3. siapa?

115 15 0
                                    

Yoel membuka pintu kelasnya perlahan, berjalan keluar dan tersenyum tipis ketika sahabatnya tak lagi mengobrol dan malah kompak menoleh serta melompat kegirangan kearahnya

"Gimana gimana? bisa 'kan? el pasti bisa tau" ujar kanaya dengan semangat, menatap yoel berbinar tanda anak perempuan itu benar-benar berfokus kepada sahabat laki-lakinya yang satu ini

Yoel menganggukkan kepalanya pelan, menatap taheem lekat dan menundukkan kepala ketika si teman sebangkunya itu memberikan anggukan pelan serta acungan jempol tanda yoel sudah melakukan yang terbaik di ulangan tadi

"Yuk masuk" ajak audrey seraya menarik kanaya pelan, membiarkan taheem merangkul yoel yang masih terdiam tanpa membuka suaranya setiap selesai mengerjakan soal ulangan

"Lo udah lakuin yang terbaik, el" bisik taheem yang memberikan senyuman tulusnya, mengajak yoel kedalam kelas dan kembali mengobrol ringan dengan sang wali kelas yang sudah selesai jam mata pelajarannya

"Baik anak-anak, ibu mau sarapan dulu ya? kalian jangan ribut-ribut loh, nanti ibu pantau siapa-siapa aja yang ribut, oke oke oke?" dan semua teman sekelas yoel kompak membalas dengan penuh semangat, membereskan buku mata pelajaran matematika minatnya ke dalam tas dan kembali mengobrol dengan teman dekat

"Nanti setelah ibadah siang kita ngobrol lagi, el gausah sedih nanti si yaya bawel ini itu" taheem menepuk bahu yoel pelan, membuat si bungsu athalla itu mengangguk kaku setelahnya

Yoel takut membuat ayahnya marah

Lagi dan lagi

🥀


🥀


🥀

Bel istirahat kedua berbunyi dengan nyaring disetiap koridor sekolah, memberitahu kepada para siswa jika sudah masuk waktunya ibadah di siang hari

Yoel memang sekolah di negeri, lebih tepatnya di SMA Negeri Bhineka Karya Bangsa. Salah satu sekolah negeri bergengsi yang didominasi oleh para murid pintar dan berprestasi, jangan lupakan biaya yang dikeluarkan para orang tua wali murid

Tentunya tak sedikit, apalagi SMAN Bhineka Karya Bangsa sudah memiliki nama di daerah Jakarta dan juga di Nusantara. Sedikit lagi akan menembus internasional karena sempat beberapa kali mengirimkan anak-anak berprestasi untuk ikut serta dalam olimpiade tingkat Internasional

Bukan tanpa alasan samuel memasukkan sang putra bungsu ke sekolah bergengsi ini, tidak lain tidak bukan adalah karena dirinya ingin diakui sebagai orang tua yang berhasil mendidik putra bungsunya menjadi salah satu terbaik

Yoel terkadang lelah dengan semua itu, ia ingin merasakan kebebasan juga... seperti daniel

"El mau bareng gak? apa mau nanti?" audrey yang memang selalu pergi tepat setelah bel langsung menghampiri yoel, mengajak sahabat laki-lakinya itu pergi ke tempat yang menjadi rutinitas wajib

"Ayo, taheem?"

"Ayo aja, paling pisah dijalan. Kalian tetep kesana dikit, aku belok karena duluan nyampe" taheem membalas santai, mengambil beberapa barang di tas gendongnya dan mengajak ketiga sahabatnya untuk pergi ke lantai empat disekolahnya

"Naik lift aja yu, cuacanya lagi panas" cicit kanaya dengan buku kecil di dekapannya, berjalan pelan mengikuti langkah audrey yang terbilang pelan

Audrey mengangguk, menuntun yoel dan kanaya kearah lift didekat mereka. Untung saja belum terlalu ramai karena lebih banyak yang memilih untuk menghabiskan bekalnya dulu dikelas

"Nanti kalau taheem keluar duluan langsung aja ke kantin ya, kita juga bakal ke kantin" audrey memberitahu arahan kepada taheem yang akan berpisah dengan ketiganya, membuat laki-laki itu mengangguk paham

CANDRAMAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang