O.3

515 78 12
                                    


Sudah hampir seminggu Yoonbin berada disini. Awalnya nampak biasa saja, dia bersekolah seperti biasa, makan, lalu tidur. Namun, selama berada disini, dia tak pernah melihat Junkyu lagi dikamar asrama mereka, Yoonbin berpikir mungkin Junkyu pulang saat dirinya sudah tertidur dan berangkat saat dirinya belum bangun. Walaupun jika didalam kelas, Junkyu tak pernah absen untuk belajar.

Tapi yang dia bingungin itu, Junkyu ngapain aja sampe selarut itu enggak pulang? Kata Hyunsuk ada peraturan di asrama yang kalau udah nyentuh jam 9 malem udah gak boleh keluar.

Tak mau ambil pusing, Yoonbin sekarang baru aja selesai sarapan dan make sepatunya, dia beranjak dari tempatnya terus jalan keluar kamar, tak lupa juga dirinya mengunci kamar asramanya dengan Junkyu itu. Saat berjalan menyusuri koridor yang tampak sepi, pandangannya teralih ketika melihat sekelabat bayangan tiba-tiba lewat didepannya memasuki kamar bernomer 4.

Seketika leher bagian belakang Yoonbin terasa dingin, "Parah, bisa-bisanya gue diliatin begitu." Ujarnya pada diri sendiri.

"Eh, Yoonbin?"

Yoonbin menoleh kearah belakang, dapat ia lihat Hyunsuk sedang berjalan kearahnya dengan seseorang disamping kanannya.

"Mau ke kelas?" Tanya Hyunsuk ketika sudah sampai dihadapannya. Yoonbin mengangguk, ia melirik kearah orang disamping Hyunsuk.

"Oh, kenalin ini Mashiho, anak kelas sebelas."

Mashiho mengulurkan tangannya kearah Yoonbin yang langsung dibalas ukuran tangan tersebut olehnya, "Takata Mashiho, kelas 11 IPA 1."

"Ha Yoonbin, 12 IPA 2."

"Anak baru ya kak? Asrama nomor berapa?" Tanya Mashiho ketika jabat tangan mereka terlepas.

Yoonbin menunjuk menggunakan dagu kearah pintu asramanya yang tidak terlalu jauh dari tempatnya berdiri sekarang, "Itu, nomor 12."

Dapat Yoonbin lihat ekspresi Mashiho yang tadinya tersenyum manis kini matanya melotot tak percaya, "Hehh, serius?" Tanyanya dengan aksen Jepang diawal kalimat.

Yoonbin hanya menggangguk, Mashiho sendiri langsung menoleh kearah Hyunsuk, dapat ia lihat Hyunsuk juga ikut mengangguk lesu, "Gak ada kamar lain, jadi terpaksa disitu."

Mashiho membuang nafasnya pelan, "Gws ya kak Yoonbin." Ujarnya pelan.

"Udahlah. Ayo ke sekolah, bentar lagi bel loh ini." Keduanya mengangguk mendengar ajakan Hyunsuk.

Mereka bertiga kini berjalan keluar dari gedung asrama menuju kearah gedung sekolah yang berada tidak jauh dari gedung asrama, banyak murid yang juga berjalan kearah gedung sekolah, ada yang jalan biasa sambil mengobrol dan ada juga yang berlarian sambil bercanda.

Yoonbin yang berjalan ditengah Hyunsuk dan Mashiho tiba-tiba merasakan kembali aura dingin dibelakang lehernya, ia mengusap pelan belakang lehernya sembari matanya menatap sekeliling.

"Ben."

Yoonbin memberhentikan langkahnya, membuat Hyunsuk dan Mashiho ikut memberhentikan langkahnya lalu menatap kearah Yoonbin bingung.

Yoonbin menoleh kearah belakang, dapat ia lihat Junkyu kini berdiri tepat dibelakangnya, ia mengenakan baret hitam diatas kepalanya dan tersenyum kearah Yoonbin, kedua tangannya ia sembunyikan dibelakang tubuhnya.

"Gue?" Tanya Yoonbin, Junkyu mengangguk, senyumannya kini berubah menjadi senyuman miring dan tatapannya berubah datar. Melihat pergerakan Junkyu yang seperti hendak melakukan sesuatu, Hyunsuk langsung buru-buru menutupi muka Yoonbin dengan telapak tangan kanannya.

Puk!

Tepat waktu. Hyunsuk berhasil menyelamatkan muka Yoonbin dari lemparan tanah merah yang Junkyu berikan. Yoonbin sendiri buru-buru menutup matanya agar tanah tersebut tidak masuk kedalam matanya. Ia mengerjap pelan lalu mendorong tangan Hyunsuk dari mukanya. Dapat ia lihat murid-murid disekitarnya mulai menatap kearah dirinya sembari memasang wajah terkejut.

reveal | treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang