Waktu terus berlalu dan tidak terasa kini sudah dua bulan berlalu semenjak Naka keluar dari rumah sakit. Hari-hari mereka berjalan lancar dan tidak ada kendala sama sekali. Keadaan Naka pun terlihat sedikit membaik, tidak ada kesedihan apapun dalam dua bulan itu. semuanya berjalan dengan lancar, dan hari ini Naka memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah karena sepertinya dirinya sudah terlambat, karena semalam dirinya dan juga Juan bermain games sampai menjelang pagi, dirinya tidak tahu apa Juan pergi ke sekolah atau tidak. yang pasti pagi ini dirinya sudah terduduk di sofa ruang tamu dengan pandangan kosong dan salah satu tangannya memegang gelas berisi kopi andalannya.
"Gara-gara Juan yang ngajak gue main game sampai pagi, hari ini gue terlambat." Gerutu Naka, tangannya mengambil ponsel yang berada tidak jauh dari hadapannya dan membuka aplikasi chat dan begitu banyak pesan yang masuk untuknya. karena sejak kemarin dirinya sama sekali tidak menyentuh ponselnya sama sekali, bukan hanya dirinya tetapi semua saudaranya membuat challenge tidak bermain ponsel selama satu hari dan itu berhasil. dirinya dan juga saudaranya bermain cukup banyak permainan meski lebih banyak deep talk di antara mereka.
'Na, kalo lo udah bangun gue udah buatin toast buat lo ada di meja makan. Juan sekolah kok hari ini, gue seret dia karena ada ulangan harian, lo enggak ada ulangan hari ini kan? jadi gue ijinin lo enggak masuk sekolah.'
Kira-kira begitulah isi pesan yang dikirimkan oleh Haikal kepadanya, dirinya hanya membuka dan membaca semua pesan itu tanpa berniat untuk membacanya.
Naka memijat pelan tangan sebelah kirinya yang terasa kebas sejak semalam, bahkan saat bangun tidur tadi dirinya tidak dapat merasakan tangan kirinya sama sekali. Naka tidak berpikiran hal buruk mungkin ini hanya efek kelelahan saja. maka dari itu Naka memilih untuk berdiri dan berjalan menuju meja makan untuk memakan toast buatan Haikal untuknya, setelah itu dirinya pergi untuk membersihkan diri. hari ini daripada dirinya bosan di rumah lebih baik pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan untuk di rumah, karena sepertinya Rafan atau Maraka tidak keburu karena terlalu sibuk untuk membeli keperluan rumah. jadi lebih baik dirinya saja sendiri pergi menggantikan keduanya yang belum ada waktu untuk berbelanja.
Setelah dirinya sudah siap, dirinya memilih untuk memakai aplikasi karena sejak semalam tangannya belum juga membaik dirinya tidak ingin berakhir di rumah sakit jika memaksakan menggunakan motor sendiri. lebih baik dirinya menggunakan taksi online untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Tidak membutuhkan waktu yang lama, kini Naka sudah tiba di supermarket membawa troli dan memilih-milih apa saja yang dibutuhkan dirumah. saat akan mengambil beberapa camilan Naka tidak sengaja mengambil barang yang sama dengan seseorang.
"Sorry.." Kata Naka sambil melepaskan tangannya.
Orang itu mengangguk, namun ketika menolehkan kepalanya orang itu tersenyum sinis. "Lo lagi ternyata? halo Naka.."
Tubuh Naka menegang ketika mendengar suara itu. Naka menolehkan kepalanya ke arah seseorang yang memanggilnya.
"Hai Naka, Apa kabar?"
Naka tidak jadi mengambil camilan yang ia inginkan, dirinya memilih untuk pergi namun langkahnya terhenti ketika pergelangan tangannya di tahan oleh orang itu.
"Lepasin tangan gue."
Orang itu tersenyum sinis ketika mendengar perkataan Naka. "Lo mau kemana? kenapa buru-buru? lo enggak sekolah? apa lo dikeluarin dari sekolah itu?"
"Lepasin tangan gue anjing."
"Ello.."
Ello tersenyum manis kepada seseorang yang datang. "Udah selesai yah? Ayah kenalin ini temanku."
Naka tidak berani menatap wajah pria paruh baya yang dipanggil 'Ayah' oleh seseorang yang sedari tadi menyekal tangannya.
"Ello, lepasin tangan kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Madness ✔️
FanficThe Madness adalah sekumpulan anak laki-laki yang sudah bersahabat sejak lama dan juga bersaudara. Start: 03 Juli 2023 Revisi : 07 Agustus 2023 End : 30 Januari 2024