anton dalam sambutannya.
"Laillahaillauloh.laillahaillauloh.laillahaillauloh" Suara para pelayat mengiringi kepergian Jepri.
Pemakaman sudah berjalan dengan lancar para pelayat sudah banyak pulang kerumah masing masing.
"Terima kasih atas bantuan kalian.."
"Ahh biasa lah Gus,kami kan sahabat Almarhum Jepri. Oh iya Gus,kapan kamu pulang ke kota?.Aku rencana mau ikut,mau cari kerjaan di kota."
"Ohh ya,bagus dong.Sudah yasinan 7 hari Per,loe kalau mau bisa ikut kami.Nanti aku carikan kost yang murah sementara belum dapat kost loe tinggal aja di rumah aku."
"Waduh jadi merepotkan nie,"
"Nggak apa-apa kok,gue harus bantu kamu..Mengingat kamu sahabat Almarhum."Ucap Agus tulus
"Makasih Gus,nanti kita bahas lagi.Berhubung ini sudah jam 5 sore aku pamit pulang..Rasanya badan gatal gatal."
"Ok sip,nanti lepas maghrib kita yasinan ya.."
"Ok Gus."
Acara Yasinan Jepri penuh hikmat semuanya terasa begitu khusuk sampai pada penghujung acara.
"Eh aku duluan ya..Nanti jam 10 aku langsung ke pos."
Teman teman Peri mengacungkan jempol.Peri berjalan biasa melewati kebun pisang menuju rumah nya.Dia membawa beberapa kue dari tempat Almarhum tadi untuk di berikan pada anak anak nya.
Tiba tiba Peri mencium bau yang sangat busuk dari dalam kebun pisang."wahh nggak beres nie..Siapa buang bangke kucing di sini"Omel Peri.
"Per...."Peri menelan luda sendiri,dia menahan nafas ada sosok yang berdiri di belakang nya.
"Perr....Ini guee..."
"Perrr...Nomor togel berapa...."
"POCONG JEPRI!!!"Peri lari terbirit birit
"HAHHHHH"
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN CERITA HOROR
Horor-Lantai 8 -Telat datang -Jadi tumbal ibuku -Jangan bersisir malam hari -Mati sehari -Gara gara main Jalangkung -Rumah kosong -Rumah baru -Kakek -Gantung Diri -Lingser wengi