1.1

451 69 8
                                    


"Bagi dong woo mie nya." Doyoung langsung saja menarik mangkuk mie ayam milik Jeongwoo sehingga laki-laki itu yang tadinya lagi nyeruput mie langsung kesedak.

"Uhuk! uhuk!"

"Eh, kenapa lo?" Tanya Doyoung tanpa dosa, ia menepuk-nepuk punggung Jeongwoo keras agar batuknya hilang.

"Sakit anjrit!" Seru Jeongwoo ketika batuknya sudah reda, ia menatap sinis kearah Doyoung yang malah menaikkan kedua bahunya sambil memakan mie ayam miliknya.

"Emang punya temen gak ada ahklaknya semua."

Jeongwoo mengedarkan pandangannya kearah kantin sekolah, ketika melihat seseorang yang ia kenal sedang kebingungan mencari tempat duduk yang sudah penuh, Jeongwoo segera melambaikan tangannya sampai orang itu melihat kearahnya, orang itu menunjuk dirinya sendiri sembari tangan kirinya membawa satu piring berisi batagor. Jeongwoo mengangguk lalu menggerakkan tangannya seolah menyuruh orang itu datang kearahnya, orang itu pun segera berjalan kearah meja kantin mereka dan duduk dihadapan Jeongwoo dan Doyoung.

"Kak Yoonbin kan? Duduk disini aja kak, gaada tempat lagi." Ujar Jeongwoo. Yoonbin mengangguk lalu melirik kearah Doyoung yang sedang memakan mie ayam milik Jeongwoo yang tinggal sedikit.

"ANJRIT DOY, NGAPAIN LO ABISIN???" Seru Jeongwoo sambil menarik kembali mangkok mie ayamnya, ia menatap tak rela kearah mie ayam miliknya yang sudah hampir habis karena dimakan Doyoung.

"Enak woo." Balas Doyoung lalu memberikan jempol miliknya, ia mengabaikan tatapan sinis Jeongwoo dan beralih menatap kearah Yoonbin, "Enggak dapet tempat kak?" Tanya Doyoung.

Yoonbin hanya mengangguk lalu mulai memakan batagor miliknya. Jeongwoo pun juga ikut memakan mie ayamnya sambil sesekali protes kala ayam miliknya diambil terus oleh Doyoung.

Tak!

Ketiganya menoleh kala melihat Mashiho menaruh dua piring siomay diatas mejanya, lalu duduk disebelah Yoonbin, Mashiho mendorong salah satu piring siomay yang ia bawa kearah Doyoung, "Gue beliin nih, jangan minta Jeongwoo mulu!"

"EMANG KAK MASHI THE BEST!" Doyoung berseru senang lalu memakan siomay tersebut dengan cepat, sedangkan Jeongwoo memutar bola matanya bosan, "Kenapa sih engga beli sendiri aja? Minta gue mulu, kasian kak Mashi tuh."

"Gue bokek woo, makanya jadi temen tuh perhatian. Tau kalau temennya ini lagi bokek, terus beliin gue kayak kak Mashi gitu." Balas Doyoung.

"Udah ah, dimakan itu siomaynya, keburu dingin." Ujar Mashiho menengahi keduanya, sedangkan Yoonbin sendiri hanya diam saja sambil melanjutkan acara makannya.

"Eh, udah liat poster yang ada di mading?" Tanya Doyoung kepada mereka semuanya, ketiganya menoleh kearahnya lalu mengangguk.

"Itu beneran kak Jihoon yang buat? Gila sih, kenapa tiba-tiba bikin kasus kak Asahi anjir." Balas Jeongwoo.

"Gak tau deh gue, aneh aja kak Jihoon mau ngebuat poster kek gitu. Ikut ngumpul ekskul aja kayaknya udah termasuk langka," Doyoung memakan tahu putih miliknya lalu kembali berbicara, "Tapi gue denger-denger kak Jihoon nya keliatan kayak kaget sendiri liat poster dia terus posternya dibuang." Lanjutnya.

"Hah serius???" Tanya Jeongwoo, Doyoung mengangguk.

"Lah, jadi bukan dia yang bikin?" Doyoung menaikkan bahunya tanda ia tak tahu.

"Iya, bukan dia." Sahut Yoonbin, ia dapat melihat ketiganya kini mulai menatap kearahnya, namun tatapan Mashiho, lebih terlihat seperti tatapan datar dengan senyum miring diwajahnya.

"Lo tau kak?" Tanya Jeongwoo, Yoonbin mengangguk, "Tau."

Jeongwoo terlihat berpikir-pikir sebentar lalu mendongak, "Kenapa ya akhir-akhir ini kayak ada banyak kejanggalan di sekolah."

reveal | treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang