Masih inget soal peringatan yang Hyunsuk berikan pada Yoonbin saat pertama kali masuk kedalam asrama? Kalau dia harus hati-hati sama Junkyu? Kayaknya Yoonbin yang awalnya nyepelein itu karena jarang ketemu Junkyu jadi mulai sedikit frustasi ngehadepin itu semua.Gimana gak frustasi? Yoonbin sekarang lagi natap bathtub kamar mandinya yang penuh sama puluhan tikus kecil. Saat melihat kearah wastafel juga ia melihat sikat giginya yang sudah dituker menjadi sikat closet.
Yoonbin membuang nafasnya kasar. Ia berjalan mengambil handuknya lalu keluar kamar asrama nya dan mengetuk pintu kamar asmara nomor 11.
Tok tok tok
"Sebentar!"
Terdengar suara teriakan dari dalam beserta suara barang jatuh, Yoonbin mengerutkan dahinya bingung mendengar orang didalam yang nampaknya sibuk.
Ceklek
"Eh, bin. Kenapa?" Tanya Felix sambil menggosok giginya.
Yoonbin melirik kearah seragam yang Felix kenakan, ia belum memakai rompi dan dasinya masih disimpul asal-asalan, sudah ketebak kalau Felix kesiangan dan lagi buru-buru.
"Numpang kamar mandi lo dong lix." Pinta Yoonbin, Felix menaikkan salah satu alisnya.
"Kenapa? Bathtub lo diisi lumpur lagi? Atau pintu kamar mandi lo dirantai?"
"Bathtub nya diisi tikus kecil."
"Anjrit!"
"Muncrat bloon!"
Felix mengelap sisa pasta gigi di sudut bibirnya lalu terkekeh kecil, "Kaget gue," Balasnya lalu membuka pintu asramanya lebar, "Masuk aja."
Yoonbin memasuki kamar Felix. Satu kata yang terlintas diotaknya yaitu berantakan. Sepatu ada diatas meja, kaos kaki diatas sofa, sama celana boxer tiba-tiba ada diatas tv?!
"Sorry berantakan. Hyunjin udah pergi duluan, gue udah telat banget ini." Serunya sambil berlari memasuki kamarnya.
"ROMPI GUE KEMANA SIH?!" Teriak Felix frustasi, dapat Yoonbin liat dari pintu kamarnya yang terbuka bahwa Felix sedang membongkar seluruh isi lemarinya. Yoonbin melirik kearah lantai dekat kamar mandi, disana ada rompi berwarna krem yang sudah Yoonbin duga kalau itu milik Felix. Ia mengambil rompi itu lalu melemparnya kearah Felix.
"Eh? Ketemu dimana?" Tanya Felix sambil berdiri.
"Dibawah lantai. Gue numpang mandi ye." Jawab Yoonbin yang dibalas tanda 'Ok' dengan jari oleh Felix.
Beberapa saat kemudian Yoonbin sudah selesai dengan urusan mandinya, ia melirik sekitar dan tidak mendapati Felix disana, nampaknya laki-laki itu sudah pergi ke kelas duluan. Yoonbin juga buru-buru keluar dari kamar asrama Felix dan menutup pintunya, kemudian memasuki kamar asramanya. Ia langsung mengganti bajunya menjadi seragam sekolah dan membawa tas ranselnya yang sudah berada diatas sofa.
Yoonbin melirik jam tangannya, sudah menunjukkan pukul delapan lewat, mau tak mau Yoonbin harus berlari menuju kelasnya yang sialnya ada di lantai tiga gedung sekolah. Setelah hampir sepuluh menit berlari, Yoonbin tiba didepan pintu kelasnya lalu membuka pintu tersebut, nampak semua orang yang berada didalam kelas menoleh kearahnya.
"Terlambat?" Tanya bu Dara yang sedang mengajar dikelasnya. Yoonbin yang masih ngos-ngosan pun menunduk, "Maaf bu, saya terlambat."
"Udah ngerjain pr kimia yang saya kasih kemaren?"
"Udah bu."
"Sini, kumpulkan. Baru kamu boleh duduk." Yoonbin pun langsung membuka tasnya, tanpa melihat isinya ia segera mengeluarkan satu-satunya buku tulis yang ia bawa, karena habis ini dia ada praktek melukis yang engga perlu bawa buku. Yoonbin segera menyodorkan buku yang ia ambil pada bu Dara. Bu Dara yang melihat itu pun mengerutkan dahinya bingung.