5. Dia lagi

8 1 0
                                    

Jangan lupa tekan bintang ⭐
Sebelum membaca

                   Happy Reading ❣️

Hari ini adalah hari terakhir Kayzo dan Dion menjalani hukuman dari Bu Tamara. Mereka dengan malas pergi menuju toilet khusus laki-laki. Mereka mulai membersihkan satu-satu toilet yang ada.

"Aishh, nih toilet perasaan gak kotor-kotor amat deh bisa-bisanya Bu Tamara ngasih hukuman kayak gini" gerutu Dion.

"Itu karena Lo juga" kata Kayzo.

"Dih, apaan sih Lo".

"Hari terakhir juga gak usah banyak bacot" Kayzo meneruskan mengepel lantai.

Mereka dengan cepat menyelesaikan hukuman mereka itu. Setelah selesai mereka meninggalkan toilet untuk kembali ke rumah mereka masing-masing. Kayzo dan Dion berjalan menuju parkiran dengan posisi berjauhan. Suasana sekolah sekarang sudah sepi, mereka bergegas meninggalkan lingkungan sekolah.

                           🍒🍒🍒

"Bunda, Qila mau ke minimarket sama toko buku bentar ya" seru Aqila sambil memeluk Annaya dari belakang.

Annaya menatap putrinya itu lalu mengangguk. Setelah itu Naya lanjut memasak untuk makan malam.

"Hati-hati bawa motornya sayang" kata Naya.

"Siap bunda cantik" Aqila mengecup singkat pipi bundanya.

Aqila pun pergi meninggalkan dapur. Saat sampai di ruang keluarga, disana terlihat Ayla sedang mengerjakan tugasnya dan Aga sedang bermain mobil-mobilan.

"Kak Ila" seru Aga sambil menghampiri Aqila.

Aqila tersenyum hangat dan merentangkan tangannya untuk memeluk Aga. Dirinya menggendong Aga dan mengecup pipi balita tersebut.

"Kak Ila mau kemana?" Tanya Aga sambil terus memegang mobil-mobilannya.

"Kak Ila mau ke minimarket sama toko buku" jawab Aqila.

"Nitip cemilan ya kak, uangnya pakai uang kakak" seru Ayla.

"Aga juga mau permen" seru Aga.

"Iya nanti kakak belikan" Aqila menurunkan Aga dari gendongannya.

"Aga main dulu ya sambil nungguin kakak" balita tersebut mengangguk pada Aqila.

"Ayla perhatikan Aga ya biar kamu lagi ngerjain tugas" kata Aqila.

"Iya kak".

                             _______

Saat sampai di toko buku Aqila melihat-lihat buku novel bergenre misteri untuk ia beli. Dia tertarik dengan sebuah buku Dengan sampul berwarna cokelat namun posisi buku tersebut ada di rak yang cukup tinggi.

Aqila berdecak kesal karena tangannya tidak dapat mencapai rak tersebut. Tiba-tiba dari arah belakang seseorang mengambilkan buku tersebut. Aqila berbalik badan menatap seorang laki-laki yang ada dibelakangnya itu. Lelaki itu menyodorkan buku tersebut pada Aqila.

"Dia kan... cowok yang waktu itu nabrak gue" batin Aqila.

"eh, dia juga yang berantem Minggu lalu kan?" Batinnya lagi.

"Makasih ya kak" ucap Aqila.

Kayzo mengangguk dan mengambil sebuah buku bergenre misteri juga. Kayzo berjalan meninggalkan Aqila untuk membayar buku yang dia ambil tersebut. Melihat hal itu Aqila pun menyusul Kayzo untuk membayar bukunya juga.

Aqila menatap punggung Kayzo yang mulai meninggalkan toko buku tersebut. Setelah Kayzo menghilang dari pandangannya, Aqila juga menaiki motornya dan menuju ke minimarket.

Sedangkan dilain sisi, Kayzo saat ini sudah sampai dirumah Gama. Revan juga ada disana karena mereka sudah janjian untuk berada dirumah Gama.

"Datang juga nih anak" kata Revan.

"Habis darimana?" tanya Gama.

"Toko buku" Kayzo mengambil sebatang rokok lalu menyalakannya.

Revan juga mengikuti kegiatan merokok Kayzo. Diantara mereka, Gama adalah orang yang tidak terlalu menyukai rokok. Dia merokok, namun tidak terlalu sering seperti Kayzo dan Revan.

"Enaknya kita ngapain nih?" Tanya Revan.

"Main game, gue ambil cemilan dulu" kata Gama yang diangguki oleh Revan dan Kayzo.

Gama kembali dengan beragam cemilan dan minuman soda. Mereka pun mulai bermain game bersama.

"Eh, gue penasaran sama tuh cewek yang kemarin gak sengaja Lo tabrak Kay" seru Revan.

"Gue ketemu dia tadi" kata Kayzo.

"Hah? Yang benar Lo? Namanya siapa Kay?" Tanya Revan.

"Gue gak tahu" kata Kayzo.

"Ya elah gue kira Lo udah kenalan sama dia" kata Revan.

Gama terkekeh. " Lo suka sama tuh cewek?".

"Sebenarnya gak sih, walaupun tuh cewek cantik terus manis lagi tapi gue ngerasa tuh cewek lebih cocok sama Kay deh" kata Revan membuat Kayzo menatapnya tajam.

"Udah bosan hidup Lo?" Revan terkekeh mendengar perkataan Kayzo.

"Ya elah kejam amat deh Lo" Revan bergidik seolah merasa takut.

"Kali aja dia jodoh Lo" kata Gama mulai ikutan menggoda Kayzo.

"Diam!".
 
                            🍒🍒🍒

"Hai, adik-adikku sayang" seru Aqila begitu sampai dirumah.

Aga menoleh ke arah panggilan berasal. Dirinya dengan cepat menuju Aqila dengan senyum cerianya.

"Permen Aga mana?" Tanya Aga begitu sampai didepan Aqila.

Aqila berlagak seolah lupa. "Aduh, kayaknya kak Ila lupa deh beliin Aga permen".

Bocah tersebut menatap Aqila sambil menampilkan ekspresi sedih. Aqila yang melihat itu menjadi gemas dan mencubit pipi Aga.

"Kak Ila bercanda kok, nih permennya Aga" Aqila mengeluarkan permen lollipop membuat Aga tersenyum kembali.

"Yeayyy, makasih kak Ila" Aga mengambil permennya dan kembali ke tempatnya.

Aqila berjalan menuju Ayla dan memberinya beberapa bungkus cemilan juga minuman.

"Makasih kak" ucap Ayla dan diangguki oleh Aqila.

Aqila beranjak menuju kamarnya untuk menyimpan buku novelnya juga beberapa cemilannya yang akan dia makan saat membaca buku yang baru dia beli itu. Aqila merebahkan diri di atas kasurnya. Pikirannya melayang mengingat sosok yang sudah membantunya tadi.

Aqila tersenyum. "Dia juga suka baca buku genre misteri ya".

                                ****

TBC...

ALKAYZO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang