Part 6

21 9 0
                                    

Assalamualaikum semuanya

Semoga suka dengan cerita ini, jangan lupa kasih saran dan kritiknya agar novel ini berkembang menjadi lebih baik°-°

Semoga suka dengan cerita ini, jangan lupa kasih saran dan kritiknya agar novel ini berkembang menjadi lebih baik°-°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

][][][][

P A R T 6

Semua orang berkumpul pada meja makan. Mereka makan dengan khidmat. Tidak ada pembicaraan disana, itulah kebiasaan keluarga Bagas. Viola dan kedua orang tuanya hanya mengikuti kebiasaan keluarga Bagas.

Viola makan berhadapan dengan Rian. Dia tak berani mendongakkan kepalanya. Dia masih kesal dengan Rian yang tak mau menuruti permintaannya. Bukannya dia sendiri yang menawarkan.

Setelah selesai makan. Orang tua Viola dan Bagas memilih duduk bersantai di belakang rumah. Sementara Viola yang tak ingin mendengarkan percakapan kedua orang tuanya memilih untuk berdiam di kamar.

Membuka handphonenya, memilih aplikasi secara acak. Tak ada yang menarik. Ia pun menutup handphonenya kembali. Kemudian menghela nafas beberapa kali.

Viola beranjak dari kamarnya. Melirik kearah kamar Rian yang tertutup rapat. Menuruni tangga menuju ruang tamu keluarga Bagas.

"Bosan banget deh" gumam Viola. Mendengus kemudian menghela nafas beberapa kali.

"Kenapa gak langsung pulang aja deh" gumam Viola lagi. Melirik ruangan yang kosong. Kemudian mendongakkan kepala keatas lalu menunduk begitu saja.

"Dia harusnya udah sekolah sekarang" batin Viola melirik ke arah kamar Rian.

"Kalau dia gak mau ngajarin, mending gua belajar sendiri. Bodo amat kalau nanti laptop dia rusak" batin Viola yang tak bisa menyembunyikan kekesalannya.

Viola berjalan menaiki tangga kembali. Membuka pintu kamar Rian secara lebar. Tak mempedulikan seseorang yang berada di dalam ruangan. Orang yang sedang menguatik-atik laptopnya pun terkejut.

"Lu ngapain di sini" sambut seseorang itu yang ternyata Rian. Dia masih shock dengan kehadiran gadis itu.

"G-gua" gugup Viola. Ia tak bisa memikirkan kata-kata apa yang akan ia ucapkan.

Rian tersenyum setelah tersadar kembali. Ia menyuruh Viola untuk masuk ke kamarnya. Viola pun hanya menurut, mendudukkan dirinya pada kasur empuk itu.

"Kok lu gak sekolah?" Tanya Viola menatap heran kearah Rian.

Rian tertawa beberapa saat kemudian kembali menampilkan senyum tulusnya.

"Lu lupa hari hmm?" Tanya Rian yang tak bisa menghilangkan senyumnya. Viola hanya menundukkan kepala setelah tersadar jika hari ini adalah hari Minggu.

Dia tak berani menatap wajah tampan Rian. Kekesalannya kepada Rian perlahan menghilang saat mendengar tawa Rian. Dia ikut tersenyum sekilas.

"Lu beneran mau gua ajarin?" Tanya Rian setelah meredakan tawanya. Tersadar akan yang terjadi semalam. Ia ingin menebus kesalahannya. Rian tak ingin membuat Viola kesal dan marah.

Don't Disturb Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang