BAB 8 : BERAKHIRNYA MASA PUTIH ABU - ABU

4 0 0
                                    

Halooo teman teman

Apa kabar? Semoga sehat ya, Aamiin

8. BERAKHIRNYA MASA PUTIH ABU - ABU

"Sampaikan kebaikan walaupun sebesar biji dzzara."

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Banyak yang berdoa, agar setelah lulus nanti, mereka masih bisa untuk bertemu kembali di lain waktu. SMA GARUDA kini tengah mengadakan perpisahan untuk seluruh kelas XII, mereka dinyatakan lulus dan hari ini adalah hari terakhir masa - masa SMA.

Tak terasa, tiga tahun terasa begitu cepat. Kisah cinta, hingga kisah yang penuh tangis pun terukir indah disini. Tasya dan Anin tampak duduk bersama, mereka saling bergandeng tangan sembari tersenyum.

"Kita jangan sampai asing, ya?" Lirih Anin, Tasya mengangguk. "Sampai tua nanti, kita tetep jadi sahabat." Sahut Tasya.

Ya, hanya sekedar harapan. Dan semoga saja, harapan tersebut terkabul.

Semoga.

Sambutan demi sambutan dari Kepala Sekolah beserta jajarannya sudah dilaksana, kini waktunya pengalungan medali wisuda. Satu persatu siswa pun naik ke panggung.

Pengumuman hasil ujian para siswa pun juga disebutkan. Juara 1 paralel diduduki oleh Anin. Senyum gadis itu mengembang diwajahnya yang dirias cantik. Rahma yang kini berada disampingnya itu terlihat tersenyum bangga, melihat putrinya meraih nilai tertinggi.

"Ibu bangga sama kamu, nak." Ucapnya bangga, sembari menatap putri tunggalnya itu.

Setelah acara selesai, para siswa kini berhamburan dilapangan sekolah, berfoto ria untuk kenang - kenangan sebelum mereka resmi meninggalkan sekolah ini.

"Ga kerasa, ya, tiga tahun berlalu. Kayanya kita baru aja kenal, ya, Nin." Ungkap Tasya yang disetujui oleh Anin.

"Rasanya baru kemarin kita jadi siswi baru, sekarang kita jadi alumni." Anin tersenyum kecut, "Pasti bakal kangen sama sekolah ini."

Tiga lelaki bertubuh tegap itu menghampiri dua gadis yang tengah asyik mengobrol berdua.

"Happy Graduation, ya." Ucap Kevin sembari memberikan bucket pada dua gadis itu.

"Makasi."

"Makasi."

"Sama - sama." Kevin tersenyum melihat kekompakan mereka.

"Happy graduation juga buat kalian bertiga." Imbuh Tasya sembari menunduk.

Tasya dimata mereka memang selalu terlihat sedikit agamis dari mereka berempat. Sering sekali Tasya mengingatkan hal - hal kebaikan, walaupun hanya hal - hal kecil saja, setidaknya bisa bermanfaat untuk teman - temannya.

Mereka berlima pun berbincang - bincang akan kedepannya. Ada yang ingin meneruskan ke jenjang perkuliahan dan ada yang memutuskan untuk bekerja, salah satunya adalah Anin. Gadis itu memilih bekerja dengan alasan karena ingin membantu perekenomian keluarganya.

Sedikit demi sedikit Bagas mendekat ke samping Tasya sembari berbisik, "Sya, kapan - kapan gue kenalin ke temen lo, ya." Pintanya.

Tasya seketika menoleh, "temenku yang mana?"

"Yang pakai gamis biru dan hijabnya warna hitam waktu itu." Tasya mengingat - ingat sejenak, "ooh Dewi, kenapa? Kamu suka, ya, sama Dewi."

Hai, TuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang