Biasanya Mila kekeh pengen tidur bareng dengan Mela.Tapi malam ini pintu Mela masih tertutup rapat.
Padahal matahari mulai tenggelam dan biasanya sudah ada yang masuk dengan suara berisiknya karna ketakutan di kejar hantu.
Mila tidak izin pergi malam ini dan pintu kamar Mela pun sengaja tidak dikunci karna dia malas membukakan nya.sebab terkahir kali dia membuka kan pintu untuk Mila berakhir benjol di jidatnya.
Sedangkan sekarang,pelakunya sedang bersembunyi di dalam lemari bajunya.
Pintu sudah di kunci,bahkan di kasih jimat yang ia beli pas pulang sekolah. Dan di depan lemari penuh dengan jimat.
"Mila berani"
"Mila berani"
"Mila berani"
"Ga ada hantu di dunia ini"
"Ah masa"
Mila teriak sambil keluar dari lemari.Karna melihat hantu di depan nya dengan wajah penuh darah.
Mendengar suara pintu kamar di ketuk, Mila berteriak lagi.
"Mil ada apa?"Mendengar suara kembaraanya di luar
Mila menjadi sedikit tidak takut dan malah panik karna jangan sampai Mela tau.
"Ga, aku lagi belajar teriak"teriak Mila sambil tidur di kasur dan menutup dirinya dengan selimut sampai ke kepala.
Mela keheranan mendengar jawaban kembarannya itu.
Ngapain belajar teriak,sedangkan dirinya kan sudah hobi teriak.
Namun Mela hanya bisa berdiri diam di depan pintu karna pintunya dikunci.
"Lo ga mau tidur bareng?mumpung belum gua kunci."
"Ga Mel, Mila pengen tidur sendiri."
"Emangnya berani?"
"Nga" Teriak batin Mila
"Iya berani ko"
Mela sangat tidak percaya dengan ucapan kembarannya itu. Tapi mau bagaimana lagi, kalo anaknya pengen tidur sendiri.
Yaudah Mela biarkan.
"Yaudah gua kembali ke kamar, pintu bakal gua kunci awas aja malam-malam ngebangunin" Ucap Mela lalu pergi namun tetap melirik ke pintu kamar kembaraanya.
"Neng Mela, Neng Mila nya ga tidur di sini lagi?" Tanya sosok nenek-nenek yang sudah ada di rumah ini sejak si kembar kecil.
Mela duduk di kasur dengan wajah terlihat kesal.
"Iya Nek, anaknya lagi so berani."
Sosok nenek itu tertawa kecil melihat Mela yang sebenernya khawatir kepada kembarannya namun ia ungkapkan lewat kekesalan. Buktinya pintu kamarnya tidak dikunci padahal tadi bilangnya mau di kunci.
"Aku tuh pengen tidur sendiri, bukan ditemenin banyak gini" Mila udah mulai menangis. Ketika merasakan ada sosok yang ikutan tidur juga di sampingnya.
"Enakan ada temennya tidurnya"
"Ga mau"
Mila sebenernya udah ga kuat, meskipun mata nya udah berusaha ditutup.Tapi hawa keberadaan para sosok terasa bangat di diri Mila.Sehingga dia terganggu dan tidak bisa tidur.
Mila udah berusaha menahan suara tangisannya.Meskipun air mata sudah tidak bisa ditahan, ngalir terus dari sebelum Mela datang.
Kaki Mila dikelitikin oleh sosok tangan hitam tapi tidak ada badannya.
Dan telinga Mila dibisikin oleh sosok tuyul
"Pinjem uang dong seratus"
"Mila ga punya uang"
"Neng Mela ga bisa tidur?"tanya sosok Nenek tadi.
Bukan hanya Mila yang tidak bisa tidur, Mela juga tidak bisa tidur karna mengkhawatirkan kan Mila yang tak kunjung datang. Padahal sudah satu jam Mela tunggu.
"Nek pergi,aku mau tidur sendirian malam ini." Usir Mela
"Baik Neng, Nenek bakal jaga Neng Mila." Mela belum membantah, Sosok nenek udah pergi ke kamar Mila.
Ketika sosok nenek sudah sampai ke kamar Mila.
Nenek melihat banyak sosok lain di kamar Mila lalu ia langsung mengusirnya.
Nenek merasa kasihan melihat Mila menangis ketakutan seperti itu.
Nenek tidak tau kenapa Mila ingin tidur di kamarnya.
"Mila berani"
"Mila harus berani"
"Mila harus berani, biar ga nyusahin Mela lagi."
Mendengar gumam an Mila, Nenek jadi tau alasan Mila ingin tidur sendirian.
Dulu Mila pernah seperti ini juga.Ketika Mela menyuruh Mila untuk berani karna merasa Mila tuh beban bagi Mela.
Apakah Mila seperti ini lagi karna Mela?
Tapi Nenek tau kalo Mela tuh sebenernya sayang bangat sama Mila cuma Mela tidak pernah bisa ungkapkan itu.
---Tbc---
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar Indigo:Teman Hantu [ END ]
Horror[J A N G A N L U P A F O L L O W] Ini tentang dua saudara kembar yang memiliki kemampuan melihat makhluk halus ------------------------------------------------------------- Mila bisa melihat hantu sejak kecil, namun dia tetap takut melihatnya. Si...