11. Cuma Teman

13 1 0
                                        

Jangan lupa tekan bintang⭐
Sebelum membaca

                Happy Reading❣️

Pukul 06:45 pagi...

Di jam ini Kayzo sudah terlihat rapi dengan seragam sekolahnya. Keyla sampai heran dengan apa yang dilihatnya. Kayzo tersenyum dan menyapa kakaknya itu.

"Kay, ini beneran kamu kan?" Tanya Keyla.

Kayzo menarik kursi lalu duduk."menurut kakak?".

"Hantu mungkin?" Keyla masih menatap tidak percaya.

Kayzo terkekeh."sejak kapan ada hantu ganteng kayak gini? Ayo sarapan kak! Kay mau berangkat sekolah" ucap Kayzo seakan sudah tidak sabar menyelesaikan sarapannya.

"Tumben jam segini sudah siap? Kamu beneran mau ke sekolah kan Kay?" Keyla itu duduk bersama Kayzo.

"Iya Kak, Kayzo malas dihukum".

"Syukurlah deh kalau kamu sudah sadar kalau terlambat ke sekolah itu gak baik." Keyla tersenyum dan mereka pun mulai sarapan.

"Kay, berangkat dulu kak." Ucap Kayzo setelah menyelesaikan sarapannya.

"Eh tunggu Kay, kasih ini buat Aqila" Keyla menyodorkan kotak kue.

"Buat Aqila?" Tanya Kayzo.

Keyla mengangguk."Bilang dari calon kakak iparnya".

"Kita cuma teman kak".

"Selain benci, cinta berawal dari kata teman juga loh" Keyla tersenyum menggoda.

"Lagi pula kamu terlihat lebih baik setelah kenal sama dia.". Kali ini tatapan Keyla berubah sendu.

"Apaan sih? Udah Kay mau pamit sekolah dulu" Kayzo menyalami tangan Keyla.

"Kakak berharap Aqila bisa jadi salah satu alasan kamu tersenyum lagi Kay" gumam Keyla sambil menatap kepergian Kayzo.

🍁🍁🍁

Kayzo memarkirkan motornya setelah sampai disekolah. Dirinya mulai melangkahkan kakinya memasuki gedung sekolah itu. Selama berjalan cukup banyak pasang mata yang memandangnya.

Bagaimana tidak? Ini merupakan pemandangan langka, seorang Kayzo datang tidak terlambat. Bu Tamara saja sampai bingung apalagi Kayzo menyapa dirinya.

"Selamat pagi Bu" Kayzo tersenyum.

"Pagi Kayzo, tumben kamu tidak terlambat?" Tanya Bu Tamara heran.

"Ibu harusnya bersyukur kalau saya gak terlambat".

"Iya sih, ibu jadi senang. Ya udah sana masuk kelas!" Kayzo pun menuju kelasnya.

"Weh udah datang juga Lo" kata Revan

"Tumben banget cepat datang" imbuh Gama.

"Udah tobat" mendengar hal itu Revan dan Gama sontak tertawa.

"Iya deh yang udah tobat" goda Revan.

"Weh, mau kemana lagi nih?" Tanya Revan yang melihat Kayzo beranjak dari kursinya.

"Mau ke kelas Aqila" jawab Kayzo.

"Terus itu apa?" Tatapan Revan menuju kotak kue yang dipegang Kayzo.

"Kue buat Aqila dari Kakak gue".

"Wih, makin dekat aja nih" goda Reva lagi.

"Gak ada yang dekat, kita cuma teman" elak Kayzo.

"Dih, teman apanya?" Gama ikut menggoda.

"Oh iya sebentar mapel matematika bolos yuk!" Ajak Revan.

"Gak, gue mau masuk mapel itu" jawab Kayzo.

"Serius? Biasanya Lo paling semangat kalau bolos, kok sekarang nolak?" Tanya Revan.

"Ya, gue pengen aja".

"Kay, semenjak Lo kenal Aqila Lo berubah. Kayaknya Aqila membawa pengaruh baik buat Lo" kata Gama.

"Udah kenapa jadi bahas Aqila terus sih? Gue mau pergi" Kayzo meninggalkan kedua sahabatnya itu.

"Cinta kehalang gengsi gak sih?" Tanya Revan.

"Entahlah, biarin aja dia sadar sendiri" ucap Gama.

🍁🍁🍁

"Bil, ada Kayzo tuh" ucap Airin yang melihat Kayzo keluar kelas.

"Hai Kay, mau kemana?" Sapa Nabilla yang saat ini sedang didepan pintu kelas.

"Kepo banget, lagian Lo kenapa disini?".

"Kelas kita kan sebelahan Kay".

Kayzo menghela nafas, dirinya benar-benar melupakan fakta kalau Nabilla berada dikelas XII IPA 3.

"Itu buat siapa Kay? Buat gue ya?" Nabilla menatap kotak kue ditangan Kayzo.

"Bukan buat Lo".

"Itu buat Aqila ya?" Tanya Airin.

Kayzo hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Airin.

"Kay, apa sih bagusnya si cewek centil itu? Cantikan juga gue" Nabilla mulai kesal.

Kayzo mencengkram lengan Nabilla membuat Nabilla meringis.

"Apaan sih Kay, sakit tau gak?" Nabilla berusaha melepas cengkraman Kayzo.

"Namanya Aqila! Jangan pernah Lo ganggu dia atau Lo akan terima akibatnya" Kayzo melangkah meninggalkan Nabilla dan Airin.

"Aishh, sial banget gue hari ini" kesal Nabilla.

"Aqila sialan! Gue gak bakalan biarin Lo bahagia".

"Kayzo gak akan tinggal diam kalau kita ganggu Aqila lagi Billa" ujar Airin.

"Bodo amat, gue gak peduli. Kalau gue gak bisa dapatin Kayzo, maka orang lain juga gak bisa".

Sementara itu, Kayzo sekarang sudah berada didalam kelas Aqila dan lebih tepatnya didepan tempat duduk Aqila.
Semua sorot mata memandang kearah meja Aqila. Bagaimana tidak? seorang Kayzo yang terkenal sekarang berada dikelas mereka.

"Dari kakak gue" Kayzo menaruh kotak kue diatas meja.

"Woah, thanks ya kak" Aqila tersenyum.

"Hm, panggil aja Kay! Kita cuma beda setahun".

"Okey, eh tapi kenapa kak Keyla ngasih kue?".

"Udah terima aja, gak usah banyak tanya".

"Gue balik" Kayzo meninggalkan kelas Aqila.

"Wih, dapat kue nih dari calon kakak ipar" Vreya mendekat ke arah Aqila.

"Kelihatannya Lo makin dekat sama Kayzo" Varel menyahut dari belakang tempat duduk Aqila.

"Lo pacaran sama dia?" Kini giliran Risky yang bertanya.

"Gak ada yang pacaran, kita cuma teman".

Vreya, Risky, dan Varel berpandangan seolah tidak percaya dengan kata Aqila.

"Gak mungkin dia suka sama modelan kayak gue. Lagian, gue malas bersaing sama cewek tukang bully".

****

TBC...

ALKAYZO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang