6. Nama gue Aqila

7 1 0
                                    

Jangan lupa tekan bintang ⭐
Sebelum membaca

Happy Reading ❣️

Pagi ini suasana kelas Aqila sudah cukup ramai. Aqila sendiri sedang duduk sambil berbicara dengan tiga sahabatnya itu.

"La, bagi tugas fisika dong" kata Vreya.

"Aduh sayang emangnya kamu belum ngerjain?" Tanya Riski.

"Emang Lo udah selesai?" Tanya Varel.

"Belum sih" Riski cengengesan.

"Dih beban banget nih pasangan satu" sindir Varel.

Qila tertawa mendengar perkataan Varel, sedangkan Vreya dan Riski memasang wajah kesal.

"Udah, nih ambil sekalian buat Riski juga" Qila menyodorkan bukunya.

Vreya tersenyum, sebelum mengambil buku itu dirinya menatap Varel seolah-olah mengejek.

"Thanks Qila" ucap Vreya.

"Untung gue mandiri, bisa ngerjain sendiri" kata Varel.

"Dih sirik Lo" seru Riski.

Pembicaraan mereka terhenti karena guru yang mengajar sudah masuk dikelas mereka. Aqila dan yang lainnya akhirnya fokus mendengar penjelasan guru.

🍈🍈🍈

Aqila saat ini sedang duduk sendirian dibangku taman sekolah sambil membaca novel, sedangkan ke tiga sahabatnya berada di perpustakaan untuk meminjam buku.

"Ehm, gue boleh duduk gak?".

Aqila terkejut mendengar suara itu, dirinya menatap kearah laki-laki yang ada didepannya itu. Aqila merasa tidak asing dengan laki-laki ini. Akhirnya setelah beberapa saat berpikir dia ingat kalau laki-laki adalah orang yang waktu itu berkelahi.

"Iya kak" jawab Qila.

"Gue Dion" laki-laki itu memperkenalkan diri.

Aqila menatap heran kearah Dion, namun akhirnya dia tersenyum tipis.

"Aqila kak".

"Kamu yang waktu itu ngelerai pertengkaran gue sama Kayzo kan?" Tanya Dion.

"Oh nama Kayzo ya" batin Qila.

"Iya kak, ada apa ya?" Tanya Qila.

"Gak ada apa-apa" kata Dion.

"Lo anak kelas berapa sih? Kok gue baru lihat sih?" Tanyanya lagi.

"Sebelas kak, gue memang jarang keluar kelas sih kak. Gue kesini juga cuma cari angin aja" jawab Qila.

Tanpa mereka sadari sejak tadi ada yang terus memperhatikan interaksi mereka berdua. Kayzo perlahan-lahan mendekat kearah Qila dan Dion. Entah mengapa ada rasa tidak suka saat melihat mereka berdua. Apa mungkin karena cewek itu bicara dengan musuh bebuyutannya?.

Dengan tidak sopannya Kayzo duduk diantara Dion dan Qila. Dion menatap tidak suka ke arah Kayzo sedangkan Qila bingung kenapa cowok itu bisa ada disini.

"Lo ngapain datang-datang langsung duduk di tengah gini?" Sewot Dion.

"Kenapa? Gak boleh?" Tanya Kayzo.

"Ck, ganggu Lo" kata Dion yang sayangnya tidak dipedulikan oleh Kayzo.

Sedangkan Qila masih diam saja, dirinya bingung harus bicara apa.

"Gue balik dulu ya, malas disini ada setan'" ucap Dion.

Kayzo yang dikatakan setan hanya diam seolah-olah tidak mendengar. Hal itu membuat Dion tambah kesal.

"Iya kak" setelah itu Dion beranjak meninggalkan mereka.

Setelah kepergian Dion, sunyi senyap yang terjadi antara mereka. Kayzo maupun Qila tidak ada yang membuka percakapan.

"Dih nih cowok datang-datang duduk di samping gue terus ini diam aja lagi. Dasar aneh!" Batin Qila.

"Hati-hati sama Dion" kata Kayzo setelah cukup lama diam.

"Kenapa kakak gak suka sama Kak Dion?" Tanya Qila heran.

"Tuh anak ngeselin, suka cari masalah".

"Waktu kalian berantem dia cari masalah ya?" Tanya Qila penasaran.

"Iya".

"Tapi perasaan Lo lebih seram deh waktu itu, marah-marah sama gue lagi" kata Qila.

"Karena Lo ganggu" kata Kayzo.

"Hah? Berantem itu gak baik kak. Gimana kalau ada yang luka? Terus kalau masuk BK nanti orang tua dipanggil ke sekolah, jadinya repot kan" Kayzo menatap cewek didepannya ini yang menurutnya sangat banyak tanya dan juga cerewet.

"Gue udah gak punya orang tua" kata Kayzo membuat Qila kaget dan merasa bersalah.

"Maaf kak udah salah bicara" ucap Qila.

"Nama Lo siapa?" Tanya Kayzo.

"Nama gue Aqila, eh nama panjangnya Aqila Frista Dheandra kak" jawab Qila.

"Alkayzo Rega Avergio" kata cowok itu.

"Panggil aja Kay".

"Woy, kita cariin kemana-mana ternyata Lo disini" kata Vreya yang baru saja datang bersama Riski dan Varel.

"Kay" panggil Gama yang juga baru saja datang bersama Revan.

Mereka menatap Qila dan Kayzo bergantian, heran kenapa mereka bisa bersama.

"Wah, Lo cewek cantik yang waktu itu ya?" Heboh Revan.

Qila menggaruk tengkuknya salting karena di bilang cantik oleh Revan.

"Kenalin gue Revan Alvariski terus yang ini Gama Arnjel Rachmandika, nama Lo siapa?" Tanya Revan.

Gama menginjak kaki Revan agar berhenti berperilaku seperti itu. Revan meringis menatap Gama namun kembali lagi menatap Qila dengan senyumnya.

"Aqila kak" Jawab Qila.

"Oh iya kenalin kak mereka sahabat gue. Yang cewek namanya Vreya, samping kiri namanya Riski, dan yang kanan namanya Varel" kata Qila panjang lebar.

Vreya, Riski, dan Varel tersenyum kearah Kayzo dkk dan dibalas senyuman serta perkenalan balik dari mereka.

"Oh iya kalian kok bisa berduaan disini?" Tanya Varel.

"Kebetulan yang disengaja" jawab Kayzo membuat yang lain menatap bingung ke arah Kayzo.

"Mungkin karena Kay lihat gue duduk sendirian makanya nyamperin kesini" Jawa Qila.

"Iya takutnya nih anak ditemenin sama setan" kata Kayzo lagi.

Yang lain tertawa mendengar perkataan Kayzo. Sedangkan Qila hanya memasang wajah kesal.

"Apa-apaan setan, dia kali setannya" batin Qila.

"Qila ayo balik kekelas" ajak Vreya yang diangguki oleh Qila.

"Kita balik ya kak" pamit Qila.

"Kita duluan ya" pamit Riski.

"Yoiii" jawab Revan sedangkan Kayzo dan Gama mengangguk mengiyakan.

Qila masih menyempatkan diri untuk menatap Kayzo dan tersenyum sebelum dirinya berbalik meninggalkan mereka menyusul yang lain.

****

TBC...

ALKAYZO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang