O.2

526 86 16
                                    


"Woo, gue denger ada murid baru yang masuk kamar 12 ya?"

"Kok tau?"

"Gue gak lagi gombal bego."

"Ck."

"Eh tapi serius beneran?"

"Ya." Jawab Jeongwoo sambil mengambil keripik kentang milik Doyoung kemudian memakannya. Doyoung memutar bola matanya bosan, "Kenapa bisa masuk situ? Emangnya kamar lain kosong?"

Jeongwoo mengendikkan bahunya, "Gue juga gak tau, tapi kata kak Hyunsuk gaada kamar lain, jadi mau gak mau dimasukin situ deh."

"Kasian banget, satu kamar sama J word."

"Harus banget disensor namanya?"

"Daripada gue panggil si gila?"

"Gak sopan lo, gitu-gitu dia juga kakak kelas."

"Halah, kayak lo punya sopan santun aja." Doyoung menoyor kepala Jeongwoo keras membuat Jeongwoo meringis sedikit. Dia melanjutkan acara bermain ps nya sambil mengubah posisinya menjadi tengkurep.

"WOO!"

Dug!

"ANJINGGGGG!!!"

Tiba-tiba aja Haruto dateng entah darimana dan langsung duduk diatas punggung Jeongwoo yang lagi dalam posisi tengkurep, ya gimana engga teriak sambil ngumpat, orang Haruto bongsor banget, mana langsung aja duduk tanpa aba-aba lagi, sakit pinggang dan perut Jeongwoo.

"Turun gak lo! Berat anjir!!!"

"Santai kali, gue kaga berat banget kok." Haruto langsung berdiri dan duduk disebelah Doyoung yang gak peduli sama mereka dan lebih milih mainin ponselnya.

"Mata lo! Aduhh pinggang guee sakitttt."

Jeongwoo mengubah posisinya menjadi duduk lalu mengelus-elus pinggangnya yang nyeri, dia melirik Haruto sinis yang tidak dipedulikan oleh Haruto.

"To, lo udah ngambil buku musik lo yang ketinggalan diruang musik?" Tanya Doyoung, Haruto mengangguk namun raut wajahnya berubah serius, "Eh tapi,"

Doyoung dan Jeongwoo menatap bingung kearah Haruto, perlahan Haruto mendekatkan dirinya kearah keduanya, "Pas gue nyampe diruang musik, gue ngeliat ada kak Junkyu lagi main piano sambil ketawa-ketawa sendiri, kayak lagi ngobrol sama orang disebelahnya." Lanjutnya.

Doyoung berdecak lalu memutar bola matanya bosan sambil menjauh, "Yaelah, tiap hari dia juga begitu kali."

"Tapi gue ngeliatnya pas malem njir, lebih serem. Apalagi suasana ruang musik malem-malem itu bikin merinding."

"Terus lo masuk aja kedalam?" Tanya Jeongwoo.

"Awalnya gue mau tungguin sampe dia keluar duluan, tapi tiba-tiba dia manggil gue tanpa nengok kearah gue, dia nyuruh gue ambil aja buku musik gue yang ketinggalan. Padahal yang tau buku musik gue ketinggalan kan cuma kalian berdua." Jawab Haruto panjang lebar.

"Yaudalah gausah dipikirin lagi, mending pikirin tugas matematika yang dikumpulin bes—EH ANJIR GUE BELOM NGERJAIN." Jeongwoo langsung saja membanting stik ps milik Doyoung dan berlari keluar kamar Doyoung menuju kamarnya yang berada disebelah.

"JEONGWOO ANJIR, STIK PS GUE MAHAL." Doyoung misuh-misuh terus ngambil stik ps nya sambil dielus-elus pelan, "Kamu gak papa kan nak? Tenang sayang, papa disini." Ujarnya dramatis.

Haruto memutar bola matanya bosan melihat kelakuan Doyoung, ia merebahkan badannya dilantai kemudian bermain game online nya.

"Heh to, lo udah ngerjain pr belom?" Tanya Doyoung, ia berdiri dari tempatnya lalu menaruh stik ps yang ia pegang diatas bantal kecil miliknya, supaya engga jatoh. Haruto menggeleng tanpa mengalihkan pandangannya, tenang aja sih dia mah, nanti juga ujung-ujungnya nyontek Jeongwoo atau gak Doyoung.

reveal | treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang