Kembar Indigo:37:Bunga adalah Mawar

1.9K 128 0
                                    

Mela pulang sendiri, karna Mila izin mau pergi ke rumah Lala bareng Erin.

Tadinya Mela mau ikut, namun dilarang oleh Mila.

Namun, di tengah jalan Mela melihat Erin jalan kaki sendirian nga ada Mila.

Mela langsung menghampiri Erin, "Erin, Mila mana?"

"Loh bukannya pulang sama kamu Mel"

"Nga, dia bilangnya mau pergi ke rumah Lala bareng lo."

"Nga ko, Mila ga ngajak pulang ke rumah Lala dulu."

Mela bingung, kemana perginya Lala.

Ketika Mela menengok ke belakang, jarak sekolah masih belum jauh. Dari kejauhan Mela melihat Mila masuk lagi ke dalam sekolah sendirian tanpa ada Bobi atau teman yang lain.

Mela langsung lari, untuk mengikutinya.

Sekolah langsung sepi, semua murid sudah pulang semua.

Mela sadar, kalo ada yang mengikutinya dari belakang. Ketika dia menengok ke belakang.

Ia langsung memukul perut orang itu.

"Anjir sakit Mel"

Itu Rio yang tadi di di jalan melihat Mela berlari kembali ke sekolah. Dia jadi ikutan mengejarnya. Karna penasaran apa yang Mela lakukan.

Meskipun dia sudah tau, pasti ada hubungannya nih sama hantu.

Dan meskipun dia takut, dia tetap mengikutinya.

"Lo kenapa ngikutin gua?"

"Lo juga kenapa diem-diem ngikutin saudara kembaran lo?"

"Jangan nanya balik"

Mela terlalu sibuk berdebat dengan Rio tanpa menyadari Mila sudah menghilang.

Sementara Mila, dia pergi ke belakang sekolah.

"Mawar keluar kamu"

Meskipun takut, namun rasa benci Mila terhadap Mawar lebih besar dari rasa takutnya itu.

Dan makanya Mila masih berani untuk mencari Mawar sendirian.

Namun Mawar masih belum ketemu

Mila terkejut, ketika ada yang menepuk dirinya.

Ketika dia menengok ke samping, itu Bunga.

"Kamu bikin kaget aja"

Namun, Bunga hanya tersenyum.

"Hm Bunga, aku minta maaf karna tadi siang aku marah-marah sama kamu."

"Kita masih berteman kan Mil?"

"Iya dong"

"Kamu ingin berteman denganku selamanya tidak?"

"Kita akan selalu jadi teman selamanya,karna kamu adalah orang baik."

"Ikut aku yu"ajak Bunga sambil memegang tangan Mila lalu membawanya ke atap.

Mila terus bertanya, namun Bunga hanya diam.

Dan terus mengucapkan," Kita berteman selamanya."Berulang kali namun pelan.

Mela dan Rio selesai berdebat, ketika dia sadar tujuan dia balik lagi ke sekolah adalah membuntuti Mila.

Namun, sekarang Mila tidak ada di depan nya. Mela langsung pergi meninggalkan Rio.

Rio melihat Mela pergi, dia langsung mengikutinya.

"Gara-gara lo, Mila jadi ngilang."

"Loh ko lo nyalahin gua sih"

"Iyalah salah lo, segala pake acara ngikutin gua."

"Ya gua ngikutin karna kepo"

Sepanjang jalan mencari Mila, Mela dan Rio masih melanjutkan debatnya.

Setelah menelusuri semua bangunan sekolah, Mila masih belum ketemu.

"Kemana sih itu anak"

"Atap kali" Ucap asal Rio

Namun ditanggapi serius oleh Mela. Karna hanya satu tempat yang belum di cari. Yaitu atap sekolah.

"Lo mau kemana?"

"Ke atap lah"

"Gabakal bisa masuk, orang pintunya di kunci. Untuk menghindari murid bunuh diri."

Tapi Mela tetap pergi tidak memperdulikan ucapan Rio.

Di atap Mila kebingungan karna Bunga berprilaku aneh.

"Ayo Mil loncat"

"Hah? Kenapa nyuruh aku loncat?"

"Katanya kamu ingin berteman denganku selamanya"

"Iya, karna aku ga mau kita jadi musuh."

"Kalo kamu ingin kita berteman selamanya, kamu harus mati juga."

"Mati juga? Kamu emangnya udah mati?" Tanya Mila polos

Ia belum menyadari meskipun sudah jelas sekarang bahwa Bunga sebenernya bukan manusia.

Namun, Mila masih percaya bahwa Bunga bukan hantu dan dia adalah manusia yang bisa mengusir hantu di dekatnya. Makanya semenjak berteman dengan Bunga dia tidak pernah melihat hantu di sekolah.

"Ayo loncat"

"Ga mau Bunga, nanti kalo jatuh dari sini bisa mati."

"Gapapa, kalo kamu mati kita bisa berteman selamanya."

"Ga mau"

Mila mulai ketakutan ketika dirinya terus di dorong oleh Bungan untuk loncat.

Mila berusaha untuk menghentikan tangan Bunga yang terus mendorongnya hinga Mila sampe diujung.

Satu langkah saja bisa membuat dirinya jatuh

"Bunga jangan, kamu teman aku kenapa kamu nyuruh aku mati."

"Karna aku udah mati"

Mila terkejut, ketika wajah Bunga mulai berdarah.

Dan dia langsung menyadari bahwa di depannya Mawar.

"M-mawar?"

"MILA" teriak Mela dan Rio berbarengan dan langsung berlari ke arah Mila yang akan jatuh.

Untungnya Mela dan Rio berhasil menangkap tangan Mila

Lalu langsung menarik nya.

Mela langsung memeluk Mila dan untuk pertama kalinya dia menangis

"Bodoh lo Mil, masih muda malah mau bunuh diri. " Omel Rio, dia tidak melihat Mawar.

Sedangkan Mela dia tau Mila di dorong oleh Mawar.

Bukan hanya Mela, Mila pun menangis dengan keras. Karna dia sangat ketakutan dan masih terkejut ketika mengetahui teman yang dia tidak curigai ternyata adalah Mawar.

"Hikss Mela, Bunga ternyata Mawar."

"Hikss dia mau aku mati"

"Nga kamu nga akan mati di tanggan dia, dia bukan Tuhan." Ucap Mela yang sudah berhenti menangis karna sudah bisa menenangkan dirinya.

Mela langsung mendirikan Mila. Karna ia tau kalo berlama di sini akan berbahaya.

"Udah, sekarang kita pergi dari sini."

"WEI KALIAN NGAPAIN MAU MAGRIB GINI DI SANA, NGA NGAJAK-NGAJAK LAGI." teriak Bobi di depan gerbang.

Bobi, Erin, Lala, dan Rendy menyusul ke sekolah. Ketika Rio mengabarkan bawah mereka ada di sekolah.

Mela, Mila, dan Rio langsung beranjak pergi.

Ketika mereka sudah sampai di bawah, sudah ada teman-temannya.

"Loh Mila kenapa nangis?"

"Nanti di jelasinnya, kita harus pergi dari sini." Ucap Mela dengan wajah serius. Karna dia merasakn energi negatif yang sangat besar.

Ketika mereka melewati perpustakaan, Rio seperti di tarik sesuatu dan di bawa ke dalam perpustakaan.

"RIO"

---TBC---

Kembar Indigo:Teman Hantu [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang