Juan sore ini tidak ikut pulang ke kediaman Naka yang lama, karena saat pukul dua tadi dirinya mendapatkan pesan jika orang tuanya sudah menunggu di sebuah hotel untuk acara peresmian hotel milik keluarganya yang baru. dan kini Juan hanya memperhatikan orang-orang yang datang, wajahnya ia paksakan untuk tersenyum kepada setiap tamu yang datang. meski dalam hatinya dirinya sangat tidak ingin untuk ikut berada di acara in. menurut Juan acara yang seperti ini sangatlah membosankan, jika tahu seperti ini dirinya akan lebih memilih untuk bermain ps bersama Jevan atau Chandra di rumah Naka sambil menunggu kakaknya itu datang.
"Juan?"
Juan tersenyum kecil ketika dirinya bertemu lagi dengan kakeknya, di samping sang kakek tentu saja ada nenek dan juga Yumna. "Hai Kek."
"Loh? kamu sendiri? yang lain mana?"
Juan menggeleng. "Abang-abang sibuk kek, tadi aku ajak tapi mereka enggak mau."
David mengangguk mengerti. "Yaudah, kakek ketemu dengan orang tua kamu dulu ya, kamu disini aja temenin tante Yumna."
Dengan terpaksa Juan menganggukan kepalanya untuk menyetujui perkataan kakeknya. Kini di antara keramaian yang terjadi hanya ada Juan dan Yumna dengan keheningan, bahkan Juan sendiri terpaksa untuk berdiri berhadapan dengan Yumna sekarang, sungguh dirinya sangat ingin pergi. ia lebih baik melayani kerabat orang tuanya, membicarakan bisnis, dibandingkan dirinya harus berdiri berhadapan dengan seseorang yang membuat salah satu kakaknya sakit hati.
"Kamu sehat Juan?" Yumna mencoba untuk membuka percakapan, namun dirinya harus kembali menghela nafas berat ketika anak dihadapannya ini tidak menjawab pertanyaannya. "Juan, tante-.."
"Tante gak usah basa-basi tanya keadaan aku kalo tante sendiri enggak pernah peduli dengan keadaan anak tante sendiri."
"Maksud kamu?"
Juan terkekeh sinis. "Iya, tante basa-basi tanya keadaan aku padahal tante sendiri enggak pernah nanyain gimana keadaan bang Naka."
"Kamu enggak usah bawa-bawa nama dia lagi, kamu sendiri tahukan kalo orang lain itu enggak tahu kalo tante ini sudah punya anak. kamu enggak usah ikut campur urusan tante. kamu itu masih kecil."
"Iya aku emang masih kecil, tapi aku punya hati enggak kayak tante. tante udah tua tapi enggak punya hati sama sekali. tante tahu gak? kalo bang Naka itu belum pulang selama tiga hari, apa tante enggak khawatir? oh iya aku lupa, tante kan udah enggak nganggap bang Naka anak tante lagi, jadi buat apa tante khawatir kan?"
Yumna mengepalkan tangannya dan menatap dengan tajam Juan yang berada di hadapannya. "Kamu diam, kamu tidak sopan sekali ya? apa seperti ini didikan orang tua kamu?"
"Tante enggak usah bawa orang tua aku, buat apa juga? udah ya tante aku capek ngomong sama orang yang keras kepala, dan maaf kalo aku enggak sopan, tapi gimana ya, sikap tante yang buat aku pengen banget ngomong enggak sopan ke tante." Setelah mengatakan itu Juan pergi dari hadapan Yumna yang sudah menahan amarahnya sedari tadi.
Pukul dua belas malam Juan tidak pulang ikut dengan orang tuanya ke rumah, melainkan dirinya pulang ke rumah Naka dimana semua abangnya berada. Juan tersenyum ketika melihat motor Naka yang sudah terparkir di samping mobil Chandra.
Juan berlari ke dalam rumah mewah itu dan langsung menuju ke kamar Naka yang kebetulan pintunya tidak terkunci. "Bang Naka!" Juan langsung memeluk Naka dengan sangat erat, tidak peduli jika Naka akan terbangun dari tidurnya.
Naka yang terusik dengan pelukan tiba-tiba yang diberikan oleh Juan itu membuka kedua matanya. "Juan?"
"Jangan di lepas, gue kangen lo bang."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Madness ✔️
FanfikceThe Madness adalah sekumpulan anak laki-laki yang sudah bersahabat sejak lama dan juga bersaudara. Start: 03 Juli 2023 Revisi : 07 Agustus 2023 End : 30 Januari 2024