Wanita Jahanam!

1.6K 92 0
                                    

Vote dulu yagesyaaa🖤

Ohyaa, mulai sekarang kita panggil Kayara itu Sheirna atau Shei aja, ya!
Tapi kalau aku ada ketuker nama, tolong ditandain.




Happy Reading, teerak🖤

"Mommy! Daddy!" Panggil Shei turun dari tangga menghampiri kedua orang tuanya yang tengah bersantai di ruang tengah.

"Jangan lari-lari, Shei!" Seru Adhi, daddy-nya.

Sheirna hanya menyengir lebar, ia duduk diantara mommy dan daddy-nya. "Shei kangen kalian!"

Luna mencubit hidung anaknya pelan, "Kita ketemu setiap hari sayang, jangan drama deh."

"Kalau kaya gini, biasanya ada permintaannya, mom." Ujar Adhi membuat Sheirna merengut sebal.

"Heiii, Shei gak gitu! Shei bener-bener kangen sama kalian, kita setiap hari ketemu tapi nggak bisa kaya gini terus. Kalian kan selalu sibuk sendiri-sendiri sampai lupain Shei." Rengeknya membuat Adhi dan Luna memeluk anaknya itu.

"Maaf ya daddy sama mommy sering gak ada waktu buat Shei, tapi apapun itu, kita sayang sama Shei." Ujar Adhi lembut yang diangguki Luna.

"Mommy bisa resign dari kantor daddy kalau kamu ngerasa kesepian, kamu setuju?" tanya Luna membuat Shei melotot.

"Nggak, bukan itu maksud Shei, mom. shei gak akan ngelarang mommy sama daddy kerja, karena itu emang tugas dan kewajiban kalian. Shei cuma minta disayang, diperhatiin, ditanya, diajak quality time. Itu aja kok."

Adhi tersenyum, "Gimana kalo setiap weekend kita quality time? Liburan? Kamu mau, Shei?"

Sheirna mengangguk antusias, sudah sejak lama ia menunggu hari ini tiba. "Dua keinginan lo terwujud, Shei. Duduk dan dipeluk mommy and daddy, dan bisa quality time sama mereka." Batin Kayara mengingat bagaimana kesepiannya Sheirna saat ditinggal orang tuanya kerja.

"Janji, ya!"

Adhi dan Luna mengangguk, "Janji!"

"Kata bi Jumi kemaren waktu kamu sakit Geo sempet kesini, kok daddy sama mommy gak ketemu?" tanya Adhi membuat Shei terdiam.

"E- itu, mungkin kemaren daddy sama mommy lagi di kamar. Geo cuma sebentar kok dad, dia ada urusan sama papanya."

Adhi mengangguk, "Kamu bahagia, Shei?"

"Maksud daddy?" tanya Shei sedikit bingung.

"Kamu bahagia sama perjodohan ini? Daddy tahu ini terlalu awal diusia kamu yang masih delapan belas tahun dan belum lulus sekolah, tapi daddy juga gak enak nolak keinginan orang tuanya Geo. Tapi kalau kamu tidak bahagia bersama dia, daddy bisa batalkan perjodohan kalian."

Shei tersenyum kecil, "Shei belum terlalu merasa bahagia saat ini, tapi Shei juga nggak ngerasa terbebani sama perjodojan ini. Shei masih mau mencoba, tapi kalau nanti Shei menyerah, Shei harap daddy bisa bantu."

"Of course, anything you want."

Luna hanya tersenyum kecil melihat Sheirna, ia tahu jika anaknya itu tidak baik-baik saja. Tapi melihat bagaimana anaknya itu masih mau bertahan, ia hanya bisa terus mendukung.

_____
_________

Keesokan harinya, Sheirna berangkat sekolah mengendarai mobilnya. Sebenarnya Adhi sudah melarang, tapi Sheirna yang sekarang sangatlah keras kepala dan bar-bar.

"Shei!"

Sheirna yang merasa dipanggil pun menoleh, dilihatnya seorang gadis berpenampilan tak jauh berbeda dengannya berlari kearahnya. Bajunya yang tak dimasukkan, rok diatas lutut, rambut dicat berwarna ungu dan biru gelap menggantung diatas rambut hitam legamnya, belum lagi tampangnya yang cantik-cantik brutal itu. Sheirna mengingat namanya, Aurel, sahabat dari bocilnya.

"Anjai, dua hari kagak masuk, makin bening aja lo!"

Sheirna terkekeh kecil, "Ohya jelas dong, Gak sia-sia gue perawatan dikhayangan!"

Aurel membuka mulutnya lebar-lebar, "Heh? Lo-gue? Wahh udah ikutan gesrek lo, Shei!"

Ya, walaupun penampilan Sheirna terlihat brutal dan bar-bar, tapi ia selalu menggunakan kosa kata aku-kamu. Itulah yang membuat Sheirna diremehkan, ia dibilang memaksakan diri agar terlihat seperti Aurel. Tidak tahu saja, Aurel mendapatkan ilmu dari sisi brutalnya Sheirna.

"Cakep gak gue? Makin swag, kan?" Sheirna menaik turunkan alisnya membuat Aurel berteriak heboh.

"Kesurupan lo, Shei!"

"Bapak lo kesurupan!" Kesal Sheirna menggeplak kepala Aurel kuat.

"Anying, belegug sia!"

Saat sedang berjalan menuju kelas, tiba-tiba saja Sheirna dan Aurel dihadang oleh seorang perempuan yang tampilannya cukup bagus. Bagus ditenggelamkan!

"H-hai, Sheir, kamu kemana aja dua hari ini? Kenapa gak berangkat sekolah? Kamu sakit?" tanya gadis itu dengan suara lembut.

Resha, pacar kesayangan Geovano. Gadis dengan tutur bahasa baik nan sopan itu selalu saja ada disaat mood Sheirna sedang bagus, dan itu pula yang membuat moodnya seketika memburuk.

"Urusannya sama lo apa? Bukannya harusnya lo seneng kalo gue gak berangkat? Lo jadi bisa nempel terus sama tunangan gue, iya kan?" Sarkas Sheirna membuat Resha menundukkan kepalanya. Satu sekolah sudah tahu tentang pertunangan Sheirna dan Geovano, mereka juga tahu jika Resha adalah pelakor diantara keduanya.

"B-bukan gitu, Sheir. Aku gak nempel-nempel Geovano kok, bahkan aku udah jauhin dia. Tapi dia yang selalu deketin aku, aku sampe bingung harus gimana. Maaf ya, Sheir." Lirih Resha memulai dramanya. Jika sudah seperti ini, Sheirna hanya bisa mendengus pelan.

"Oh ya? Tapi gue gak percaya tuh, walaupun gue gak berangkat, gue liat kok lo selalu nempelin Geovano kemana dan dimanapun dia. Bahkan disaat dia lagi latihan basket lo masih nungguin dia dan caper. Dengan gak tau malunya lo juga minta anterin dia pulang dengan alasan jam segitu gak ada angkutan umum, kalau lo tahu jam segitu gak ada angkutan umum harusnya lo langsung balik!" Sentak Sheirna membuat beberapa dari mereka terkejut.

Banyak siswa yang berbisik terkejut dengan keberanian Shei, selama ini Shei hanya diam dan melabrak Resha disaat tidak ada orang. Bahkan tak jarang Aurel sebagai sahabat lebih dulu memulai aksi pembalasan untuk Shei pada Resha, tapi hari ini? Apa kesabaran Shei meningkat 100%

"Hiks...hiks..."

Sheirna dan Aurel memutar bola mata malas, lagi dan lagi, hanya menangis dan playing victim yang bisa Reshanjing lakukan. Dan jika tangisannya sudah kejer seperti ini, bisa dipastikan dalam hitungan detik akan ada pahlawan kesiangan yang datang.

"Satu... Dua... Tiga..." Sheirna sengaja menghitung dengan keras, dan benar saja, Geovano datang dengan wajah yang menahan amarah.

"Sheirna, lo apain Resha?!"

"Harus berapa kali gue bilang, jangan pernah sentuh Resha!" teriak Geovano tanpa menghiraukan banyak pasang mata yang menatapnya dengan pandangan aneh.

"Cabut guys, males banget sama duo bulol ini!" seru Sheirna yang diikuti murid-murid lain. Kebanyakan dari mereka memang tak menyukai Sheirna karena menganggap dia telah merebut most wanted dan pacar halu mereka, tapi mereka lebih membenci Resha yang terang-terangan bersikap seperti jalang.

"Sheirna!"

Sheirna melirik Geo sinis, "Bacot lo setan! Urusin aja tuh pacar kesayangan lo itu, suruh dia biar gak deket-deket sama gue. Gue alergi sama cewek murahan!"

Geo hanya bisa menahan amarahnya, Sheirna berubah. Sebelumnya, Sheirna tidak pernah sekalipun berani menjawab, tapi kini, gadis itu malah membentaknya didepan banyak orang.

"Kamu gapapa, Resh?" tanya Geo lembut pada Resha yang masih terisak.

Resha yang diperhatikan seperti itu pipinya bersemu, "A-aku gapapa kok, Geo. Ini emang salah aku, gara-gara aku suka sama kamu, Sheirna jadi sering jahatin kita berdua." Lirihnya dengan nada yang dibuat semenyedihkan mungkin.

"Hei, jangan nyalahin diri sendiri, ini bukan salah kamu. Ini semua salah Sheirna, dia yang udah rebut posisi kamu disamping aku. Aku janji, aku bakal batalin perjodohan ini dan dapetin restu buat kita. Kamu yang sabar ya, Res. Aku akan selalu ada buat kamu."

Kayara TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang