PROLOG

361 24 0
                                    

Pintu berwarna coklat tua itu dibuka dengan perlahan oleh seorang anak laki-laki remaja, mulai menyembulkan kepala nya ke dalam untuk melihat keadaan ruangan yang akan ia masuki sebentar lagi

"Ayah" panggil remaja laki-laki itu dengan suara yang terbilang kecil, menatap sungkan kearah laki-laki paruh baya yang sedang membaca berbagai macam berkas perusahaan di dalam ruangan itu. Ruang kerja saat dirumah

Samuel Athalla Putra, laki-laki paruh baya yang sedang memeriksa berkas perusahaannya itu spontan mendongak saat mendengar suara sang putra. Menatap dan juga mengangkat satu alisnya untuk bertanya tanpa suara

"Itu... niel udah pulang" anak laki-laki itu maju selangkah memasuki ruang kerja sang ayah, berdiri di depan meja untuk menunggu perintah selanjutnya dari samuel

"Suruh dia kesini ketemu sama ayah, kamu nanti langsung belajar buat ulangan besok, el" titah samuel mutlak, membenarkan letak kacamata miliknya yang merosot ke bawah

"Iya, ayah"

Arsenio Yoel Athalla Kavindra, anak laki-laki yang selalu menurut dengan semua perintah sang ayah tanpa berniat untuk memberontak semua perintah atau ucapannya. Yoel memang tidak memiliki keberanian sebanyak itu untuk membantah samuel

Waktu terus berjalan, samuel dengan tenang tetap menyelesaikan semua pekerjaannya dengan teliti. Menunggu kedatangan seorang anak laki-laki lain yang baru saja pulang saat langit sudah gelap dan sang rembulan sudah berada tepat diatas langit

"Kenapa? gak usah lama-lama" suara yang terkesan arogan itu langsung terdengar dengan jelas oleh samuel, menghela nafasnya lelah karena sikap kurang ajar dari anak laki-laki di depannya ini

"Ayah udah pernah bilang buat ketuk pintu dulu sebelum masuk bukan, daniel?" samuel berujar kesal, menatap tajam kearah daniel yang terlihat santai walaupun sudah memancing amarah sang ayah sedetik setelah keduanya bertemu

"Lama. Ayah ngapain manggil niel?"

Raden Daniel Athalla Pamungkas, anak laki-laki yang dipenuhi dengan kesan arogan itu mulai bersedekap dada menatap samuel datar. Jika yoel adalah anak penurut maka daniel sebaliknya

Keduanya adalah anak kembar, dengan daniel sebagai anak pertama yang hadir ke dunia lebih cepat dibanding yoel. Memiliki kepribadian yang berbanding terbalik menjadi salah satu pembeda antara keduanya

Daniel yang selalu memakai jaket hitam dengan celana jeans ketat miliknya, si pemberontak dan tidak dapat diatur oleh siapapun termasuk samuel sebagai ayahnya sendiri. Memiliki banyak teman yang memang sedikit melenceng dari pergaulan sehat untuk para remaja. Balap liar, tawuran, dan segala macam onar sudah daniel coba, tidak pernah takut ataupun goyah walaupun setelahnya sang ayah pasti akan memarahinya

Sedangkan yoel, anak itu kebalikan dari daniel. Kesayangan guru di sekolahnya karena prestasi dan kepintaran yang ia miliki, memiliki kesan teladan dan rapih karena selalu berpakaian sopan dibandingkan daniel. Si penurut yang selalu menjadi samsak semua harapan samuel tanpa sadar, tidak memiliki banyak teman karena yoel termasuk kedalam golongan yang sulit untuk beradaptasi dengan orang baru. Yaa bisa dikatakan kalau yoel adalah versi anak baik dari daniel yang urakan dan begajulan

"Kenapa baru pulang? ini udah malem, daniel. Ayah udah berkali-kali bilang sama kamu buat gak pulang malem tapi tetap aja dilakuin, kamu itu mau nya apa sih?!" samuel terlanjur kesal dengan sang putra, mulai mengepalkan tangan tanpa sadar seraya menatap daniel tajam

CANDRAMAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang