Jangan lupa tekan bintang⭐
Sebelum membaca
Happy Reading ❣️Tak terasa kini Kayzo sudah duduk dibangku kelas XII SMA. Dia mengambil jurusan IPA. Jika yang ada dibayangan kalian Kayzo itu anak yang baik dan bisa jadi panutan, maka kalian salah.
Kayzo yang kalian kenal sekarang bukanlah Kayzo yang dulu. Sekarang dia menjadi seorang yang sikapnya dingin, sering bolos, dan terlibat tawuran. Dia disegani oleh para siswa disekolah itu karena sikapnya yang tidak segan untuk memukuli seseorang yang menggangunya.
Namun herannya, walaupun sudah dijabarkan panjang kali lebar kali tinggi tentang kebiasaan buruknya, tapi masih tetap banyak siswi yang suka padanya. Bahkan ada yang secara terang-terangan menyatakan rasa sukanya pada Kayzo.
Alkayzo Rega Avergio, cowok itu mempunyai dua sahabat. Yang pertama bernama Gama Arniel Rachmandika dan yang kedua bernama Revan Alvarizki.
"Gam, Kayzo kemana?" Revan mengecilkan suaranya karena takut pak Toni mendengarnya. Padahal masih sejam lagi sebelum istirahat, namun Kayzo sudah menghilang.
"Di rooftop kayaknya." Jawab Gama.
"Wahh, tuh anak bolos gak ngajak-ngajak lagi. Susulin yok!" Usul Revan.
"Jangan aneh-aneh, Lo mau pak Toni hukum kita? Lagian kalau kita pergi sekarang sama aja kita cari mati" Gama berkata.
"Ya elah" akhirnya mereka terpaksa harus mengikuti pembelajaran matematika itu sampai selesai.
🍁🍁🍁
"Lo kok gak ngajak kita bolos tadi? Padahal gue males banget belajar Matematika" Revan memasang wajah cemberut yang membuat Gama menatapnya geli.
"Jangan ikutin kebiasaan buruk gue" Dia hanya tidak ingin kedua sahabatnya menjadi salah jalan karena dirinya. Padahal memang udah salah jalan.
"Hai Kay, boleh gabung gak?" Tanya seorang gadis yang datang bersama dengan satu temannya. Kayzo mengarahkan pandangannya ke sekitar kantin lalu menatap gadis itu.
"Duduk di tempat lain!".
"Ck, gue pengennya duduk sama Lo Kay" Nabilla Vrinskara nama gadis itu, dia tetap pada pendiriannya. Tanpa menunggu jawaban dari Kayzo, Nabila langsung duduk diikuti oleh Airin Riana yang kerap disapa Airin.
Kayzo menghembuskan nafas kasar, dia berdiri dan melangkah pergi. "Jangan ikutin gue" katanya.
"Kay, tungguin kita woy!" Teriak Revan dan Gama.
"Lah kok kita ditinggalin sih?" Kata Airin.
"Tau ah, males gue. Susah banget sih dapatin si Kayzo" Kesal Nabila.
🍁🍁🍁
Sementara itu terlihat seorang gadis sedang kesusahan membawa buku yang jumlahnya cukup banyak. Dengan postur tubuh yang kecil dan pendek, membuat dirinya susah membawa buku tersebut. Dia berjalan sambil mengomel. Dia kesal karena sahabatnya malah meninggalkan sendirian bersama pacarnya, sehingga dia harus membawa buku-buku tersebut ke perpustakaan sendirian.
"Vreya jahat banget sih, masa dia lebih mentingin pacarnya daripada gue" sesekali ia menghentakkan Kakinya dilantai.
"Awas aja kalau... Aduhh.." tubuh gadis itu sedikit terhuyung ke belakang mengakibatkan buku-bukunya jatuh berserakan.
"Lo kalau jalan tuh yang bener dong! Lihat jalannya pake mata!" Omelnya pada seseorang didepannya.
"Sorry" lelaki itu melanjutkan langkahnya.
"Ck, cuma sorry doang gak dibantuin" gadis itu mulai mengambil buku-buku tersebut. Namun tiba-tiba ada dua orang yang langsung membantunya.
"Maafin teman kita ya! Dia emang gitu" kata Gama.
"Hm, iya kak gapapa".
"Lo anak kelas sebelas ya?" Tanya Revan.
"Iya kak".
"Wow, baru tahu gue kalau ada adek kelas cantik terus imut kayak lo" Revan memandang binar ke arah gadis itu.
Gadis itu tersenyum kaku, dia langsung berdiri." Duluan kak, terima kasih ya kak udah dibantuin." Dia tersenyum lalu beranjak meninggalkan Revan dan Gama.
"Gila... cantik tuh cewek" Gama memutar bola matanya malas.
"Mata Lo cepat banget kalau soal cewek cantik" Gama melangkah meninggalkan Revan.
"Gam, tungguin woy! Aduhh gue lupa tanya namanya siapa lagi tuh cewek" kata Revan, dia pun menyusul Gama.
***
TBC ...Jangan lupa Vote dan Comentnya yaaa.....
Biar author tambah semangat nulisnya❤️
![](https://img.wattpad.com/cover/338643784-288-k627281.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKAYZO
أدب المراهقينini kisah tentang seorang remaja laki-laki bernama Alkayzo Rega Avergio. Hidup berkelimpahan harta tak menjamin adanya kebahagiaan. Hidup ditengah keluarga yang hancur karena perceraian dan akhirnya ditinggalkan oleh bundanya untuk selama-lamanya me...