Mila, Erin, Lala, dan Bobi sedang berkumpul di kantin. Mereka bukan lagi jajan, namun sedang mengosip. Soal kejadian di rumah si kembar.
"Gua ga mau nginep lagi, di rumah lo Mil." Ucap Bobi.
"Ga bisa tidur gua, semalaman ketakutan. Rumah lo beneran serem sumpah."
"Sama aku juga ga mau nginep lagi" Saut Erin dan Lala berbarengan. Meskipun kejadiannya dia hari yang lalu, namun membuat hari minggu yang harusnya dipake untuk bermain malah dipake untuk tidur. Karna semalaman mereka tidak tidur.
Mau pulang, udah tengah malam. Bobi yang rumahnya dekat, ga pulang karna bukannya lega. Malah bertambah takut jika melihat ibunya marah-marah. Karna lebih seram daripada hantu.
"Kalian jahat bangat, ga mau nginep di rumah aku lagi." Ucap Mila sedih, setelah itu langsung dibujuk oleh kedua temannya. Sedangkan Bobi terus ngatain rumah Mila berhantu.
Sementara Mela, ia sedang berkumpul bersama teman-temannya di belakang tempat biasa mereka nongkrong.
Yang lain sedang bermain game di HP, sementara Mela mentapa ke arah rumah kosong. Ia ingin memberi pelajaran pada hantu itu. Namun, sepertinya hantu itu sudah tidak ada di rumah kosong itu lagi.
"Kenapa Mel, lihat hantu lagi?" Tanya Rendy penasaran. Rendy bukan orang yang penakut. Dia malah orang yang ingin melihat hantu.
Makanya dia selalu bertanya kepada Mela jika dirinya melihat hantu atau tidak.
"Lihat, nih di depan gua." Jawaban Mela membuat semua orang tertawa kecuali Rendy. Karna dirinya lah yang diledek sebagai hantu.
"Gua belum mati anjir"
"Mel, ada si Rio lagi nguping."
"Biarin, orang gabut emang gitu kerjannya." Jawab cuek Mela.
Sementara Rio dia tidak tau, bahwa dirinya yang percaya diri bahwa tidak akan ketahuan. Sudah ketahuan karna hantu melihatnya.
Rio merasa merinding ketika di belakang lehernya seperti ada angin lewat. Dia tidak tau bahwa dibelakangnya ada Mawar yang melihat ke arahnya lalu ke arah gerombolan Mela. Ia lalu menatap lagi ke arah Rio dengan wajah iba.
Mawar merasa Rio sama dengan dirinya. Setelah itu Mawar menghilang.
Ia bukan sepenuhnya menghilang, namun pergi ke tempat yang lain.
Mila sendirian di kantin, teman-temannya sudah pergi ke kelas. Sedangkan dia masih sibuk makan mie ayam. Setelah ngobrol lama dengan temannya, ia baru memesan makanan.
Tadinya dia ga mau, tapi perutnya ternyata berbunyi. Toh jam istirahat masih lama.
Mila makan dengan tergesa, meskipun di kantin masih ada bibi penjual. Namun, jaraknya jauh dengan tempat makan murid. Dan dia sekarang sendirian di kantin.
Semenjak, ada tukang seblak di depan sekolah. Kantin jadi sepi. Malah sekarang hanya dia sendiri.
Apakah karna kelas Mila istirahat duluan penyebab kantin belum ramai.
Kelas Mila istirahat duluan, karna gurunya tidak hadir. Tadinya Mila pengen pulang sekalian. Tapi di mata pelajaran terakhir gurunya masuk.
Mila kesal, karna makanannya ga habis-habis. Ga dihabisin bisa dimarahin sama Mela. Meskipun Mela ga lihat. Tapi antek-anteknya lihat dan mengadu ke Mela.
Dan Mila selalu sakit kuping kalo Mela udah ngomel.
"Pelan-pelan makannya"
Mila tidak menengok karna dia fokus makan, namun Mila yakin itu manusia. Karna tidak ada bau darah atau bau busuk semacamnya.
"Aku ga bisa makan pelan, takut keburu hantu muncul."
"Tenang, ga perlu takut ada aku yang nemenin."
"Makasih"
Mila akhirnya menghabiskan makanannya. Dengan polos, ia lupa menawari makanan ke orang di sampingnya.
"Eh maaf aku lupa nga nawarin, udah habis makanannya."ucap Mila sambil menengok ke samping.
Mila lega, karna itu beneran bukan hantu.
Itu seorang cewek namun Mila tidak kenal, namun merasa tidak asing dengan wajahnya.
"Aku pergi dulu ya,dadah" Mila melambaikan tangan ke cewe itu.
Cewek itu membalas dengan tersenyum.
Sepanjang jalan menuju kelas, Mila merasa terganggu.
"Siapa murid tadi ya,aku tidak kenal, tapi wajahnya seperti pernah lihat. Tapi di mana?"
"Terus seragam bajunya ko ga sama kaya seragam aku ya"
"Wajahnya juga pucet, apa sakit ya. Kalo sakit, jahat bangat aku ninggalin dia bukannya anterin ke uks." Mila balik lagi ke kantin karna merasa tidak enak.
Namun di kantin sudah tidak ada murid cewek itu. Mila lalu mendatangi bibi penjual. "Bi, murid cewe tadi yang duduk di samping aku kemana ya?".
Pertanyaan Mila membuat bibi itu terheran. " Maaf neng Mil, tapi sedaritadi kamu duduk sendirian. Bibi juga bingung ngedenger neng ngomong sendiri."ucapan Bibi membuat Mila syok.
Ia sangat yakin tadi itu orang.
Bukan hantu.
Mila kembali lagi ke kelas, dia tidak percaya dengan bibi. Pasti si bibi matanya rabun. Makanya ga lihat ada yang duduk di samping Mila.
"Kasihan, masih muda tapi si bibi udah rabun."
Padahal si bibi benar, kalo dia melihat Mila duduk dan ngobrol sendirian.
Sementara murid cewe tadi adalah Mawar dengan penampilan saat hidup.
Tidak ada darah di wajahnya, sehingga Mila tidak mengenali wajahnya. Dan juga Mila tidak seperti Mela, yang suka keliru sama hantu yang wujudnya bersih seperti orang.
---Tbc---
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar Indigo:Teman Hantu [ END ]
Horror[J A N G A N L U P A F O L L O W] Ini tentang dua saudara kembar yang memiliki kemampuan melihat makhluk halus ------------------------------------------------------------- Mila bisa melihat hantu sejak kecil, namun dia tetap takut melihatnya. Si...