Kembar Indigio:31: Ke pasar malam

2K 136 1
                                    

Ketika pulang sekolah, teman-teman Mila mengadu soal kejadian Mila di kelas ke Mela.

Ketika pulang bahkan sampai rumah tidak ada keanehan soal Mila. Ia tetap cerewet seperti biasa dan penakut ketika bertemu hantu.

Tidak hanya teman Mila, soal Rendy dan Rio yang salah mengenal Mila. Membuat dirinya pun kepikiran.

Ia memperhatikan Mila, namun tidak ada yang aneh. Wajahnya tetap ceria terus tersenyum.

"Kenapa sih Mel, ngeliatin aku terus. Emang nya ada apa di wajah aku?" Tanya Mila karna ia yang sedang asik menonton tv namun, kembarannya di samping terus menatap ke arahnya bukan ke tv. Padahal film yang mereka tonton sangat lah seru.

"Muka lo jelek"jawab Mela ketus

"Berati muka kamu juga jelek hahaha"

Mela jadi ingat, dulu mengejek Mila mirip kunti. Dan tanpa dia sadari dia juga mengejek dirinya. Dan sekarang pun ia baru sadar kalo dirinya lagi-lagi mengejek diri sendiri.

Mela suka lupa, kalo wajahnya mirip dengan Mila.

Inilah kerugian punya kembaran tuh, kalo mau ngejek soal wajah. Pasti jadi senjata makan tuan.

"Mil siapa teman lo?"tanya Mela dengan wajah serius

"Lala, Erin, Bobi..."

"Bukan itu tapi yang lain"

"Yang lain yang mana?"tanya Mila dengan wajah polos. Inilah yang tidak bisa Mela tebak ketika melihat wajah polos Mila.

Mela indigo yang bisa melihat hantu dan hawa dari sosok hantu. Namun, dia tidak bisa mengetahui kebohongan orang lain.

Meskipun dia meminta bantuan ke Nek ijah, percuma. Karna Nek ijah gampang ditipu oleh tampang polos Mila.

" Lo ingat kan, terakhir kali nyembunyiin sesuatu sama gua. Ujung-ujungnya lo sakit."

Mila mengangguk

"Kalo lo nyembunyiin sesuatu lagi sama gua, pasti lo bakalan kenapa-kenapa. Jadi lo harus pikir-pikir kalo nyembunyiin sesuatu sama gua."

Mila hanya mengangguk tidak berani bersuara

Mela tetap masih curiga terhadap Mila. Dulu, dia mengabaikan Mila yang tidak jujur kepadanya. Namun sekarang, jika Mila tidak mau cerita tidak apa-apa. Mela akan cari tau sendiri sebelum hal yang tidak di inginkan terjadi pada Mila.

Bagaimana pun firasat saudara kembar, sangat lah kuat. Jika ada yang salah dari salah satu, maka yang satupun merasakannya.

Dan meskipun wajah Mela judes, namun dari kemarin ia merasakan rasa sedih. Dan dia tau kalo kesedihan ini dari saudara kembarannya.

"Nanti malam, kita pergi ke pasar malam. Ajak teman-teman juga." Ucap Mela lalu beranjak pergi.

Mendengar itu Mila loncat kegirangan.

Dia sudah lama tidak pergi ke pasar malam. Makanya dirinya sangat senang dan tidak sabar hari berganti malam.

Malam pun tiba

Mela dan Mila keluar dari rumah, di depan sudah ada teman-temannya yang menunggu.

Melihat si kembar keluar mereka bener-bene takjub. Karna meskipun mereka kembar, tidak ada kesamaan dalam penampilan.

Mila selalu berpakaian bertema cerah

Jaket berwarna biru, dengan kaos pendek di dalamnya berwarna putih. Dan rok pendek berwarna biru, dan sepatu berwarna biru dan kaos kaki panjang berwarna putih

Wajahnya tak lupa didandani dan bondu biru di kepalanya.

Sementara Mela berpakaian tema gelap

Hoodie hitam, jelana hitam dan sendal berwarna hitam.

Jika Mila memamerkan wajahnya yang cantik, sedangkan Mela menutupi wajah judesnya dengan masker hitam.

"Mel lo mau ke pasar malam, apa mau maling." Ledek Rio

"Bacod" Ucap kesel Mela, padahal Rio juga pakai kaos hitam. Tapi ga sadar diri ngatain Mela.

"Sudah-sudah ayo kita pergi."

Mereka pergi ke pasar malam dengan jalan kaki, karna pasar malamnya dekat juga.

Mela berjongkong di tanah, sementara Mila sudah berlari gembira menarik Lala, Erin, dan Bobi untuk mencoba wahana yang lain. Sementara Mela baru satu wahana sudah nyerah.

Semua orang tidak mengira, bukanya Mila yang akan cepat menyerah namun malahan Mela.

Teman-temannya Mela suruh pergi, karna dia sebenernya malu. Dia tidak ingin terlihat lemah.

Namun, dia tidak ada tenaga untuk mengusir Rio yang masih menertawakan penderitaannya di samping. Setelah Mela berhenti muntah, Rio memberikan air putih ke Mela. Mela langsung meminumnya.

"Gua ga nyangka lo selemah ini"

"Bacod bangat lo"

Karna kesal, Rio terus menertawakan nya. Mela langsung menarik Rio membawanya ke tempat yang akan membuat Rio jdi pengecut.

Rumah hantu

"Gua ga mau masuk"

"Bodo, lo harus ikut sama gua."

Mela menyesal, niat ingin membalas dendam ke Rio. Namun dia malahan ikutan menderita karna telinganya sakit mendengar teriakan Rio dan tangannya luka karna Rio memegang nya sangat kencang bahkan kukunya sesekali mencakar jika dirinya terkejut karna hantu bohongan muncul di depannya.

Ketika ke luar mata Rio sudah merah, sedangkan tangan Mela berdarah. Membuat semua orang langsung panik melihat kondisi mereka berdua mengenaskan.

"Gua gabakalan masuk ke rumah hantu bareng Rio lagi" Ucap Mela menyesal

"Salah lo sendiri nyuruh gua masuk" Rio sebenernya ingin minta maaf melihat Mela terluka namun dia gengsi.

"Mana gua tau lo bakalan sepenakut itu. Lo lebih parah dari Mila." Ejek Mela

"Sakit ya Mel, nih aku beliin jajanan enak tau." Ucap Mila lalu menyuapi Mela

Ketik sudah mengobati Mela, mereka semua lanjut pergi ke tempat makan. Karna sudah lapar.

Tak lupa setelah selesai mereka berfoto-foto dulu

Lalu Mila meminta ke temannya untuk mengambil foto dirinya dan kembarannya.

"Makasih ya Mel, aku senang bangat."

"Lebay" Namun dalam hati Mela bersyukur jika bisa menghilangkan rasa sedih kembarannya itu.

---Tb---

Kembar Indigo:Teman Hantu [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang